Kisah : Ketukan Pintu Tengah Malam
Assalaamu’alaikum ... Ananda semuanya. Salam jumpa
lagi. Apa kabar Nanda sayang? Alhamdulillah, semoga semua dalam kebaikan dan
kasih sayang Allah terlimpah selalu. Tentu saja, jika Nanda semua dalam keadaan
iman dan menjaga amal shalih, Allah akan mencurahkan kasih sayang-Nya kepada
kalian. Insya Allah, Aamiin. Begitulah
harapan semua orang tua kalian.
Kita jumpa lagi dalam kisah fahma. Kali ini
tentang pertolongan yang sangat dibutuhkan tiba-tiba datang tanpa diduga. Tentu
saja seseorang merasa sangat senang ketika
tiba-tiba ia mendapatkan pertolongan saat sangat diharapkannya. Ya, walaupun
rasanya seolah tak mungkin ia mendapatkannya? Begitulah kehendak Allah.
Pernahkah Nanda mengalaminya? Yuk, simak kisah berikut! Dan, jangan lupa ya
temukan pelajarannya. Selamat menyimak !
Tersebutlah satu keluarga beriman yang sangat taat
kepada Allah. Sepasang suami istri yang memiliki satu anak perempuan yang masih
kecil. Suatu hari suaminya bepergian untuk satu keperluan. Tinggallah ibu dan
putrinya itu di rumah.
Tiba-tiba anak itu sakit. Suhu badannya panas dan
semakin tinggi. Sang ibu sangat mengkhawatirkan keadaan anaknya itu. Ia duduk
di samping anaknya seraya menangisinya. Ibu itu tidak bisa berbuat apa-apa
untuk membawa putrinya ke dokter ataupun untuk memanggil dokter ke rumah.
Selain karena suaminya sedang bepergian ia pun tak mempunyai uang sedikitpun.
Bahkan untuk membelikan makan anaknya ia tak mampu. Ibu itu menangis semakin
sedih melihat anaknya. Satu-satunya cara yang dilakukannya hanyalah memohon
kepada Allah. Ibu itu berdoa dengan sungguh-sungguh. Ia memohon dengan menangis
dan penuh harap kepada-Nya.
Peristiwa ajaib terjadi. Tiba-tiba pada pukul dua
dini hari ada orang yang
mengetuk pintu. Ia terbangun dan melihat dari balik pintu. Ia kaget, ternyata
seorang dokter yang mengetuk pintu rumahnya. Dalam keadaan bingung ia
membukakan pintu dan menyilahkan dokter untuk memeriksa anaknya. Setelah
memeriksa dan menuliskan resep untuk anaknya, dokter itu pamit dan menunggu di
luar. Memberi isyarat tentang biaya pengobatan.
Ibu itu berdiri termenung dan merasa
malu. Doketr itu berkata, “Maaf Bu, biaya pengobatannya belum.” Wanita itu
mengatakan tidak mempunyai uang. Dokter itu berkata, “Apakah kamu tidak
mempunyai rasa malu? Bagaimana mungkin kamu menelponku dini hari, kemudian
mengaku tidak memiliki uang?”
Ia menangis dan mengaku, “Demi
Allah, wahai Dokter, aku tidak mungkin menghubungimu karena aku tidak mempunyai
telepon.”
Dokter itu berteriak, “Bukankah ini rumah Fulan?”
”Bukan. Fulan tinggal di rumah sebelah kami.”
jawabnya.
Dokter itu amat terkejut. Lalu menanyakan keadaan keluarga itu. Ia pun memberitahukan keadaan yang
sebenarnya. Mendengar cerita perempuan itu, dokter merasa iba dan kemudian
pamit.
Tidak lama setelah peristiwa itu, dokter itu
datang lagi dengan membawa makanan, obat dan kebutuhan untuk keluarga itu. Ibu
itu pun takjub dan sangat terharu atas kebaikan dan pertolongan yang diberikan
oleh dokter itu. Pertolongan Allah datang melalui dokter itu. Ia pun sangat
berterima kasih kepada dokter itu dan bersyukur kepada Allah.
Subhanallah. Nanda sekalian, itulah salah satu
kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Ingatkah kalian? Allah itu Ar –Rahman.
Allah itu Maha Pengasih. Nah.. Nanda
sekalian, sesungguhnya yakin dan berusaha untuk mentaati perintah Allah akan
mendatangkan kasih sayang-Nya. Semoga
pertolongan-Nya tercurah kepada orang-orang beriman, termasuk Ananda semuanya.
Aamiin. ||
Dra. Asnurul Hidayati, Kepala MI Darussalam Sleman
Post a Comment