Anakku, Peganglah Kunci Surgamu
Oleh : Jamil Azzaini
Nadhira Arini Nur Imammah (Dhira) anakku, selamat ulang tahun ke-22. Bapak hanya bisa berkirim doa dan nasihat untukmu tanpa bisa memelukmu. Ketahuilah, tidak seperti biasanya, hari ini bapak bangun tidur lebih cepat dibandingkan mamamu. Itu karena bapak ingin buru-buru bersujud kemudian mendoakanmu.
Anakku, pahami dan bacalah pelan-pelan nasihat bapak di hari ulang tahunmu hari ini…
Sesunguhnya tujuan hidupmu yang utama bukanlah menjadi lulusan atau alumni Universitas di Jerman. Tujuan hidup yang sejati adalah kau berada di tempat terhormat saat kelak hidup di akhirat. Pastikan bahwa belajarmu di Jerman hanyalah untuk memperlancar tujuan itu.
Oleh karena itu, segeralah pegang kunci surgamu –dan ternyata bagi seorang wanita kunci surga itu amatlah mudah. Pahamilah sabda Rasulullah ini: “Jika seorang wanita menjaga shalat lima waktu, berpuasa pada bulannya, menjaga kehormatannya dan menaati suaminya, niscaya dia masuk surga dari pintu mana saja yang dia inginkan.”(HR. Ahmad nomor 1661).
Diantara empat hal yang disebut di dalam hadits di atas, bapak yakin hingga saat ini tiga hal pertama sudah kau pegang kuat dan jalankan sungguh-sungguh. Hanya satu hal yang terakhir, yaitu taat kepada suami yang belum bisa kau jalankan. Tentu karena kau belum menikah. Dan bapak berharap tidak dalam waktu yang lama lagi sudah ada Pangeran Berkuda Putih yang datang menjemputmu.
Anakku, hidup ini singkat. Maka, kau harus menetapkan bahwa memegang kunci surga adalah prioritas utama dalam hidupmu. Dan tentu kau tahu bahwa salah satu kunci surga yang belum kau pegang hanyalah taat pada suamimu. Maka, bila ada Pangeran Berkuda Putih menjemputmu dan dia berani meminta izin bapakmu, jangan kau persulit dia untuk bisa membawamu pergi.
Pastikanlah bahwa ilmu yang kau jemput jauh-jauh ke Jerman bisa menjadi bekal untuk kau kelak lebih mentaati suamimu bukan untuk menguatkan egomu. Kebanggaan utama bapak bukanlah karena kau alumni Jerman, kebanggan utama bapak adalah ketika suamimu menjadi hebat karena peran serta dan dukunganmu. Kau bisa menjadi pakaian [pelindung, penghangat, penghias] bagi suamimu.
Saat kau dipandang suammu, kau menyenangkan. Saat suamimu lelah kau tempat bersandar. Saat suami meminta kau tak pernah menunda. Saat suamimu marah kau sabar. Jangan pernah lakukan sesuatu yang suamimu tak menyukainya walau itu hal kecil apapun.
Dan kelak saat kau dipanggil oleh Allah SWT, bisikan dari suamimu yang bapak paling harapkan adalah, “Istriku, aku ridho atas semua hal yang kau lakukan. Aku bangga punya istri sepertimu. Tunggulah aku di pintu surgamu.”
Selamat ulang tahun anakku, tunggulah, Pangeran Berkuda Putih sedang memacu kudanya untuk menjemputmu. I love you and I really… really miss you.
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini
Post a Comment