Ayo Berdoa!
Siang ini
matahari bersinar begitu terik, membuat dahaga bagai mencekik leher.
Ahmad bergegas masuk rumah tanpa banyak bicara ia langsung menuju dapur. Di dapati segelas air es teh segar, bergegas ia raih
gelas dan begitu gelas sudah di ujung bibir tiba-tiba ada yang menegur,” Haus sih memang haus, tapi jangan lupa baca
basmalah sebelum minum!”
Ahmad
menoleh ke arah suara,”Oh Umi, Iya Umi, ini Ahmad mau baca basmalah.”
“Bismillah!” Di minumnya es teh itu perlahan lahan. Kerongkongan yang kering akhirnya basah dengan
mengalirnya air yang menghilangkan dahaga.
“Umi,
mengapa kita kok di suruh baca do’a? Ahmad sudah hafal do’a sebelum dan sesudah makan, do’a sebelum dan setelah bangun tidur, wah do’a macam macam, Umi!” Tanya Ahmad
ingin tahu.
“Subhanallah
hebat anak Umi!”
Puji Umi.
“Umi, mengapa kita di suruh berdo’a? Kok aneh ya Umi?” Tanya Ahmad lagi.
“Tidak aneh
anakku, justru kita harus bersyukur karena kita disuruh
berdo’a!”
Kata Umi.
“Lho... kok bisa? Bukannya tambah repot Umi, kita mau melakukan ini berdo’a dulu, mau melakukan itu berdo’a dulu ribet, Umi!” Sergah
Ahmad.
“Seeettt
jangan buru-buru mengatakan itu!” Sambil tersenyum telunjuk tangan
Umi di letakan di mulut Ahmad.
“Umi mau
tanya Ahmad paham arti do’a-do’a yang
sering Ahmad baca?”
“Eeeem ada
yang tahu dan ada yang tidak tahu artinya, Umi!” Jawab Ahmad
malu.
“Coba
apa artinya ‘Bismillah’ dan ‘Alhamdulillah’?”
“Bismillah
artinya dengan menyebut nama Allah sedang Alhamdulillah artinya segala puji
bagi Allah!”
Jawab Ahmad masih heran dengan pertanyaan Uminya.
“Nak, ketika kita mau beraktivitas kita diajarkan untuk baca
bismillah dan begitu kita selesai melakukan aktivitas membaca alhamdulilllah. Ini untuk memahamkan kita bahwa sebenarnya
manusia adalah makhluk yang lemah tidak kuasa untuk melakukan apapun tanpa ijin
Allah sehingga begitu kita selesai melakukan sesuatu sudah seharusnya kita
mengucapkan alhamdulillah sebagai wujud syukur kita kepada Allah.”
“Ahmad
kurang mengerti coba Umi jelaskan lagi!”
“Eeem ... Ahmad pernah dengar cerita kapal Titanic, kapal super mewah dan megah pada zamannya, dan pembuat
kapal sangat yakin dan terkesan sombong mengatakan bahwa kapalnya sangat
kuat dan bisa belayar dalam kondisi apapun. Tapi Allah berkehendak lain ketika
kapal itu belayar di tengah perjalanan kapal ini menabrak karang es sehingga
tak lama kemudian kapal itu tenggelam!”
“Jadi dengan
berdo’a kita serahkan segala urusan kita kepada Allah, karena kita semua tidak
tahu akan apa yang terjadi beberapa saat di depan kita sehingga kita wajib meminta perlindungan
kepada Allah dengan berdo’a!” Jelas Umi.
Pentingnya Berdo’a
Dari Hasan
bin Ali,
ia berkata,”Rasulullah Shalallahu
‘Alaihi Wassalam mengajariku beberapa kalimat
yang aku ucapkan dalam do’a qunut Witir :
Allaahummahdinii
fii man hadaiit wa’aafinii fii man ‘aafait wa tawallani fii man tawallaiit wa
baariklii fii maa a’thaiit wa qinii syarramaa qadhaiit fa innaka taqzhii wa
yuqzhaa ‘alaiik innahu laa yadzillu man wa laita tabaarakta rabbanaa wa
ta’aalaiit (“Ya Allah tunjukilah aku pada golongan orang yang Engkau
beri petunjuk,
berilah aku kesejahteraan pada golongan orang yang Engkau
beri kesejahteraan, dan lindungi aku
pada golongan orang yang Engkau lindungi. Berilah aku berkah pada apa yang Engkau berikan kepadaku, jauhkanlah aku dari keburukan yang Engkau tetapkan, karena Engkaulah pemegang ketetapan dan Engkau bukan yang
ditetapkan.
Sesungguhnya tidak akan menjadi hina orang yang Engkau
lindungi. Wahai Tuhan Kami, Engkau Maha Mulia dan Maha Tinggi.”) (HR.Ahmad). Rasulullah Shalallahu
‘Alaihi Wassalam mengajari do’a qunut Witir kepada cucunya
Hasan bin Ali yang masih anak-anak. Dengan diajari do’a ini Hasan memperoleh pengetahuan
tentang keharusan bagi hamba Allah untuk meminta perlindungan, petunjukan, dan kesejahteraan pada Allah.
Dengan
berdo’a anak telah mengenal adanya pemegang kekuasaan dan penentu tertinggi
nasib manusia yaitu Allah. Sehingga anak akan mudah memasrahkan segala
urusannya kepada Allah. Sikap tawakal dan
tidak tinggi hati adalah amalan hati yang seharusnya dimiliki oleh orang
yang beriman. Karena tidak akan masuk surga bila di dalam hati kita ada rasa sombong walau seberat biji sawi.
Bukankah Iblis dikeluarkan dari surga karena sikap sombong yang tidak mau
menerima Adam sebagai khalifah di bumi. Salah satu ciri orang yang sombong adalah tidak mau menerima kebenaran.
Tip-Tip Berdo’a
§
Suci hati dan badan.
§
Ikhlaskan hati untuk berdo’a karena orang yang tidak ikhlas akan sulit
khusuk.
§
Hadirkan rasa khusuk untuk memudahkan kita memahami do’a yang kita
panjatkan.
§
Bersungguh sungguh dalam berdo’a.
§
Jangan berdo’a untuk menyegerakan siksa..
Sri Lestari, Ibu rumah Tangga, tinggal di Sleman Yogyakarta.
sumber gambar : markmiez.blogspot.com
Post a Comment