Jenjang Kerjasama



Rupanya obrolan tentang kemitraan begiu menarik Pak Ilyas. Karena itu, begitu bertemu kembali dengan Bu Ilham, Pak Ilyas mengajak, sedikit memaksa, untuk bisa bertemu kembali dengan Pak Ruslan.
“Ayolah, Bu, ajak saya kerumah  Pak Ruslan lagi. Asyik juga ngobrol dengan beliau.Sekarang ini Pa Ruslan ada di rumah kan, Bu?”
“Wah, saya kan bukan ahli nujum, Pak. Biasanya sih kalau tidak sedang berpergian, Pak Ruslan ada di rumah …!” Jawab Bu Ilham sambil memutar kedua matanya.
“He…he…he, Bu Ilham ini cerdas sekali. Pak Ruslan kalau sedang tidak berpergian ya pasti ada di rumah. Kalau sedang berpergian pasti tidak ada di rumahnya …”
“Habis, Pak Hji Ilyas kelihatan penasaran sekali sih …”
“Betul, Bu. Saya tertarik sekali meneruskan obrolan tentang berbagai bentuk kerjasama dalam kemitraan. Selain harus kita ketahui sebagai pengurus Komite Sekolah, juga penting untuk pengetahuan saya sendiri sebagai usahawan..”
Akhirnya, karena didesak terus, akhirnya Bu Ilham bersedia mengantar Pak Haji Ilyas ke rumah Pak Ruslan.”lain kali kan bisa bersilaturahmi sendiri, Pak.”
“Gak asik, Bu. Lebih asik kalau ada Bu Ilham …”
Beruntung, Pak Ruslan dan Bu Rusliina tidak berpergian.”Alhamdulillah, karena tidak berpergian, Pak Ruslan ada dirumah…” seloroh Pak Haji Ilyas.
Bu Ilham memonyongkan bibirnya. Pak Haji Ilyas tertawa.
Subhanallah, antara Pak Haji Ilyas dan Bu Ilham itu tampak begitu kompak, “ komentar Bu Ruslina sambil menyajikan minuman.
“Ini tehnya ya, Bu . Mitranya mana?” Bu Ilham tampak mengernyitkan dahi da memonyongkan bibirnya.
“Mitra?” tanya Pak Haji Ilyas.
“Sebentar, Bu. Baru digoreng..”
Tiba-tiba Pak Haji Ilyas tergelak.
“Pisang goreng maksudnya…?
Bu Ilham pura-pura berwajah dingin. Tingkahnya lucu. “Sudah Pak, katamu mau tanya tentang kerja sama dalam kemitraan. Mumpung ada Pak Ruslan. Kalau ditanyakan pada saya, ya saya jawab kerjasama itu seperti saya dengan Bu Ruslina yang menggoreng pisang, saya yang mencicipi sekaligus membereskannya. Sama-sama untung kan? Bu Ruslina bisa menyalurkan bakat memasak. Saya membantu agar pisang gorengnya tidak sia-sia …”
Pak Ruslan tertawa.
“Jadi bentuk kerjasama itu apa saja, Pak?” tanya Pak Haji Ilyas.
“Tentu saya ada bentuk kerjasama. Saya malah menyebutkan jenjang …”
“Jenjang? Semacam tingkatan-tingkatan, Pak?”
“Benar. Ini memang penting diketahui oleh pengurus Komite Sekolah seperti Pak Haji Ilyas dan Bu Ilham …”
“Bisa dijelaskan agak detil, Pak?”
Pak Ruslan berdehe. “Yang harus saya sebut pertama adalah jenjang kerjasama dalam kemitraan yang disebut jaringan atau  networking. Maksudnya saling berbagi informasi yang dapat membantu mitranya bekerja lebih baik, mendapatkan kemudahan, pengalaman, bantuan, dsb. Bermanfaat tidaknya jaringan yang dimiliki yang sangat tergantung bagaimana kesigapan masing-masing dalam memanfaatkan informasi dan peluang yang ada …,” uraian Pak Ruslan.
“Selain itu, jaringan harus terus diperluas dan dikembangkan ya, Pak,” komentar Pak Haji Ilyas.
“Benar. Semakin luas jaringan semakin terbuka kesempatan untuk dimanfaatkan bagi kemajuan sekolah.”
“Pak Haji Ilyas bisa kenal Pak Ruslan kan melalui jaringan saya …,” sergah Bu Ilham. Gayanya seperti orang sok cuek. Lucu sekali.
“Memang tidak salah Bu Ilham dipilih jadi bendahara Komite. Jaringannya sagat luas …”
“Ya, termasuk jaringan listrik!” sergah Bu Ilham lagi. Masih dengan gaya sok cuek.
Pak Ruslan dan Pak Haji Ilyas kembali tertawa.
“Jenjang berikutnya adalah koordinasi. Yang ini adalah berbagi informasi dan melakukan penyesuaian sehingga menghindari salah satu pengertian, persaingan yang tidak sehat, atau konflik. Sering terjadi antara dua taua lebih pihak bila kurang dilakukan koordinasi, terjadinya kegiatan yang sama atau kegiatannya berbeda tapi waktunya bersamaan, sehinggadua-duanya justru kurang optima. Lemahnya koordinasi juga dapat menimbulkan rasa saling curiga, keputusan yang salah atau berlebihan, pengeluaran dana yang tidak perlu, dsb.”
Makanya Pak, sebelum ke sini saya tadi melakukan koordinasi dengan Bu Ilham, supaya tidak ada salah pengertian..”
Bu Ilham merengut. Bibirnya dimonyongkan. “Maaf , Pak Ruslan, saya harus segera melakukan koordinasi dengan Bu Ruslina di dapur, agar pisang gorengnya bisa segera hadir menemani tehnya…”
Meski tersenyum mendengar kata-kata Bu Ilham, Pak Haji Ilyas tampak semakin penasaran dengan penjelasan Pak Ruslan.
“Jenjang selanjutnya?”
“Selanjutnya adalah koperasi. Dalam hal ini, upaya saling berbagi informasi dan bekerjasama secara nyata, namun ada beberapa aspek pekerjaan yang menjadi tanggung jawab masing-masing.”
Pak Haji Ilyas tampak manggut-manggut. “Masih ada jenjang yang lain?”
“Ada.Jenjang yang justru ingin lebih banyak dicapai melalui konsep kemitraan, yang disebut kolaburasi.”
“Apa itu, Pak?”
“Bentuk kerjasama ini mirip koperasi, namun masing-masing berbagi tanggung jawqab berdasarkan bidang keahlian dan akhirnya berbagi hasil secara bersama-sama. Artinya, berbagi segalanya, termasuk berbagi resiko. Kolaburasi akan menjadi sempurna bila terjadi sinergi, yaiu bila masing-masing pihak saling mengisi, untuk mencapai tujuan bersama, dengan hasil yang lebih baik bila dibandingkan dilakukan sendiri-sendiri...”
“Wah, ini ideal sekali ya, Pak? Saya sangat…”
Obrolan tiba-tiba terhenti. Bu Ruslina muncul diiringi Bu Ilham yang membawa sepiring pisang goreng hangat. “Nah, ini hasil koordinasi kami…,” ujarnya.
Pak Ruslan tertawa. Bu Ruslina hanya terbengong-bengong.  

RUA Zainal Fanani, Ketua Yayasan As Sakinah Yogyakarta

Powered by Blogger.
close