Komitmen Kecil untuk Buah Hati



Tidak dipungkiri, setiap orangtua, pengajar, atau siapapun itu pasti menginginkan anaknya menjadi penyejuk mata, di mana anak dapat memancarkan kefitrahannya dari sebuah akhlak yang mulia dari hati yang bersih. Tentunya menjadi seorang anak sholeh dan bermanfaat bagi orang banyak.
Mari kita uraikan bersama untuk sebuah inspirasi dari saling berbagi.  Mulai dari yang terkecil untuk sebuah keluarga, kita harus pastikan dari setiap pilar rumah tangga (suami-istri) mempunyai kesepakatan dalam mendidik anak, bahkan seminimal mungkin sebelum anak tersebut hadir di dunia atau sebelum Allah meniupkan ruhnya dalam alam rahim sang ibunda.
Sedetail mungkin kita coba untuk mempersiapkan  “bagaimana dan apa” yang harus  kita awali sampai hasil dari yang dilakukan perlu diperhatikan untuk anak tercinta.  Lingkungan yang mendukung, dari latar belakang masyarakat, sosial budaya, dan aktivitas spiritualnyah harus kita sertakan dalam kehidupan anak kita. Karena dari sinilah seorang anak akan lebih hidup dalam bermasyarakat kelak. Dari anak mengenal sebuah komunikasi, interaksi sosial yang beragam karakter dari banyaknya orang yang dijumpai, menjadikan anak tumbuh dewasa dengan arahan yang positif, dapat memilih dan memilah yang baik atau buruk untuk kehidupannya.
Dari sebuah pendidikan yang berawal dari keluarga baik, lingkungan mendukung serta ini yang terpenting, yaitu pendidikan, dari yang formal atau nonformal itu tidak menjadi masalah. Karena justru dari sebuah pendidikan yang baik untuk anak dan tentunya menjadi minat dari anak. Pastinya orangtua harus mendukung, mengerti dan mengikuti hasil perkembangan anak dalam pembelajaran yang disampaikan pendidik dalam setiap pembelajaran. Banyak orangtua yang lalai atau terlalu percaya pada lembaga pendidikan sehingga membuat komunikasi terputus atau tidak terjalin harmonis.
Untuk saat ini yang sudah mulai, perkuatlah komunikasi tersebut untuk kebaikan dari hasil pendidikan anak kita. Tidak cukup dengan hal itu, yang kecil kita bayangkan, kita harus lebih bijak, memberikan penghargaan dalam setiap karyanya adalah moment terbaik untuk dan penting yang wajib disampaikan pada anak. sebuah ucapan yang positif mudah kita sampaikan tentunya dengan hati yang tulus, ini akan membawa mereka pada langkah-langkah ke depan sesuai impiannya.
Dengan kunci, menanamkan anak akan keterampilan yang memadai, ketelatenan, gigih dan seportivitas tinggi untuk episode-episode yang harus anak lalui.  Dari keterampilan, anak akan tumbuh menjadi jiwa-jiwa yang mandiri, kreatif, inovatif. Ketelatenan yang hadir pada jiwa anak kita, akan selalu membawanya pada sikap kejelian mereka untuk selalu melihat peluang dan membaca situasi, agar dapat cepat mengambil keputusan dalam hidupnya. Dari kegigihan sikap, anak akan mencoba selalu bangkit dalam segala hal, dengan kekuatan mentalnya yang terarah maupun sudah menjadi karakter yang terbangun. Sikap ini akan menampakkan keberanian, yang pastinya anak berani menantang zaman tanpa menyerah dengan jiwanya, selalu optimis memandang masa depannya sendiri. Dari sportivitas tinggi, anak akan bangga menjadi diri sendiri untuk berani menjadi pemenang dan berani menerima sebuah kekalahan. Ke depannya anak akan lebih pandai menghargai orang lain maupun bijak dalam bertindak.
 Tentunya ilmu yang didapat atau yang tersampaikan pada anak kita maupun pengajar, haruslah seimbang dalam mendidik. Bagaimana kita mencari ilmu tersebut, sebisa mungkin kita amalkan, bagikan atau sampaikan pada orang lain, tentunya berbagi dari yang kecil dan mengajarkan dengan nilai-nilai luhur yang bijak.||

Fitrian al Khanza, Pemerhati dunia anak, tinggal di Klaten, Jawa Tengah

sumber gambar : zrpannugroho2.blogspot.com

Powered by Blogger.
close