Makanan Cerdas : Yang Ekslusif untuk Buah Hati Tercinta
Kita
mungkin sering mendengar bahwa beberapa tahun
ini digalakkan program ASI Ekslusif di negara kita. Kenapa? Karena setelah
berkembangnya teknologi dan melalui
berbagai penelitian, terkuaklah bahwa begitu banyak keutamaan ASI.
Sedangkan perintah menyusui telah Allah
Ta’ala firmankan dalam Al Qur’an, jauh sebelum ilmu
manusia mengetahui secara rinci komposisi ASI dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan abad ini, Subhanallah...
Allah
telah menyiapkan makanan terbaik bagi awal pertumbuhan bayi melalui ASI.
Komposisinya yang unik dan berbeda antara satu Ibu dengan Ibu yang lain telah
Allah sesuaikan dengan kebutuhan sang bayi. Oleh karena itu, ASI tidak dapat
tergantikan oleh susu yang lain.
Seorang
ibu tidak
perlu khawatir untuk menyusui secara ekslusif selama 6 bulan karena ASI dapat
memenuhi seluruh kebutuhan nutrisi bayi hingga berumur 6 bulan, dan 60-70%
hingga 12 bulan. Pengertian ekslusif adalah bayi hanya diberikan ASI saja,
tidak perlu ditambah dengan susu formula maupun makanan pendamping apapun,
sampai usia 6 bulan. Setelah 6 bulan, barulah orang tua bisa mulai mengenalkan makanan
pendamping ASI. Karena sebenarnya, pemberian ASI masih dapat memenuhi 60-70%
kebutuhan nutrisi bayi hingga umur 1 tahun.
Mungkin
ada orang tua yang
khawatir bayi yang meminum ASI ekslusif terlihat lebih kurus daripada bayi yang
tidak ASI eksklusif atau mendapat susu formula. Sebenanrya hal ini tidak perlu dirisaukan. Hal ini dikarenakan ASI mengandung leptin, yaitu hormon pengatur nafsu
makan, sehingga mencegah bayi mengalami obesitas (kegemukan) di usia dini yang
dapat berlanjut hingga ia dewasa. Sedangkan obesitas adalah faktor risiko
terjadinya banyak penyakit, antara lain penyakit jantung dan diabetes mellitus.
Dari
berbagai penelitian yang pernah dilakukan, anak yang mendapat ASI, jauh lebih
matang, lebih asertif dan, memperlihatkan progresifitas yang lebih baik
pada skala perkembangan dibanding mereka yang tidak mendapat ASI. Selain
itu, ASI juga sangat baik bagi pertumbuhan otak, mencegah terjadinya infeksi,
mengurangi kejadian dan beratnya diare pada bayi, dan mengurangi risiko terjadinya
penyakit jantung dan pembuluh darah di kemudian hari.
Bagi
ibu yang merasa ASInya
sedikit, teruslah berikhtiar dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas asupan
makan Bunda, mengkonsumsi makanan yang dapat meningkatkan produksi ASI seperti
daun katuk, dan terus merangsang bayi untuk menghisap karena hisapan mulut bayi
pada puting akan merangsang keluarnya ASI. Apabila telah melalui berbagai cara
tetap belum optimal, konsultasilah kepada dokter untuk mendapatkan solusi
terbaik. ||
Penulis : Ekaningrum Royani Putri, S. Gz||.
Post a Comment