Tips Cerdas : Idola yang Tepat itu ...

doc/thorif
Oleh Atiek Setyowati, S.Si

Suatu ketika di waktu istirahat, saya menyempatkan diri untuk bergabung dengan obrolan anak-anak. Pada saat itu, anak-anak sedang membicarakan tentang idola mereka yang tampil di televisi. Saya pun bertanya kepada mereka siapa saja idola mereka.

“Anak-anak, siapa idola kalian?” tanya saya
Hampir semua menjawab nama artis, boyband, girlband seperti: Cherrybell, Super 7, Coboy Junior dan lain-lain.

Astagfirullahalazhim, inikah potret anak zaman sekarang? Lebih mengenal idola-idola seperti di atas daripada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam yang benar-benar panutan atau tokoh idola yang sebenar-benarnya.

Mengapa anak-anak menyebutkan nama-nama artis sebagai tokoh idolanya? Karena, para artis itulah yang sering dilihat oleh anak-anak di televisi. Salah satu hal yang mengkhawatirkan ada anak-anak adalah mereka banyak menghabiskan waktu untuk menonton televisi. Milton Chen dalam bukunya, The Smart Parent’s Guide to Kids’TV, menunjukkan bahwa waktu menonton yang cukup sehat adalah berkisar 8-10 jam seminggu.

Dengan kata lain, lamanya waktu menonton sebaiknya berada pada rentang 1 jam 9 menit sampai dengan 1 jam 25 menit. Itupun dengan catatan tayangannya masih cukup sehat. Jika tayangannya sangat edukatif bisa sampai 15 jam seminggu. Selebihnya sudah tidak sehat, apalagi ada tayangan kekerasan dan lain-lain.
Di sisi lain, banyak orangtua jarang atau bahkan sama sekali tidak menceritakan kepada anak-anaknya tentang kehidupan Rasulullah. Bagaimana mau menjadikan idola, jika tidak mengenalnya.

Memang sungguh sulit mengenalkan sosok Rasulullah kepada anak-anak, apalagi mereka sendiri tidak melihat contoh nyata di sekitar mereka. Karena bagi anak  sosok Rasulullah lebih sulit dijangkau dibanding dengan sosok yang selalu ada di sekitar mereka, seperti kedua orangtuanya. Tentu sulit bagi mereka untuk meneladani perilaku Rasulullah tersebut, tak semudah meniru perilaku orangtuanya yang selalu ada di dekat mereka

Tokoh idola memiliki pengaruh dalam proses pembentukan karakter anak. Ketika anak mengidolakan seseorang, maka ia akan meniru dan mencitrakan dirinya seperti tokoh idola itu. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk membimbing anak untuk memiliki tokoh idola yang tepat. Rasulullah adalah tokoh idola yang tepat karena beliau seorang uswatun hasanah (teladan yang baik) bagi semua umat manusia.

Tips mengenalkan Rasulullah ada anak agar mereka data meneladaninya:
Ø    Sebagai orangtua, cobalah untuk memahami dan menghayati kisah atau ajaran yg disampaikan oleh Rasulullah serta mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Ø    Cobalah untuk mewujudkan perasaan cinta yang tulus pada sosok nabi Allah ini. Sebuah penelitian Mirror Neuron mengungkapkan bahwa seorang anak sejak bayi tak hanya mengimitasi ekspresi serta perilaku sang ibu, namun juga bisa merasakan emosi yg dirasakan sang ibu. Karenanya bukan tidak mungkin rasa cinta yang tulus dirasakan orangtua terhadap sosok Rasulullah juga dapat ditangkap anak dan membuatnya menumbuhkan perasaan yang sama terhadap sosok yang luar biasa ini.

Ø    Seringlah menceritakan tentang cerita-cerita tentang Rasulullah. Cerita-cerita ini dapat dipilih dan disesuaikan dengan usia dan kemampuan si anak dalam memahami.

Ø    Sesuaikan kisah Rasulullah dengan kehidupan nyata. Misal ketika membawa si anak ke panti asuhan, maka anda dapat  menceritakan kisah Nabi yang juga seorang yatim piatu, namun beliau selalu tegar dalam menghadapi kenyataan tersebut atau ketika mengajarkan si anak untuk menyayangi binatang  dengan contoh kisah nabi yang penyayang binatang.

Ø    Melengkapi koleksi buku si anak dengan cerita-cerita Rasulullah

Ø    Mengajak anak ikut dalam pengajian maulid nabi atau perlombaan disekolah yang biasa digelar ketika maulid nabi.

Ø    Ajak anak menghafalkan doa harian, doa yang biasa disenandungkan oleh Rasulullah serta mengarahkan anak untuk bisa menghafal hadits Nabi.

*) Atiek Setyowati, S.Si, Guru SDIT Salsabila 3 Banguntapan

Powered by Blogger.
close