Tips Cerdas : Gangguan Konsentrasi Belajar
“Aduh, Bu, anak saya kalau di rumah, baru saja belajar 10 menit
saja, tapi kok setelah itu sudah bosan, gelisah dan melakukan kegiatan-kegiatan
yang lain ya?” Keluh seorang ibu kepada temannya di sela-sela menjemput
putrinya sekolah. “Iya, Bu. Anak saya juga begitu. Baru beberapa menit belajar,
sudah merengek minta nonton televisi,” jawab teman sang ibu.
Mungkin banyak di antara kita yang mempunyai masalah serupa.
Kesulitan konsentrasi pada anak dapat diindikasi bila perhatian mereka mudah
terpecah atau mudah teralih. Anak sulit untuk fokus dalam memperhatikan
suatu hal. Jadi, untuk suatu pekerjaan, mereka tidak bisa
menuntaskannya. Baru sebentar saja, perhatiannya sudah berubah dan itu
terjadi pada semua hal. Akan tetapi orangtua baru dapat menyimpulkan bahwa
anaknya mengalami sulit konsentrasi, setelah dibandingkan dengan anak normal
umumnya.
Konsentrasi adalah kemampuan untuk memusatkan atau mempertahankan
perhatian pada sesuatu hal dalam rentang waktu tertentu. Nah, untuk mengetahui
seberapa lama rentang waktu kemampuan konsentrasi seseorang, rumusnya adalah
3–5 menit dikalikan usia. Jadi, pada anak usia 4 tahun, misal, kemampuan
berkonsentrasi idealnya adalah 12–20 menit. Anak yang mencapai batas minimal
rentang waktu tersebut (12 menit) boleh dibilang kurang bisa berkonsentrasi.
Gejala ini sebaiknya disikapi dengan bijaksana. Orangtua
hendaknya tidak bisa langsung menyimpulkan bahwa anaknya mengalami gangguan
konsentrasi, karena mereka memang sedang berada pada tahap senang untuk
menjelajahi dunia mereka dan mengeksplorasi hal-hal baru yang ada di
sekitarnya. Mereka sedang dalam proses belajar untuk berpikir dan menganalisa
sebab akibat. Hal ini mungkin tampak biasa di mata orang dewasa,
tetapi bagi anak ini merupakan hal yang indah. Hal inilah yang
menyebabkan mereka cenderung terganggu dengan hal-hal atau kejadian yang
terjadi di sekitar mereka.
Tips
agar anak konsentrasi dalam belajar:
Ø Jangan
membuat kegaduhan saat anak sedang belajar. Apapun penyebabnya, pasti
konsentrasi seseorang akan terpecah bila mendapatkan sesuatu hal yang berisik
dan kegaduhan.
Ø Beri waktu istirahat yang cukup. Bila tubuh
anak sudah lelah, jangan dipaksakan untuk terus belajar. Biarkan anak
beristirahat yang cukup, karena bila dipaksakan pun belajarnya akan menjadi
kurang optimal. Misalnya ketika mereka pulang sekolah, biasakan agar anak
tidur siang walau hanya 1-2 jam. Ini membuat otak dan fisik mereka istirahat,
sehingga bila bangun tidur anak akan lebih segar untuk diajak berpikir. Selain
itu atur waktu tidur malam mereka, jangan sampai terlalu larut. Anak yang
tidak tidur baik pada malam harinya, maka akan mempengaruhi konsentrasi anak
pada keesokan harinya.
Ø Jangan
bersikap seperti guru. Anak pasti sudah merasa puas dengan kegiatan mereka di
sekolah dan dengan sosok seorang guru. Kesalahan yang sering tidak orangtua
sadari adalah mereka kerap memposisikan diri mereka sebagai guru yang berada di
rumah. Diperlukan pendekatan yang berbeda. Sesuatu yang lebih personal dan
lebih intim dengan anak. Berikan anak rasa nyaman berada dekat anda, sehingga
apa yang anda perintahkan (termasuk belajar), akan secara mudah di turuti oleh
anak.
Ø Buatlah
tempat belajar anak yang nyaman dan sesuai dengan tipe belajarnya. Ada anak
yang senang belajar dengan diiringi musik tetapi ada juga yang dapat
berkonsentrasi bila suasana hening, sunyi, tidak ada gangguan suara apapun.
Ø Posisi
tubuh juga mempengaruhi konsentrasi belajar. Sebaiknya jangan dengan posisi
yang salah, seperti tiduran, badan membungkuk sambil meletakkan kepala diatas
meja atau sambil nonton tv. Belajarlah dengan posisi duduk di meja belajar dan
kursi yang membuat anak nyaman untuk belajar.
Ø Hindari
penempatkan televisi serta permainan seperti playstation pada ruang belajar
anak.
Ø Perlu
juga diketahui, beda anak, maka berbeda pula pendekatan yang harus orangtua
jalani. Kenali karakter anak anda agar dapat menemukan solusi yang terbaik agar
dapat meningkatkan konsentrasinya.
Indah Muflikhah
Ibu rumah tangga, tinggal di Yogya
foto gayabelajar.net
Post a Comment