Makanan Cerdas : Daun Salam
Daun salam atau
bahasa latinya Syzygium polyanthum merupakan salah satu jenis tanaman
yang biasanya dimanfaatkan sebagai bumbu penyedap dalam masakan. Daun salam
digunakan terutama sebagai rempah pengharum masakan di sejumlah negeri di Asia
Tenggara, baik untuk masakan daging, ikan, sayur mayur, maupun nasi. Daun ini
dicampurkan dalam keadaan utuh, kering atau pun segar, dan turut dimasak hingga
makanan tersebut matang. Rempah ini memberikan aroma herba yang khas
namun tidak keras. Di pasar dan di dapur, salam kerap dipasangkan dengan laos
alias lengkuas.
Kayunya berwarna
coklat jingga kemerahan dan berkualitas menengah. Kayu yang tergolong ke dalam
kayu kelat (nama perdagangan) ini dapat dipergunakan sebagai bahan bangunan dan
perabot rumah tangga. Kulit batang salam mengandung tanin, kerap dimanfaatkan
sebagai ubar (untuk mewarnai dan mengawetkan) jala, bahan anyaman dari bambu
dan lain-lain. Kulit batang dan daun salam biasa digunakan sebagai bahan ramuan
tradisional untuk meredakan sakit perut. Kandungan yang terdapat di dalam daun
salam antara lain kalori, karbohidrat, serat, mineral dan Vitamin A, B-6, B-9
dan C.
Daun salam mengandung asam caffeic, quercetin, eugenol dan catechin, yang semuanya dimiliki
kemo-pelindung properti. Salah satu fitonutrien yang terkandung dalam daun
salam adalah parthenolide, telah
menunjukkan secara khusus menahan proliferasi sel-sel kanker serviks. Hal ini
dilakukan dengan menginduksi apoptosis, menghambat tumor terkait angiogenesis
dan mengurangi aktivitas promotor tumor, NF-eB. Daun salam merupakan sumber
vitamin A, vitamin C, zat besi, mangan, kalsium, kalium dan magnesium. Dengan
demikian, mengkonsumsi daun salam secara teratur dapat menjaga kesehatan dan
ketahanan tubuh kita.
Minarti Sastrina, S. Gz
Ahli gizi, tinggal di Malang
foto : manfaatdaunsalam.blogspot.com
Post a Comment