Kisah Cerdas : Janjiku pada Ibuku
Assalaamu
‘alaikum warahmatuulahi wabarakaatuh, Ananda pembaca kisah Fahma. Semoga Allah
Ta’ala senantiasa membimbing kita berada di jalan-Nya, dan senantiasa menaungi
kita dengan rahmat dan kasih saying-Nya. Amin…., Alhamdulillah, kita bertemu
lagi dalam kisah Fahma. Pelajaran apa yang bisa kita petik dari kisah Fahma
kali ini? Kita simak yuk….
Ananda…., kali ini kita belajar dari
kisah seorang lelaki remaja nan sangat belia. Usianya baru belasan tahun. Nah,
pada suatu ketika, di usia remajanya, dia berkelana. Akan tetapi di tengah
perjalanan, dia dihadang oleh gerombolan perampok. Para perampok itu pun
menggertaknya dengan suara yang sangat garang. Mereka hendak merampas harta
miliknya karena memang seperti itulah pekerjaan perampok. “Serahkan harta
bendamu….! Kalau tidak, nyawamu akan melayang….!” Seru pimpinan perampok itu
sambil menghunuskan pedangnya,
Ketika digeretak oleh gerombolan
perampok tersebut, pemuda ini bukannya takut. Dia tetap tidak bergeming, tenang
dan tidak merinding. Sama sekali tidak memperlihatkan ekspresi ketakutan. Dia
tegak berdiri dengan gagah berani menjawab mantap dan penuh percaya diri.
“Aku telah berjanji kepada ibuku untuk
selalu berlaku jujur. Aku tidak mau mengkhianati janjiku pada ibuku,” kata
pemuda itu kepada pimpinan perampok. “Aku membawa uanvg sebanyak 40 dinar. Ini
ambillah…..!” lanjutnya sambil melemparkan kantongnya yang berisi uang 40 dinar
ke hadapan perampok.
Bagaimana reaksi ketua perampok
tersebut? Mendengar jawaban jujur dan polos pemuda itu, ketua perampok pun
bergetar. Kakinya yang semula kuat menginjak tanah untuk menopang tubuhnya yang
kekar pun gemetaran, lunglai seolah tidak mampu lagi menyangga tubuhnya.
Tubuhnya lemas seketika, keringat bercucuran, dan akhirnya dia pun ambruk. Air
mata tidak terasa mengalir deras dari kedua bola matanya.
Ketua perampok itu pun berkata, “Engkau
takut menkhianati janjimu kepada ibumu? Tetapi mengapa aku tidak takut
mengkhianati janjiku kepada Allah?” ujarnya sambil menangis.
Subhanallah…., Ananda, dahsyat dan luar
biasa. Janji dan kejujuran pada sang ibu ternyata dengan izin Allah bisa
membuka hidayah dan kesadaran segerombolan perampok. Mereka pun insyaf dan
menyadari kesalahannya serta bergegas menuju ampunan Allah Ta’ala. Allahu Akbar…!
Lalu siapakah pemuda ini? Dialah Abdul
Qodir Al-Jailani. Namanya begitu mendunia. Keberanian, kejujuran, dan
kecerdasannya menjadi modal yang kekal. Di antar ribuan orang untuk masuk
Islam. Majelisnya dihadiri 70.000 orang. Lebih dari 5.000 orang Yahudi dan
Nasrani masuk Islam. Lebih dari 100 orang sesat pun bertaubat. Allahu akbar….
||
Ummu Zahra, ibu rumah tangga, tinggal di Yogyakarta.
sumber gambar : abudzakira.wordpress.com
Post a Comment