Pelajaran Makan Siang di Sekolah
Sekolah full day saat ini menjadi alternatif yang banyak dipilih, terutama
oleh keluarga yang sibuk bekerja seharian. Orangtua sangat terbantu dari sisi
waktu dan pengasuhan. Konsekuensinya, tentu harus membayar lebih mahal karena
ada biaya makan dan minum di sekolah. Tetapi bisa juga hitungan per bulannya
lebih irit jika dibandingkan dengan anak yang tidak diawasi dan diperbolehkan
jajan. Biaya jajan anak bisa jauh lebih mahal.
Lepas dari perhitungan ekonomis, ada
keuntungan dari perhitungan pedagogis jika makan siang ini dikelola dengan baik
oleh sekolah. Sebab hal ini dapat menjadikan makan siang sebagai pelajaran yang
berharga.
Usahakan sekolah mempunyai dapur
sendiri. Jika tidak memungkinkan bisa catering. Keberadaan dapur penting sebagai
penunjang sumber belajar pada tema-tema terkait. Meskipun dari catering, upayakan
disajikan belum berbentuk racikan per porsi, tetapi masih terpisah per kelas.
Satu kelas, nasi, sayur, lauk dan
lain-lainnya masih menjadi satu.
Memang repot. Tetapi di situlah
anak akan belajar dengan aktif. Belajar melayani bagi anak yang hari itu piket
menyajikan makan siang. Belajar tertib saat bergantian mengambil nasi, sayur
dan lauk. Belajar tanggungjawab saat anak memberesi dan mencuci alat makannya
masing-masing. Belajar menghormati saat anak harus mendahulukan guru dan mencucikan
alat yang digunakan guru. Belajar adab makan karena dikontrol oleh guru
pendamping.
Untuk itu diperlukan perlengkapan
makan yang mencukupi. Di samping perlengkapan, yang biasanya menjadi kendala
adalah waktu. Waktu makan terbatas apalagi jika jumlah muridnya banyak. Jika
sudah tertib, waktu 30 menit cukup. Yang membutuhkan waktu adalah saat antri
mengambil makan. Solusinya adalah diperbanyak alat untuk mengambil makan.
Sehingga bisa mengambil dari dua sisi. Atau ada dua tempat yang masing-masing bisa
diambil dari dua sisi.
Ada beberapa manfaat lain dari
makan bersama di sekolah. Antara lain anak menjadi mau makan sayur. Sayuran
adalah makanan yang paling tidak disukai oleh kebanyakan anak. Padahal sayuran
yang kaya dengan serat dan mineral ini sangat penting bagi anak. Saat makan
bersama, guru akan mendorong bahkan bisa “memaksa” anak untuk mengambil makanan yang ada, termasuk sayur. Karena
semua anak makan makanan yang sama, anak pun akan terdorong untuk menikmati
kebersamaan dalam makan ini.
Dalam makan bersama, juga ada
situasi yang kondusif, yakni menumbuhkan rasa syukur akan nikmat Allah Ta’ala. Dengan tempat
duduk ditata rapi, anak-anak yang sudah mengambil makan akan duduk tenang
menunggu teman-temannya yang lain. Setelah semua anak mengambil makanan, guru
memberi pengantar tentang makanan yang ada di hadapannya. Kemudian salah satu
murid untuk mengawali dengan memimpin doa sebelum makan. Ketika makan bisa
terjadi dialog ringan antara guru dan murid.
Anak yang sudah selesai makan akan menunggu
teman-temannya yang belum selesai. Setelah semua selesai makan, salah satu akan
memimpin doa selesai makan. Selama makan anak mengamalkan adab makan.
Adab makan yang bisa dilakukan
antara lain; cuci tangan sebelum makan, membaca doa sebelum makan, makan sambil
duduk, makan dengan tangan kanan, mengambil makan dari yang dekat dulu, makan
sampai habis tidak bersisa, makanan tidak berceceran, tidak mencela makanan, mendahulukan
yang tua atau yang lebih dihormati, dan berdoa setelah makan.||
Slamet Waltoyo
Pengasuh Madrasan Diniyah Saqura (Sahabat Qur’an) Sleman
foto sdit-ibnu-abbas-kebumen.blogspot.com
Post a Comment