Cerdas di Sekolah : Guru sebagai Figur Panutan Siswa
Oleh Muhammad
Irfan
Guru
adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru-guru seperti
ini harus mempunyai semacam kualifikasi formal. Dalam definisi yang lebih luas,
setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang baru dapat juga dianggap seorang
guru. Beberapa istilah yang juga menggambarkan peran guru, antara lain: Dosen,
Mentor dan Tutor. Dalam bahasa Indonesia, guru umumnya merujuk pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Menurut Zakiah Darajat
(1992), tidak sembarangan orang dapat melakukan tugas guru, tetapi orang-orang
tertentu yang memenuhi persyaratan berikut ini yang dipandang mampu
Guru
dalam basa jawa diartikan digugu lan
ditiru. Sebutan ini mempunyai arti yang dalam. Digugu artinya apapun tutur kata yang diucapkan oleh seorang guru
itu sesuatu yang baik, sesuatu yang mengandung nasihat dan arahan yang baik.
Guru
dalam istilah Jawa digugu mempunyai
tanggung jawab yang berat dalam tiap bertutur kata yang jika disalahgunakan
akan memberikan dampak yang tidak baik, baik untuk murid maupun guru itu
sendiri.Kepercayaan masyarakat akan seorang guru menjadikan guru sebagai
seoarang yang menjadi penentu dalam tiap perkembangan dalam kebaikan.
Istilah
guru ditiru mengandung arti yang dalam berkaitan dengan tingkah laku etika yang
dimilikinya. Setiap tingkah laku yang dikerjakan menjadi panutan yang membawa
kebaikan. Pola perilaku seorang guru menjadi sorotan masyarakat mulai dari cara
berpakain, kebiasaan, etika atau adab yang dimiliki dan digunakan seorang guru.
Guru menjadi contoh kebaikan yang nyata dengan didasari ilmu-ilmu pengetahuan
yang di miliki kemudian di tuangkan dalam kegiatan sehari-hari. Ketika mengajar
di sekolah secara tidak langsung memberikan contoh cara berpakaian yang sopan
yang seharusnya di gunakan. Pengajaran akan berpakaian baik menjadikan kita
seseorang yang mempunyai harga diri, seseorang yang dihargai sebagai manusia
yang bermartabat.
Guru
adalah contoh wujud nyata seorang yang berilmu yang menjadi panutan bagi siswa
dan masyarakat. Figur seorang guru sangat berperan dalan mendidik seorang siswa
dalam menjadikan generasi penerus bangsa yang berakidah dan bermartabat melalui tingkah laku dan pola kehidupan sehari-hari.
WF
Connell (1972) membedakan tujuh peran seorang guru yaitu (1) pendidik
(nurturer), (2) model, (3) pengajar dan pembimbing, (4) pelajar (learner), (5)
komunikator terhadap masyarakat setempat, (6) pekerja administrasi, serta (7)
kesetiaan terhadap lembaga. Dalam pembahasan ini akan dibahas mengenai guru
sebagai model bagi siswanya. Peran guru sebagai model atau contoh bagi anak.
Setiap anak mengharapkan guru mereka dapat menjadi contoh atau model baginya.
Oleh karena itu tingkah laku pendidik baik guru, orang tua atau tokoh-tokoh
masyarakat harus sesuai dengan norma-norma yang dianut oleh masyarakat, bangsa
dan negara.
Guru
bagi siswa adalah panutan, idola, atau figur teladan. Identifikasi siswa
terhadap gurunya bukan saja pada karakter kepribadiannya yang sederhana, jujur,
adil, lugas, disiplin, empatik, dan sebagainya, tetapi juga pada penampilan
fisik seperti cara berjalan, berpakaian, dan bersurban. Identifikasi ini
terjadi karena siswa melihat langsung “teladan yang hidup”. Guru memerankan
diri secara total sebagai figur panutan bagi siswa.
Guru
sebagai pendidik dan panutan, yaitu: (1) Harus mengenal tabiat dan bakat serta
kemampuan siswa. (2) Berusaha menyalurkan bakat anak sesuai dengan minatnya.(3)
Berusaha menyesuaikan anak didik sesuai dengan pergaulan dan membimbingnya
menjadi warga masyarakat yang baik.(4) Sebagai barometer nilai dan norma hidup
bagi siswa, baik tingkah lakunya, tutur katanya, dan kehidupan sehari-hari.||
*) Pendidik, tinggal di Yogya
foto documen SDIT Hidayatullah
Post a Comment