Tercelalah Si Bakhil



 Bakhil adalah tindakan menahan sesuatu yang dimilikinya karena takut akan habis. Kebakhilan yang tercela adalah manakala orang itu menahan harta dari dikeluarkan untuk melaksanakan nafkah wajib yang disuruhkan Allah Yang Maha Memberi.
Adapun orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup hingga merasa tidak membutuhkan Rabbnya yang Maha Mulia lagi Maha Perkasa, juga mendustakan balasan terbaik di akherat kelak maka Allah akan memudahkan untuknya dalam menempuh jalan kesukaran, kejahatan, kesengsaraan dan akhirnya menuju ke neraka. Kelak, hartanya yang dia cintai dan andalkan tidaklah akan berguna untuknya.
Allah memberitahukan bahwa orang yang selamat dari kerakusan parah yang menyeretnya kepada pelanggaran terhadap hal-hal diharamkan serta menolak memberikan hak, berarti dia adalah orang yang beruntung dan selamat.
Ketahuilah, kekikiran jiwa merupakan kemiskinan yang tidak bisa dihilangkan dengan emas sebanyak bumi dengan seluruh isinya, bahkan kekayaan hanya akan menambahkan kekikiran. Yang dapat mencabut akarnya hanyalah iman kepada Allah, ridha terhadap apa yang dibagikan Allah, serta percaya benar kepada apa yang ada disisi Allah.
Takutlah kepada kezhaliman. Sebab, kezhaliman merupakan kegelapan pada hari kiamat. Takutlah pula terhadap sifat kikir, sebab kikir itu telah membinasakan orang-orang terdahulu. Kikir itulah yang menyebabkan mereka suka mengalirkan darah sesama mereka dan menghalalkan apa-apa yang diharamkan pada mereka.
Tiada turut menginginkan  yang  dibolehkan   melainkan  dalam  dua macam perkara, iaitu: seseorang yang dikurnia harta oleh Allah, kemudian  ia mempergunakan sungguh-sungguh guna  menafkahkannya untuk perkara kebenaran. Dan seseorang yang dikurniai ilmu oleh Allah,  kemudian  ia  memberikan keputusan dengan ilmunya itu serta mengajarkannya pula. Terhadap dua jenis orang yang berada dalam kebaikan ini, inginkanlah keadaan baik seperti mereka. Tidaklah baik jika kita menginginkan kaya saja tanpa menginginkan kedermawanan fii sabilillah.
Tiada sehari pun yang dilalui hamba Allah melainkan ada dua malaikat yang turun. Seorang di antara keduanya itu berkata: "Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang yang berinfak.” Sedang yang lainnya berkata: "Ya Allah, berikanlah kebinasaan kepada orang yang menahan infak.” orang yang berinfak pasti akan mendapatkan ganti dan terhindar dari kebinasaan. Sedang orang yang tidak mau mengeluarkan harta serta menyangka akan semakin kaya justru mendekati kerugian.
Tidaklah harta itu akan menjadi berkurang sebab disedekahkan, tidaklah Allah menambahkan kepada orang yang suka memaafkan melainkan Allah menambahkan kemuliaan padanya, juga tidaklah seseorang hamba itu membuka pintu meminta-minta  melainkan Allah membuka untuknya pintu kemiskinan.
Jangan engkau menyimpan apa-apa yang ada di tanganmu, sebab kalau demikian maka Allah akan menutupi rejekimu.
Nafkahkanlah, atau berikanlah atau sedekahkanh dan jangan engkau menghitung-hitungnya, sebab kalau demikian maka Allah akan menghitung-hitungkan kurnia yang akan diberikan padamu. Jangan pula engkau menakar-nakar sebab kalau demikian maka Allah akan menakar-nakar pemberianNya padamu. Menghitung-hitung dan menakar-nakar yang berasal dari bakhil dan kekuatiran akan menghalangi curahan karunia ilahi.
Perumpamaan orang kikir dan orang yang suka menafkahkan itu adalah seperti dua orang lelaki yang di tubuhnya ada dua buah baju kurung dari besi yang menutup antara dua susunya dan tulang selangka.
Adapun orang yang suka menafkahkan, maka tidaklah ia menafkahkan sesuatu, melainkan makin sempurnalah atau menutupi seluruh kulitnya sampai-sampai menutupi tulang-tulang jari-jarinya, bahkan menutupi pula bekas langkahnya.
Adapun orang kikir maka tidaklah ia menginginkan hendak menafkahkan sesuatu, melainkan makin melekatlah setiap kolongan itu pada tempatnya. Ia hendak melonggarkan kolongan tadi, tetapi tidak dapat melebar. Si bakhil semakin merasa sesak saat-saat hendak mengeluarkan infaknya.
Janji yang pasti  bagi orang yang bersedekah akan mendapatkan berkah, pertolongan, penutupan aib, dan perlindungan dari bencana, karena sedekah itu dapat mencegah bencana.

R. Bagus Priyosembodo
Powered by Blogger.
close