Jangan Siksa si Kecil dengan Sariawan



Sariawan adalah tukak kecil bergaris tengah kira-kira 1-3 mm dengan dasar yang berwarna putih kekuningan, timbul secara berulang-ulang di lidah, bibir, pipi bagian dalam (mukosa), dan tenggorokan. Besarnya sariawan tetap, tidak membesar, melebar, atau menjalar seperti halnya bisul.
Untuk mengetahui sariawan pada bayi memang agak sulit. Umumnya  orang awam mengaitkan sariawan ini dengan panas dalam. Mungkin karena terasa panas pada tenggorokan. Namun demikian, kita dapat mengetahu dari gejala umum yang dialami si kecil, di antaranya: (1) Demam tinggi hingga mencapai 40 derajat Celcius. (2) Si kecil mengeluarkan air liur lebih dari biasanya. (3) Aroma mulutnya yang berbau kurang menyedapkan. (4) Bayi terlihat gelisah dan agak rewel.  (5) Kondisi yang tidak nyaman ini membuat si kecil tak mau makan atau dimuntahkan bahkan menolak ASI atau susu botol. (5) Periksalah bagian mulutnya. Gunakanlah alat spatel lidah, bila tidak memungkinkan bisa menggunakan sendok kecil. Tekan lidah dengan alat ini, gagangnya agak diturunkan sedikit, hingga rongga mulutnya terlihat. Amati dengan baik di mana sariawan ditemukan.

Cara Mengobati
Prof. Hembing Wijayakusuma membagi kiat sehatnya untuk mencegah sariawan. Jadikan menu dengan gizi seimbang dalam konsumsi makanan anak. Utamakan makanan kaya serat seperti sayur dan buah yang mengandung vitamin C, B12, dan mengandung zat besi. Selain itu hindari makanan yang terlalu terlalu panas atau terlalu dingin.
Kiat sehat tersebut selain membantu stamina tubuh sehat terjaga sekaligus menjadi obat bagi sariawan berjenis herpetic. Tapi tidak untuk sariawan yang diakibatkan oleh jamur karena jamur harus diobati dengan obat anti-jamur. Waktu penyembuhannya relatif lama, yaitu sekitar seminggu.
Berikut ini berapa kiat membantu si kecil tetap makan dan minum sekaligus mengurangi rasa sakitnya : (1) Saat memberi makan sebaiknya suapi dengan sendok secara perlahan-lahan. (2) Usahakan memberi minum lewat gelas dengan memakai sedotan, demi menghindari kontak langsung dengan sariawan agar tidak menimbulkan gesekan dan trauma. (3) Pilihlah makanan yang teksturnya lebih lembut dan cair agar mudah ditelan. (4) Usahakan makanan tersebut sesuai suhu rata-rata, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. (5) Olesi bagian yang sariawan dengan madu. (6) Penggunaan obat sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter. || 

Zakya Azizah.
sumber gambar : harianjogja.com


Powered by Blogger.
close