Kisah Cerdas : Pohon Kurma dan Qishash
www.google.com |
Oleh Asnurul
Hidayati
Rasulullah memberi
Rabi’ah bin Ka’ab sebidang tanah yang bertetangga dengan Abu Bakar. Sekian lama
waktu berjalan, Rabi’ah bin Ka’ab pun mengalami perselisihan dengan Abu Bakar
atas sebatang pohon kurma.
Aku (Rabi’ah) berkata,
“Pohon ini di tanahku.” Abu Bakar berkata, “Tidak, ia di tanahku.” Namun
aku bersikeras, sehingga Abu Bakar mengucapkan kata-kata yang aku tidak
menyukainya. Namun begitu kata-kata tersebut terlontar darinya, dia langsung
menyesal. Dia berkata, “Wahai Rabi’ah, ucapkan kata-kata yang sama kepadaku
sebagai qishash.”
Aku menjawab, “Tidak,
demi Allah, aku tidak mengucapkannya.” Abu Bakar berkata, “Kalau kamu tidak mau
mengucapkan maka aku akan mengadukanmu kepada Rasulullah karena kamu telah
menolak melakukan qishash terhadapku.”
Maka Abu Bakar berangkat
kepada Rasulullah dan aku berjalan membuntutinya. Kaumku, Bani Aslam
menyertaiku. Mereka berkata, “Dia yang memulai perkara, namun justru dia yang
mengadukanmu kepada Rasulullah.” Aku memandang mereka dan berkata, “Celaka
kalian, tahukah kalian siapa dia? Dia adalah Ash-Shiddiq, syaikh
kaum muslimin. Pulanglah kalian sebelum dia menengok dan melihat kalian, lalu
dia mengira kalian di sini hendak membelaku atasnya, maka dia akan marah! Dia
akan datang kepada Rasulullah. Dan nabi pun bisa marah karena kemarahan Abu
Bakar. Kalau Nabi marah maka Allah bisa marah, akibatnya Rabi’ah bisa celaka.”
Kaumku pun pulang.
Kemudian Abu Bakar
datang kepada Nabi, dia menyampaikan apa yang terjadi sebagaimana ia terjadi.
Rasulullah memandangku dan berkata, “Ada apa dirimu dengan Ash-Shiddiq, wahai
Rabi’ah?”
Aku menjawab, “Ya
Rasulullah, dia ingin agar aku mengucapkan apa yang telah dia ucapkan kepadaku,
namun aku menolak.”
Nabi bersabda, “Benar, jangan
mengucapkan apa yang telah dia ucapkan. Akan tetapi ucapkan, ‘Semoga Allah
mengampunimu, wahai Abu Bakar.”
Maka aku pun
mengucapkan, ‘Semoga Allah mengampunimu wahai Abu Bakar.’
Maka Abu Bakar pulang
dengan bercucuran air mata dan berucap, “Semoga Allah membalasmu dengan
kebaikan wahai Rabi’ah bin Ka’ab. Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan wahai
Rabi’ah bin Ka’ab.”
Referansi : Mereka
adalah para sahabat. Sumber dari kitab asli Shuwaru min Hayatish
Shahabah. Dr. Abdurrahman Ra’fat Basya.
Post a Comment