Generasi Pecinta Alquran
Oleh Tri Buwono, al
Hafizh
Kita pasti akan merasa bangga dan tenteram memiliki anak-anak yang
hafal Alquran dan senantiasa mencintainya . Apalagi jika berhias dengan akhlaq
Alquran. Subhanallah, hati siapa yang tidak berbangga dan merasa tenteram dengan
anak-anak sedemikian rupa. Merekalah generasi pecinta Alquran. Akan tetapi
bagaimana kita dapat membiasakan anak-anak kita mencintai Alquran, jika kita sendiri
tidak berusaha membaca dan menghafal Alquran atau berhias dengan akhlaq Alquran.
Buatlah anak-anak kita mencintai diri kita sehingga anak-anak kita pun akan
mencintai apa yang kita cintai.
Ada beberapa hal yang patut kita perhatikan agar anak-anak kita
menjad generasi pecinta Alquran
Pertama, jadilah teladan yang baik. Sejumlah eksperiman dan penelitian
berhasil membuktikan bahwa cara yang terbaik untuk membentuk dan mentransfer
pengetahuan menjadi sesuatu yang riil dan kongkret adalah dengan menjadi sosok
yang perbuatannya dapat diteladani. Oleh karena itu, jika kita ingin menanamkan
perasaan cinta kepada Alquran di hati anak-anak kita, maka apapun yang kita
lakukan hendaknya bisa menjadi teladan bagi mereka.
Kedua, lingkungan yang mendukung. Rumah merupakan lingkungan pertama
setiap orang. Di sinilah seseorang akan tumbuh dan berkembang. Jika rumah menjadi
taman pendidikan yang baik bagi penghuninya, maka rumah ini akan menghasilkan
pohon yang baik dan buah yang menggiurkan. Rumah yang senantiasa digunakan
untuk melaksanakan ketakwaan kepada Allah, seperti sholat (sunnah bagi
laki-laki), membaca Alquran, ada tegur sapa di antara penghuninya, yang besar
menyayangi yang lebih kecil dan sebaliknya yang kecil menghormati hak-hak yang
lebih dewasa, maka rumah yang seperrti ini insya Allah akan mendapatkan
pancaran cahaya dari Allah, sebagaimana firman-Nya di dalam surat An-Nuur ayat
36:
"(cahaya itu) di rumah-rumah yang di sana telah diperintahkan Allah
untuk memuliakan dan menyebut nama-Nya. Di sana bertasbih (mensucikan) nama-Nya
pada waktu pagi dan petang.”
Ketiga, memilihkan waktu yang tepat
Orang yang ingin menghafal Alquran sebaiknya berusaha keras
menyisihkan waktu khusus untuk menghafalnya. Selain itu, dia juga harus
mengoptimalkan potensi diri yang ada dan memohon kemudahan kepada Allah karena
semua yang terjadi adalah atas kehendak-Nya. Waktu yang paling ideal untuk
mengasa akal batin kita adalah pada waktu malam hari atau sebelum tidur. Sebab
perkataan malam hari itu lebih berat (berbobot) dan lebih berkesan, sebagaimana
firman Allah di dalam surat Al-Muzzammil ayat 5-6
"Sesungguhnya kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang
berat. Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih kuat (mengisi jiwa) dan
(bacaan di waktu itu) lebih berkesan". Atau bisa juga setelah sholat subuh
karena Rasulullah mendoakan para hamba yang bersegera dalam kebaikan di pagi
hari."Ya Allah, berkahilah hambaku di pagi harinya" Dapat juga di pertengahan
waktu antara maghrib dan isy'a. Perlu diingat, ada hal yang lebih penting,
yakni berusaha menyisikan waktu untuk Allah dan berusaha beristiqomah pada
waktu-waktu tersebut. Selamat mencoba, semoga Allah memudahkan kita, keluarga
kita, dan kerabat-kerabat kita untuk menjadi generasi pecinta Alquran. Amin.., ya robbal ‘alamin…
Post a Comment