Tips Cerdas : Hormati Tamu Kita





“Ummi kok terlihat sibuk sekali? Ada apa ya?” Tanya si kecil.
Ummi pun menoleh sebentar dengan senyum,”Iya, besok bibi mau datang. Adik bisa tolong ummi merapikan tumpukan buku itu?
Adik pun melaksanakan apa yang diminta ummi. Ia merapikan tumpukan buku sambil sesekali memperhatikan umminya berbenah. Merasa diperhatikan, ummi bertanya,”Ada apa sayang? Kok sebentar-sebentar memperhatikan Ummi?”
“Memangnya kalau mau ada tamu, kita harus berbenah ya ummi? Tadi pagi Adik juga lihat Ummi belanja lebih banyak dari biasanya?” tanya si adik lagi.
“Subhanallah, satu-satu dong bertanyanya. Nanti Ummi malah bingung menjawabnya. Begini, besok bibi mau berkunjung selama tiga hari. Sebagai tuan rumah, kita harus memuliakannya. Kita rapikan rumah dan kita menjamu bibi sebaik mungkin, jawab ummi.
“Wah, kita makan enak nih, makan daging rendang, ayam bakar, soto daging, ayam goreng , aneka macam minuman ataupun es!” seru adik girang
Mendengar seruan adik, ummi hanya geleng-geleng kepala, ”Nak, menjamu tamu tidak harus dengan makanan yang mewah dan mahal seperti itu. Memang, kita dianjurkan untuk menjamu tamu sebaik mungkin, tapi kita juga harus melihat kondisi dan kemampuan kita.”
Adik terdiam. Terlihat ia sedang berfikir. Ummi berjongkok. Ditatapnya mata buah hatinya,”Memuliakan tamu itu tidak harus dengan makanan mewah. Kalau kita mampu, kita bisa menghidangkan makanan yang enak-enak. Tapi kalau tidak, berikan yang terbaik dari yang kita punya, meski hanya dengan sepiring nasi, seiris tempe, dan secangkir sayur bayam. Sesungguhnya, kegembiraan dan keikhlasan kita menerima tamu dengan senyuman dan tangan terbuka itulah yang akan membuat tamu merasa diterima dengan baik sehingga akan mendapat nilai pahala di sisi Allah.” Jelas Ummi.

Memuliakan Tamu
Salah satu akhlak Islam yang dicontohkan oleh Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam dan para sahabat adalah memuliakan tamu. Bahkan memuliakan tamu bisa dijadikan indikator atau pertanda baik iman seseorang .
Suatu ketika, seorang musafir datang pada Rasulullah. Musafir ini minta bantuan untuk dijamu. Beliau pun menanyakan pada para istrinya, apakah ada yang memiliki persediaan makanan. Ternyata para istri Rasul sedang tidak memiliki makanan, kecuali air. Maka beliau menawarkan kepada para sahabat, siapa yang mau menjamu tamu tersebut. Maka salah satu sahabat Anshar mau menjamunya. Ketika tiba di rumah, ternyata tidak ada makanan yang cukup. Yang ada hanya sedikit makanan untuk anak-anaknya.
Ia  menyuruh istrinya menghidangkan makanan, kemudian ia menemani tamunya makan. Lampu pun dimatikan agar seolah-olah ia seperti ikut makan bersama tamunya. Sementara anak-anaknya dibujuk dan dialihkan perhatiannya. Ketika makan malam, anak-anak diajak tidur oleh sang istri.
Dari urian singkat kisah ini, kita dapat memetik hikmah, bahwa keikhlasan kita dalam menerima tamu tentu akan dicontoh oleh anak-anak. Kita pun  berharap, kelak mereka akan memperlakukan tamu mereka dengan baik pula.
Tips Menghormati Tamu
·        Menerima tamu dengan wajah ceria.
·        Menjamu tamu dengan hidangan terbaik yang kita miliki.
·        Kondisikan anak-anak untuk bisa bersikap sopan ketika ada tamu yang datang. Terkadang bagi keluarga yang mempunyai anak kecil, agak kerepotan bila ada tamu. Ini bisa dimaklumi karena terkadang anak-anak menjadi rewel atau bertingkah aneh. Ini disebabkan anak merasa orang tuanya mengalihkan perhatiannya pada orang lain.
·        Sebelum tamu datang, kita mencoba bicarakan pada anak bahwa akan ada tamu yang berkunjung. Kita beri pemahaman pada anak untuk bisa bersikap baik dan sopan. Misalnya untuk anak balita, tidak naik turun kursi. Untuk anak yang lebih besar bisa ikut membantu melayani keperluan tamu.
Wallahu a’lam bishshawwab.


Sri Lestari,

Ibu rumah tangga, tinggal di Sleman
sumber gambar : rayyan-nolimit.blogspot.com

Powered by Blogger.
close