Generasi Meninggalkan Shalat & Mengikuti Syahwat
foto by google.com |
Oleh H. R. Bagus
Priyo Sembodo
Ada
keluarga baik dan pilihan. Mereka adalah
orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para Nabi dari keturunan
Adam, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Allah
beri petunjuk dan telah Allah pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah
Yang
Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan
menangis.
Kemudian
datanglah sesudah mereka, generasi pengganti yang jelek. Mereka yang menyia-nyiakan shalat dan mengikuti hawa
nafsu. Generasi buruk semacam ini kelak akan menemui kesesatan dan kerugian di
akherat.
Kecuali
orang yang bertaubat, kembali kepada jalan ketaatan. Mereka beriman dan beramal
saleh. Maka mereka itu akan masuk surga dalam keadaan tidak dianiaya dan
dirugikan sedikitpun.
Generasi
yang sudah menyia-nyiakan sholat, maka mereka lebih menyia-nyiakan
kewajiban-kewajiban lainnya. Karena shalat itu adalah pilar agama serta
sebaik-baik perbuatan hamba.
Allah
menyebutkan ciri-ciri keluarga pilihan ini. Mereka mempunyai keyakinan,
pengagungan dan kepatuhan yang tinggi terhadap ayat-ayat Allah. Mempunyai
penghayatan yang mendalam terhadap pemahaman petunjuk Allah ini. Namun sesudah
itu, generasi pengganti yang sama sekali tidak sama. Jangankan seksama memahami
pelajaran ayat, bahkan shalatpun mereka tinggalkan. Jangankan memperjuangan
hukum ketentuan Allah, bahkan mereka mentaati tuntunan hawa nafsunya.
Betapa
menghujamnya peringatan Allah dalam Al-Quran ini. Penuturan tentang keluarga
paling shalih yang dikemudian hari terlanjutkan oleh generasi yang meninggalkan
amalan paling mendasar dalam keshalihan. Hal ini merupakan kemerosotan yang
keterlaluan.
Betapa
tragis hal ini. Jika hal ini terjadi pada keluarga pilihan maka sangat cukup
alasan kita berkuatir terhadap generasi penerus kita.
Mesti
ada tekad dan semangat menyala untuk mengupayakan penanggulangan munculnya
generasi bersampah ini.
Pendidikan yang
kita miliki seharusnya menjaminkan usaha serius mewujudkan sifat generasi
pilihan. Juga menjauhkan dari sifat generasi memalukan dan mengecewakan.
Kewaspadaan
terhadap berbagai hal yang merusak. Antara lain kecanduan game pada anak.
Ada banyak hal
buruk yang telah diterangkan oleh para cerdik pandai tentang dampak buruk
kecanduan game.
Kurang tidur. Banyak
anak mengorbankan waktu berharga mereka untuk tidur dan menggunakannya
untuk bermain video game. Kurang tidur maka dapat membahayakan
kesehatannya.
Hidup kotor. Seseorang yang mencandu mulai mengabaikan segala hal terkait kebersihan pribadi. malas mandi hingga penyakit gigi.
Hidup kotor. Seseorang yang mencandu mulai mengabaikan segala hal terkait kebersihan pribadi. malas mandi hingga penyakit gigi.
Isolasi diri. Ia
cenderung mengasingkan diri dari teman dan keluarga. Lebih asyik dengan
permainannya.
Ketidakpedualian seseorang terhadap kebersihan pribadi hanyalah awal perpindahan orang itu dari dunia nyata dan menjauh dari kehidupan sosial. Baginya, interaksi dengan tokoh-tokoh hero video game lebih berarti dibandingkan interaksi dengan siapapun.
Ketidakpedualian seseorang terhadap kebersihan pribadi hanyalah awal perpindahan orang itu dari dunia nyata dan menjauh dari kehidupan sosial. Baginya, interaksi dengan tokoh-tokoh hero video game lebih berarti dibandingkan interaksi dengan siapapun.
Orang yang sudah
kecanduan video game mudah mengabaikan pekerjaan, sekolah, teman-teman, dan
keluarganya. Ia menolak melakukan aktivitas bermanfaat.
Stres. Kegagalan
mereka memenangkan level-level pada video game menyebabkannya stres berlebihan.
Makan kurang sehat. Kcanduan membawa jarang mandi, jarang tidur, dan pola makan mereka menjadi tak sehat. beralih ke makanan cepat saji dan memilih memakan makanan beku dan instan. memperbanyak minuman soda dan minuman energy. Sehingga mudah terserang obesitas, diabetes, dan penyakit lain.
Makan kurang sehat. Kcanduan membawa jarang mandi, jarang tidur, dan pola makan mereka menjadi tak sehat. beralih ke makanan cepat saji dan memilih memakan makanan beku dan instan. memperbanyak minuman soda dan minuman energy. Sehingga mudah terserang obesitas, diabetes, dan penyakit lain.
Berbohong dan
khianat terhadap amanah. Upaya untuk
memenuhi tuntutan syahwat menjadikan mudah berdusta. Kesibukan berlezat dalam
syahwat membimbing untuk khianat terhadap amanah yang semestinya ditunaikan.
Itulah sebagian
yang tersebutkan. Masih ada banyak lagi yang belum dibeberkan.
Orang tua dan guru
perlu memahami hal game ini. Banyak orang tua membiarkan karena menganggap hal
ini menyenangkan anak dan meringankan pekerjaan mengasuh. Padahal perlahan
mendekati bahaya.
*) H. R. Bagus Priyo Sembodo,
Guru Ngaji dan Redaktur Ahli Majalah Fahma
Post a Comment