Tips Cerdas : “Yah…., Aku Ingin Seperti Oezil!”
Oleh : Muhammad Abdurrahman
“Ayah….., Oezil lagi
ngapain? Kok tangannya menengadah, kepalanya nunduk kayak orang sedang berdoa?”
seloroh Ahmad ketika melihat ayahnya membaca sebuah berita dari salah satu
situs internet. Saat itu, sang ayah sedang membuka link berita tentang pemain
sepakbola asal Jerman, Mesut Oezil. Kebetulan pula foto yang terpampang adalah
saat pemain muslim tersebut tengah berdoa sebelum bertanding.
“Dia sedang berdoa, Nak”
jawab sang Ayah.
“Kok cara doanya mirip
sama kita?”
“Oezil kan memang
seorang muslim,”
“Wah….., hebat ya, Ayah.
Ada pemain bola muslim yang masih bias menyempatkan diri untuk berdoa sebelum
bertanding,” timpal Ahmad yang baru duduk di kelas 2 SD ini.
“Iya, Nak…. Ini
adalah bentuk rasa cinta dia pada Islam.
Meski umat muslim di sana tidak terlalu banyak, namun dia tetap tidak malu
untuk menunjukkan kecintaannya pada Islam,”
balas Ayah.
“Kalau begitu, besok pas
aku main bola, aku mau berdoa dulu kayak Oezil. Kan di sini banyak yang muslim,
masa’ kalah sama Oezil,” tandas Ahmad.
“Eits….., ingat. Jangan
hanya pas mau main bola saja. Setiap akan memulai aktivitas, kita juga harus
mengawalinya dengan doa. Dilihat ataupun tidak dilihat orang. Cinta Islam tidak
hanya dengan doa saja, tapi juga dengan menjalankan segala perintah dan
menjauhi larangan Allah. Percuma bilang cinta Islam, tapi kok tidak pernah
shalat, puasa, mengucapkan salam, sedekah dan lebih banyak bermaksiyat. Ahmad
cinta Islam tidak?”
“Iya donk Ayah…,” ujar
Ahmad.
***
Setiap orangtua tentu
menginginkan anaknya menjadi saleh dan mencintai agamanya. Ibnu Asakir
meriwayatkan Hadits dari Sa’ad bin Abi Waqqas, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang Umair bin Abi Waqqas ikut
dalam perang Badar karena dianggap masih kecil. Larangan itu membuat Umair
terpukul dan menangis. Sekalipun masih kecil, di dalam diri Umair sudah
tertanam kuat bahwa perang membela Islam itu sebuah kemuliaan yang amat tinggi.
Melihat reaksi Umair, Rasulullah luluh. Beliau kemudian mengijinkan anak yang
belum cukup umur itu ikut berjihad.
Kisah lain diriwayatkan
oleh Ibnu Syaibah Asy-Sya’bi yang terjadi pada perang Uhud. Ada seorang
ibu dengan sangat semangat mengantarkan anaknya yang masih kecil kepada
Rasulullah agar diikutkan perang. Dia berharap sekali agar Rasulullahmengizinkan
anaknya berpartisipasi dalam berjihad seraya berkata, “Ya Rasulullah, ini
anakku sudah siap menyertai Anda berperang.” Rasulullah kemudian
memerintahkan anak itu membantu membawa peralatan perang.
Pada waktu perang
berlangsung, anak tersebut terluka. Ia lalu mendatangi Rasulullah. Beliau
bersabda, “Hai anakku, semoga engkau tidak gelisah dan bersedih hati!” Dengan
tegas ia menjawab, “Tidak, ya Rasulullah.”
Harus kita akui bahwa
menjadi orangtua pada zaman sekarang tidaklah mudah. Apalagi jika
mengharapkan anak yang tidak sekedar pintar, melainkan juga taat dan
mencintai Islam sepenuhnya.
Untuk mendidik anak
agar shaleh, kita tidak bisa sepenuhnya menyerahkan kepada sekolah. Tapi
peran aktif orangtua juga amat diperlukan dalam masalah ini. Orangtua harus
menjadi contoh yang baik bagi anaknya. Mana
mungkin anak mau disuruh shalat atau membaca al-Qur`an, jika orangtuanya tidak
shalat dan tidak senang membaca Alquran?||
Tips Agar Anak Cinta
Islam
Ø Ajak anak belajar menalar bahwa dirinya, orangtuanya,
seluruh keluarganya, manusia, dunia, dan seluruh isinya diciptakan oleh Allah.
Dari sini orangtuanya bisa menyampaikan kepada anaknya, mengapa manusia harus
beribadah dan taat kepada Allah.
Ø Tanamkan
akhlak seperti berbakti kepada orangtua, santun dan sayang kepada sesama,
bersikap jujur, berani karena benar, tidak berbohong, bersabar, tekun bekerja,
bersahaja, sederhana, dan sifat-sifat baik lainnya.
Ø Perlu
adanya contoh dari orangtua dalam memelihara ketaatan serta ketekunan dalam
beribadah dan beramal shaleh. Insya Allah, dengan begitu anak akan mudah
diingatkan secara sukarela.
Ø
Tarik-menarik pengaruh lingkungan dan
keluarga akan mempengaruhi sosok pribadi anak. Untuk mengatasi persoalan
ini, maka dakwah pada masyarakat juga harus digalakkan.
* Muhammad Abdurrahman, Pemerhati dunia anak, Tinggal di Yogya
Post a Comment