Anak Sehat : Anak Tak Mau Minum Obat?



Bagi orangtua, saat menyedihkan adalah saat anak sakit. Apalagi anak harus mengkonsumsi obat. Beruntung bila anak sudah kooperatif dan mau minum obat dengan mudah, kalau tidak? Jelas itu membuat hati ibu semakin galau.
Pemberian obat pada anak sering dapat kendala, anak sering memberikan reaksi penolakan untuk minum obat. Maka pemakaian obat dalam bentuk sirup sangat dianjurkan, terutama yang tidak memberi rasa pahit. Frekuensi pemberian obat hendaknya dibuat seefektif mungkin, misalnya hanya 1-2 kali sehari atau tidak lebih dari empat kali sehari. Pemberian satu jenis obat juga lebih disukai, namun jika terpaksa harus menerima lebih dari satu macam obat, maka hendaknya obat tersebut dapat diminum secara bersamaan. Untuk menentukan apakah diperlukan obat dalam bentuk sediaan cair, tablet, puyer atau yang lain, perlu dipertimbangkan kondisi anak, tingkat penerimaan dan faktor-faktor lain yang sekiranya akan mempengaruhi masuknya obat secara komplit ke dalam tubuh. Seperti apakah anak sudah dapat menelan tablet atau belum.
Saat ini para ibu tidak perlu khawatir dengan rasa obat yang tidak enak. Untuk obat-obat dalam bentuk sirup, hampir semua sudah diberi gula tambahan sehingga rasanya pun sudah manis. Bahkan saat ini juga sudah ada obat-obat dalam bentuk tablet kunyah dengan rasa yang tentu disukai anak-anak.
Beberapa hal ini bisa ibu lakukan agar anak agar obat yang diresepkan oleh dokter dapat diminum oleh anak dan hasil yang diharapkan pun tercapai : (1) Pada saat periksa sampaikan ke dokter, agar meresepkan obat dengan rasa yang disukai anak. Sampaikan juga apakah anak sudah dapat menelan obat atau belum dan jenis sediaan obat apa yang lebih disukai anak. (2) Kondisikan anak untuk tidak takut dengan obat-obat yang diberikan. Pada jaman dahulu mungkin kita sering dapati orangtua yang memberi hukuman anak-anaknya dengan menakut-nakutinya kalau akan diberi obat yang pahit, sehingga hal tersebut membuat anak trauma untuk minum obat.
(3) Bila anak menerima lebih dari satu macam obat, siapkan obat yang akan diberikan saja, sehingga anak tidak berfikir bahwa obat yang diberikan dalam jumlah banyak. (4) Untuk obat dalam bentuk sediaan puyer, ibu dapat menggunakan pemanis tambahan bila perlu. Saat ini dapat dijumpai di apotek atau toko obat sirup pemanis tambahan yang dapat digunakan untuk minum obat. Pilih rasa sesuai dengan kesukaan anak. (5) Setelah minum obat, berikan minuman yang anak sukai seperti jus segar sehingga ia akan segera lupa dengan rasa obat yang baru saja ia minum. (6) Untuk bayi, saat ini sudah tersedia botol susu yang dapat digunakan untuk minum obat sekaligus. Ini sangat memudahkan karena anak tidak akan tahu bila ia sedang minum obat.
Pastikan bahwa obat sudah ditelan dengan sempurna oleh anak. Sebab jika tidak, maka jumlah dosis obat yang diberikan dapat menjadi tidak sesuai dengan yang diharapkan dan hal ini akan mempengaruhi tingkat kesembuhan penyakit. Pemberian obat yang benar akan menjadi faktor penentu keberhasilan terapi. || 

Beta Haninditya, Apt, Apoteker RSKIA Sadewa, Sleman, Yogyakarta.
sumber gambar : ibukitakartini.com
Powered by Blogger.
close