Brilian
Yups, brilian. Mungkin itulah kata yang tepat untuk menamakan anak-anak
yang cerdas luar biasa. Anak-anak yang selalu nangkring rangking satu di kelas
atau bahkan sekolahnya.
Lantas apakah anak brilian bisa dibentuk? Ataukah anak brilian itu memang
dilahirkan? Kalau bisa dibentuk apa saja caranya?
Banyak anak cerdas yang dilahirkan, sehingga orangtuanyapun tidak susah
payah mendidik dan mengarahkan anak tersebut. Dia memang dilahirkan sudah dengan otak yang
cerdas, sedikit saja gurunya menerangkan, dia sudah bisa memahami. Tidak terlalu banyak gurunya memberikan
contoh, dia sudah bisa melaksanakan. Bahkan ada juga yang gurunya belum
memberikan materi, dia sudah berusaha mencarinya.
Tidak sedikit pula anak brilian yang dibentuk. Saat dilahirkan
kemampuan berpikirnya biasa-biasa saja, namun karena kemauan kerasnya,
keinginan kuatnya dia bisa menjadi brilian. Orangtuanya juga mendukung dengan
banyak membiayai untuk menjalankan les tambahan, mengundang guru privat
sehingga jadilah ia anak yang brilian.
Sudah tentu anak brilian mempunyai banyak versi. Ada yang
mengistilahkan anak brilian itu anak yang cerdas luar biasa, bahkan saat
mengerjakan ujian akhir semester, misalnya, dia mendapatkan nilai
sempurna. Iya, anak brilian identic
dengan kesempurnaan. Ada juga yang beranggapan anak brilian anak selalu
rangking pertama di kelasnya, selalu mampu mengerjakan tugas-tugas gurunya
dengan baik dan benar tentunya. Dan masih banyak tentu apa itu definisi anak
brilian.
Nah, ternyata di dalam agama ini, brilan saja tidak cukup. Cerdas saja
belum cukup. Agama Islam mengedepankan akhlak, bukan otak.
Penulis Tuswan Reksameja, Follow https://twitter.com/tuswanreksameja
Post a Comment