Mendampingi Anak Memasuki Taman Kanak-Kanak



                Ketika hari pertama masuk Taman Kanak-Kanak, Sofwan menangis sambil memegangi baju ibunya. Ia tidak mau ditinggal oleh ibunya, ia ingin ibunya menungguinya di sekolah. Meskipun ada anak yang mau ditinggal oleh orangtua ketika hari pertama masuk sekolah, apa yang dilakukan oleh Sofwan masih merupakan hal wajar yang biasa dilakukan anak-anak seusianya ketika baru pertama kali masuk sekolah. Hal ini terjadi karena Sofwan belum familiar/mengenal lingkungan sekolahnya yang baru. Ia membutuhkan orangtua untuk memberikan dukungan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya.
Orangtua disarankan untuk mendampingi putra putrinya pada minggu pertama masuk sekolah. Biasanya sekolah juga memperbolehkan orangtua untuk mendampingi anaknya di minggu-minggu pertama masuk sekolah. Hal ini memang cukup merepotkan bagi orangtua yang kedua-duanya bekerja, tetapi demi kepentingan anak tentunya orangtua perlu meluangkan waktu untuk urusan penting ini. Pengalaman minggu pertama di sekolah sangat penting bagi anak. Jika ia memiliki pengalaman buruk pada awal masuk sekolah, maka akan dapat berdampak buruk pada anak, terutama terkait dengan sekolah. Anak kemudian dapat menjadi trauma dan mogok sekolah. Bila anak mogok sekolah tentu akan semakin merepotkan orangtua. Oleh karena itu, lebih baik orangtua meluangkan waktu di minggu pertama untuk mendampingi putra putrinya masuk sekolah dan tidak mewakilkan tugas ini pada baby sister atau pembantu.
Apa yang perlu dilakukan oleh orangtua ketika menunggui anaknya di minggu pertama masuk TK? Apakah hanya sekedar duduk di dekat anak ? Tentu saja tidak, bila hanya sekedar duduk di dekat anak, tugas ini dapat diwakilkan pada baby sister atau pembantu. Dan jika itu yang hanya dilakukan, hampir pasti setelah satu atau dua minggu berlalu anak masih terus minta ditunggu.  Jadi apa yang harus dilakukan ?
Pertama, anak biasanya akan tegang ketika pertama kali masuk sekolah, oleh karena itu orangtua perlu memberikan rasa aman pada anak. Memberikan rasa aman pada anak dapat dilakukan dengan mengajak anak berbicara dan menunjukkan ekspresi wajah yang menenangkan pada anak. Kedua, sambil menunggu, orangtua dapat menunjukkan baik dengan bahasa verbal maupun nonverbal pada anak bahwa aktivitas-aktivitas yang diikuti anak selama sekolah menyenangkan.
Ketiga, orangtua dapat membantu anak untuk menjalin pertemanan setidaknya dengan satu orang teman terlebih dahulu. Jika anak sudah dapat memiliki teman, maka nantinya anak dapat melakukan aktivitas di sekolah bersama temannya tersebut. Ini akan membuat anak enjoy dalam menikmati kegiatan sekolah dan gampang ditinggal oleh orangtua. Keempat, orangtua dapat membantu anak untuk akrab dengan guru dan dapat sambil menkomunikasikan ke guru mengenai sifat dan kebiasaan anak agar guru dapat semakin memahami anak. Terakhir yang tak kalah penting ketika menunggui anak adalah mengamati perilaku teman-teman baru anak dan dinamika yang terjadi di dalam kelas. Bila memungkinkan orangtua dapat menghafal nama teman-teman sekelas anak. Hal ini nantinya akan memudahkan orangtua ketika anak memiliki masalah dengan satu atau beberapa temannya.
Penyesuaian anak pada awal masuk sekolah akan lebih mudah lagi bila sebelum masuk sekolah anak sudah cukup kenal dengan lingkungan sekolahnya yang baru. Mengakrabkan anak dengan lingkungan sekolah sebelum hari pertama masuk sekolah dapat dilakukan oleh orangtua dengan cara membawa serta anak ketika mencari informasi tentang sekolah, ketika mendaftarkan anak dan ketika mengurus administrasi sekolah. Jika memungkinkan orangtua dapat memperkenalkan anak terlebih dahulu pada guru-guru yang akan mendampinginya di sekolah sehingga mulai tumbuh rasa menerima dan diterima di lingkungan barunya. Selain itu, bila orangtua memiliki cukup waktu luang, anak dapat dibawa beberapa kali ke sekolah hanya sekedar untuk melihat-lihat lingkungan sekolah.
Orangtua juga perlu mempersiapkan mental anak untuk masuk sekolah. Cerita orangtua mengenai aktivitas sekolah yang menyenangkan akan dapat memberikan gambaran pada anak mengenai apa yang akan dilakukannya nanti di sekolah. Jauh-jauh hari sebelum anak mau masuk TK, orangtua juga perlu membekali ketrampilan bersosialisasi/berteman pada anak  sehingga anak dapat cepat memperoleh teman saat baru masuk sekolah. Selain itu, kepandaian anak dalam menjalin pertemanan juga akan membuat anak dapat diterima oleh teman-temannya sehingga ia bisa enjoy di sekolah. Allahu’alam.

Dr. Hepi Wahyuningsih
Dosen Fakultas Psikologi Dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia
sumber gambar : sekolahalamarridho.wordpress.com

Powered by Blogger.
close