Tips Cerdas : Menghadiri Walimah
Seorang anak
memperhatikan kesibukan kakak dan kedua orangtuanya menyiapkan diri untuk
berangkat ke suatu acara. Mereka memakai baju yang bagus yang hanya dikenakan pada
acara tertentu saja.
“Umi, Abi, dan kakak kok pakai baju
bagus memang mau pergi ke mana?” Tanya sang anak.
“Ke acara walimah teman
kantor Abi.” Jawab Abi.
“Lho adik belum
siap- siap,
nanti ditinggal lho...!” Tegur sang kakak.
“Enak di rumah bisa
bebas main ke rumah teman!”Jawab sang adik sekenanya
“Adik kita tinggal aja, Umi,
lagian adik sering berlaku heboh di rumah orang!” Jawab sang kakak agak kesal.
“Memangnya di acara
walimah kita harus duduk manis tidak boleh bergerak seperti robot begitu, Umi?”Tanya adik.
Sang ibu tersenyum
geli mendapat pertanyaan lugu putranya,” Ya tidak persis seperti robot
dong! Tapi bagaimana kita di tengah tengah banyak orang bisa bersikap
sopan dan tidak membuat keributan sehingga tidak mengganggu orang di dekitar
kita.”
“Tidak boleh teriak-teriak, tidak boleh jalan ke sana
ke mari
tanpa arah ya, Mi?”
Celetuk sang kakak sambil bibirnya dimajukan ke arah adiknya.
Celetuk sang kakak sambil bibirnya dimajukan ke arah adiknya.
“Umi, kakak nakal ngledekin adik!”
Teriak adik jengkel.
“Sudah, kakak jangan ganggu adik
terus! Adik, Umi
percaya adik nanti di acara walimah nanti bisa bersikap baik. Coba tunjukan
bahwa ledekan kakak tadi tidak benar. Adik pasti bisa!” Motivasi sang ibu.
Menghadiri walimah
atau acara bersama anak yang masih kecil untuk sebagian orangtua terkadang
merepotkan. Tak jarang anak-anak sering bikin ulah. Tidak bisa diam, suka merajuk minta ini
dan itu kalau tidak di turuti terkadang marah bahkan menangis. Sehingga membuat
orangtua jadi malu akhirnya enggan mengajak anak-anak mereka pada acara serupa.
Sikap
sebagian orangtua yang tidak mau mengajak anak-anaknya menghadiri acara yang dihadiri
banyak orang sepintas bisa dipahami. Tapi, untuk proses pembelajaran tidak ada salahnya kita mengajak anak-anak menghadiri acara
yang dihadiri oleh banyak orang.
Sebagaimana
orangtua di masa Rasulullah Shalallahu
‘alaihi wassalam dalam rangka pembelajaran mereka
sering mengajak putra-putri mereka yang masih kecil menghadiri acara seperti walimah.
Dari Anas,
sesungguhnya Nabi Muhammad Shalallahu
‘alaihi wassalam melihat anak-anak dan kaum perempuan
ikut hadir. ’Abdul ‘Aziz berkata: “Saya kira yang di maksud Anas ialah hadir dalam walimah.” Kemudian Nabi
Shalallahu ‘alaihi wassalam
berdiri untuk memohonkan berkah, lalu beliau bersabda : “Duhai,
kalian termasuk orang yang paling aku cintai! Duhai kalian termasuk orang
yang paling aku cintai! Duhai, kalian termasuk orang yang paling aku cintai!” Maksudnya ialah
orang- orang Anshar. (HR. Ahmad)
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam
membiarkan anak-anak hadir dalam acara walimah. Dengan keikutsertaan
anak-anak pada acara seperti ini, anak-anak
telah mendapatkan pengalaman praktis bergaul dengan masyarakat yang bermacam
tingkat umur dan keadaan sosialnya sehingga memberikan pelajaran berharga bagi
mereka untuk mengenal norma-norma pergaulan dalam masyarakat. ||
Tips mengajak anak mengikuti walimah
Berbagai macam cara
bisa kita lakukan sebelum anak kita ajak menghadiri suatu acara. Yang perlu
kita pahami
semakin besar tingkat usia anak, akan mudah kita beri pemahaman.
·
Untuk balita, kita pastikan anak dalam
kondisi sehat, tidak lapar.
·
Perhatikan
suasana hati dan emosi anak, bila secara emosi tidak baik maka kita kendalikan emosi anak kita
dulu.
·
Kondisikan anak dengan memberi tahu mereka bahwa
mereka akan di ajak untuk menghadiri suatu acara.
·
Tidak salah
bila kita membuat perjanjian dengan anak agar anak bisa bersikap baik sesuai
dengan harapan kita.
Sri Lestari, Ibu rumah tangga, Sleman Yogyakarta.
sumber gambar : zenma.wordpress.com
Post a Comment