Kisah Cerdas : Permohonan si Miskin dan si Kaya
Assalaamu
‘alaikum, Ananda yang shalih dan shalihah. Apa kabar? Jumpa lagi dengan
kisah Fahma. Nah kali ini kita akan belajar dari kisah si miskin dan si kaya.
Duduk yang manis ya....,
Seorang yang miskin datang
menghadap Nabi Musa ‘alaihissalam. Pakaiannya
compang-camping dan sangat lusuh. "Ya Nabiyullah,
Kalamullah, tolong sampaikan kepada Allah Ta’ala
permohonanku ini agar Dia menjadikan aku orang yang kaya,” pintanya.
Nabi Musa ‘alaihissalam tersenyum dan
berkata kepada orang itu, "Saudaraku, banyak-banyaklah kamu bersyukur
kepada Allah Ta’ala,”
Si miskin itu agak terkejut dan
kesal, lalu ia berkata, “Bagaimana aku mau banyak bersyukur, aku makan pun
jarang, dan pakaian yang aku gunakan pun hanya satu lembar ini saja!” Akhirnya
si miskin itu pulang tanpa mendapatkan apa yang diinginkannya.
Beberapa waktu kemudian seorang
kaya datang menghadap Nabi Musa ‘alaihissalam. Orang tersebut bersih
badannya dan rapi pakaiannya. "Wahai Nabiyullah, tolong sampaikan kepada
Allah Ta’ala permohonanku ini agar
dijadikannya aku ini seorang yang miskin, terkadang aku merasa terganggu dengan
hartaku ini,” kata orang kaya itu.
Nabi Musa ‘alaihissalam pun tersenyum, lalu berkata, "Wahai saudaraku,
janganlah kamu bersyukur kepada Allah Ta’ala,”
Si kaya itu pun menjawab.”Ya Nabiyullah, bagaimana aku tidak bersyukur kepada
Allah Ta’ala? Dia yang telah
memberiku mata yang dengannya aku dapat melihat. Telinga yang dengannya aku
dapat mendengar. Dia telah memberiku tangan yang dengannya aku dapat bekerja
dan telah memberiku kaki yang dengannya aku dapat berjalan, bagaimana mungkin
aku tidak mensyukurinya," akhirnya si kaya itu pun pulang ke rumahnya.
Waktu pun terus berlalu. Dan
permohonan si miskin dan si kaya pun terkabul. Apa yang terjadi dengan mereka?
Yang terjadi adalah si kaya itu semakin Allah Ta’ala tambah kekayaannya karena ia selalu bersyukur. Dan si miskin
menjadi bertambah miskin. Allah Ta’ala mengambil
semua kenikmatan-Nya sehingga si miskin itu tidak memiliki selembar pakaian pun
kecuali yang melekat di tubuhnya. Ini semua karena ia tidak mau bersyukur
kepada-Nya.
Subhanallah, inilah
pelajaran yang bisa kita petik. Ananda yang shalih dan shalihah, apapun yang
terjadi pada diri kita, mari kita semua bersyukur, karena Allah Ta’ala akan menambah nikmat kita bila
kita pandai bersyukur. Namun jika ingkar, maka ingat,
azab Allah Ta’ala sangat pedih. Semoga
kita termasuk hamba yang pandai bersyukur,
amin. ||
Ummu Zahra, ibu rumah tangga, tinggal di
Bantul, Yogyakarta.
sumber belajar : brownengineer.wordpress.com
Post a Comment