Anak Sehat : Sayangi Mata Anak Anda

doc/ilyas
Oleh Beta Haninditya
Apoteker RSKIA Sadewa, Sleman

Posisi membaca memang sangat erat terkaitan dengan kesehatan mata. Apabila kita terbiasa melihat dari jarak dekat (kurang dari 30 cm) secara terus menerus, maka otot mata akan terus berkontraksi dan bekerja terus menerus, sehingga akan menyebabkan lensa mata semakin cembung, dan akan menyebabkan terjadinya rabun jauh, atau mata tidak dapat melihat lagi objek yang jauh.

Ketajaman penglihatan anak yang menurun, selain disebabkan karena posisi membaca atau menonton televisi yang terlalu dekat, dapat diakibatkan karena pencahayaan yang kurang. Hal ini bisa saja karena memang lampu yang redup atau karena posisi si Kecil pada saat membaca, yakni misalnya sambil tiduran. Anak yang terbiasa membaca sambil tiduran, akan membuat mata bekerja lebih keras, karena biasanya cahaya terhalang oleh buku atau kepala, sehingga mata kurang mendapat pencahayaan yang cukup. Maka, posisi yang baik pada saat membaca adalah duduk. Nah, inilah tugas kita sebagai orangtua untuk menanamkan disiplin mengenai posisi yang benar pada saat si Kecil membaca.

Kesehatan mata sangat diperlukan untuk menunjang aktivitas si kecil. Mereka akan mengeksplorasi dan belajar mengenal dunia lewat mata. Nutrisi yang tepat akan membantu perkembangan penglihatan mereka. Tidak ada satu zat gizi yang lebih penting dari zat gizi lain. Semua zat gizi mutlak diperlukan oleh anak untuk mendukung proses tumbuh kembangnya.. Namun, ada zat gizi spesifik yang dapat menjaga kesehatan mata, yakni salah satunya adalah Vitamin A. Selain vitamin A, diperlukan juga protein yang dapat berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan sel-sel mata, asam lemak docosahexaenoic acid (DHA), dan juga lemak itu sendiri yang merupakan pelarut dan pengangkut vitamin A.

Kerusakan mata akibat kekurangan vitamin A dapat dicegah dengan memberikan makanan yang banyak mengandung vitamin A. Sumber vitamin A ini banyak didapat dari hewani, yakni hati, kuning telur, susu. Sedangkan pro vitamin A, yakni beta karoten yang akan dikonversi menjadi vitamin A di dalam tubuh, banyak didapat dari tumbuhan, yakni sayuran hijau seperti bayam, kangkung, dan buah-buahan yang berwarna jingga seperti wortel, jagung kuning, pepaya. Pemerintah Indonesia juga telah menyediakan layanan pemberian vitamin A secara cuma-cuma untuk anak balita di berbagai institusi kesehatan seperti puskesmas dan posyandu.||


*) Beta Haninditya, Apoteker RSKIA Sadewa, Sleman
Powered by Blogger.
close