Cerdas di Sekolah : Guru yang Menyenangkan
Oleh Ahmad Budiman
Apakah kita sebagai guru dapat mengetahui apa
yang terbersit di dalam pikiran murid kala kita hendak masuk ke dalam kelas?
Apakah para murid langsung duduk diam, antusias menyambut kehadiran kita dengan
muka berseri? Atau mungkin mereka juga akan duduk diam, namun dengan ekspresi
tegang seolah tidak nyaman dengan kehadiran kita? Atau mungkin pula mereka
duduk terlihat serius memperhatikan kita, namun tatapan matanya kosong?
Pada
dasarnya tugas guru yang paling utama adalah mengajar dan mendidik. Sebagai pengajar
ia merupakan medium atau perantara aktif antara siswa dan ilmu pengetahuan,
sedang sebagai pendidik ia merupakan medium aktif antara siswa dan
haluan/filsafat negara dan kehidupan masyarakat dengan segala seginya, dan
dalam mengembangkan pribadi siswa serta mendekatkan mereka dengan
pengaruh-pengaruh dari luar yang baik dan menjauhkan mereka dari
pengaruh-pengaruh yang buruk. Dengan demikian seorang guru wajib memiliki
segala sesuatu yang erat hubungannya dengan bidang tugasnya, yaitu pengatahuan,
sifat-sifat kepribadian, serta kesehatan jasmani dan rohani.
Seorang guru tentunya ingin membangun iklim
komunikasi yang baik dengan siswanya agar para siswa mengerti apa yang
disampaikan. Iklim komunikasi yang baik ini tentu akan membuat aktivitas
belajar mengajar menjadi menyenangkan.
Untuk itu, para guru dituntut untuk cekatan merespons kebutuhan siswa, selalu siap untuk berdiskusi, dan menjadi pendengar yang baik atas persoalan belajar siswa. Tetapi, untuk melaksanakan itu semua, yang tak kalah penting adalah memberikan “aturan main” yang jelas, dan berikan kesempatan bagi siswa untuk memberikan umpan balik.
Untuk itu, para guru dituntut untuk cekatan merespons kebutuhan siswa, selalu siap untuk berdiskusi, dan menjadi pendengar yang baik atas persoalan belajar siswa. Tetapi, untuk melaksanakan itu semua, yang tak kalah penting adalah memberikan “aturan main” yang jelas, dan berikan kesempatan bagi siswa untuk memberikan umpan balik.
Kedengarannya memang terlihat mudah. Namun terkadang banyak yang kesulitan
ketika harus mempraktekkan di kelas. Karena itu, ada beberapa hal yang patut
diperhatikan agar kita menjadi guru yang menyenangkan. Pada setiap awal tahun
ajaran, atau semester, carilah waktu yang tepat untuk membuat semua aturan dan
kesempatan bagi siswa untuk berkomunikasi tentang berbagai situasi. Seorang
guru harus mampu membuat siswa merasa ‘diakui’ di sekolah.
Guru juga harus benar-benar mencoba untuk memahami secara verbal dan nonverbal
pesan yang disampaikan, merasakan perasaan, dan pikiran. Menjadikan siswa yakin
dan merasa dihargai bahwa apa yang mereka sampaikan mendapatkan perhatian.
Seorang guru tentu ingin dan mengharapkan orang lain memperlakukan kita dengan hormat, berkomunikasi dengan jelas, dan memberikan tanggapan yang sesuai. Sikap empati dan melibatkan diri berdiskusi dengan siswa akan mengurangi sikap defensif dan memungkinkan para siswa merasa nyaman.
Seorang guru tentu ingin siswanya mengerti apa yang diajarkan tanpa membenci guru atau mata pelajarannyanya. Untuk itu, seorang guru sebaiknya tidak menghakimi, dan menuduh, tetapi harus memberikan pesan yang mudah ditafsirkan. Itu akan meningkatkan probabilitas siswa mendengarkan apa yang guru katakan.
Seorang guru tentu ingin dan mengharapkan orang lain memperlakukan kita dengan hormat, berkomunikasi dengan jelas, dan memberikan tanggapan yang sesuai. Sikap empati dan melibatkan diri berdiskusi dengan siswa akan mengurangi sikap defensif dan memungkinkan para siswa merasa nyaman.
Seorang guru tentu ingin siswanya mengerti apa yang diajarkan tanpa membenci guru atau mata pelajarannyanya. Untuk itu, seorang guru sebaiknya tidak menghakimi, dan menuduh, tetapi harus memberikan pesan yang mudah ditafsirkan. Itu akan meningkatkan probabilitas siswa mendengarkan apa yang guru katakan.
Selain itu, banyak guru berusaha untuk menyampaikan banyak informasi pada satu
waktu, tetapi itu akan membuat siswa kelebihan beban informasi,
kewalahan, dan sulit mencerna. Maka itu, seorang guru selaiknya melakukan
komunikasi yang rutin, singkat, dan terfokus dengan siswanya.
Satu hal yang tidak kalah penting, siswa
sangat cerdik dalam memahami kejujuran guru. Seorang guru harus mengakui jika
tidak mengetahui jawaban atas pertanyaan yang diajukan siswanya. Tetapi, guru
harus berjanji untuk berupaya menemukan jawabannya.Tidak jujur adalah kesalahan
dalam mendidik.
Jangan sampai pula siswa merasa pelajaran
kita bagaikan film horor yang menyeramkan dan monoton. Sesekali campurkanlah
dengan humor segar. Humor adalah bahan penting dalam proses komunikasi. Humor
dapat meringankan, dan menjadi fasilitas yang baik ketika seorang guru tengah
mengajarkan sesuatu kepada muridnya. ||
Post a Comment