Bab Khusus untukmu Perempuan

Oleh Shiva Ulya Azizah

Ada seorang wanita bernama Asma binti Sakan. Dia suka hadir dalam pengajian Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam. Pada suatu hari dia bertanya kepada Rasulullah, "Ya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam, engkau diutus Allah kepada kaum pria dan wanita, tapi mengapa banyak ajaran syariat lebih banyak untuk kaum pria? Kami pun ingin seperti mereka. Kaum pria diwajibkan shalat Jum'at, sedangkan kami tidak; mereka mengantar jenazah, sementara kami tidak; mereka diwajibkan berjihad, sedangkan kami tidak. Bahkan, kami mengurusi rumah, harta, dan anak mereka. Kami ingin seperti mereka.

Maka, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam. menoleh kepada sahabatnya sambil berkata, "Tidak pernah aku mendapat pertanyaan sebaik pertanyaan wanita ini. Wahai Asma, sampaikan kepada seluruh wanita di belakangmu, jika kalian berbakti kepada suami kalian dan bertanggung jawab dalam keluarga kalian, maka kalian akan mendapatkan pahala yang diperoleh kaum pria tadi." (HR Ibnu Abdil Bar).

Dari dulu perempuan selalu diserang dengan pemikiran-pemikiran liberal yang menggaungkan isu kesetaraan gender, feminisme dll. Padahal sejatinya Islam memuliakan perempuan, karena seperti yang kita tahu, adil  itu nggak pasti sama dan setara. Saya ingat dengan kata-kata Hasan Al Banna dalam buku Risalah Pergerakan bahwa ketika ada amalan laki-laki yang tidak dianjurkan untuk perempuan ada amalan lain yang bisa menutupinya. Namun, perempuan tetap aja terprovokasi untuk terus menyerukan keadilan yang artinya setara. Beberapa waktu yang lalu, karena saya harus mengisi kajian kemuslimahan yang membahas tentang perempuan, saya membuka kembali buku yang berjudul Wanita Karir dalam Perbincangan. Buku ini memang agak "keras" membahas tentang wanita karir, namun yang saya ambil dari buku ini adalah tentang alasan wanita menjadi sasaran dalam menghancurkan Islam. Dalam buku ini ada ucapan para tokoh (yang akan menghancurkan Islam) seperti berikut ini :
1.    Polo, seorang Masoni, berkata (tahun 1979), "Ketahuilah, kita tidak akan bisa menang dari agama lain (Islam), kecuali bila didalam barisan kita ada kaum wanitanya. Meskipun hanya sehari, kemenangan pasti berada dipihak kita"
2.    Pada tahun 1899, para peserta muktamar Polonia berkata, "Kita harus berhasil menggaet kaum wanita. Oleh karena itu, pada saat apapun, bila ada uluran tangan dari mereka, maka saat itu pulalah kemenangan berada di pihak tentara kita"
3.    Seorang presiden beranama Burgibah berkata, "Kita harus menjadikan wanita sebagai sasaran pertama. Lalu, merekalah sebagai perantara langkah kita. Karena itu, agama harus dijauhkan"
4.    Termuat dalam selebaran rahasia, "Tidak ada jalan yang tepat, kecuali bila gadis-gadis remaja muslimah kita jadikan umpan demi untuk perjuangkan bangsa ini. Karena dengan cara tersebut mereka akan lupa daratan dan lengah. Hipnotis dari rangsangan tubuh sangat mempengaruhi kekuatan (iman)"
5.    Glastoff, seorang yang ekstrim berkata, "Timur tidak akan pernah mempunyai peradaban yang rusak (tak bermoral), kecuali bila kaum wanitanya melepaskan jilbab dan Al-Qur'an yang merupakan pedoman hidupnya juga dijauhkan. Minuman keras, narkotik, dan perbuatan-perbuatan maksiat serta kemungkaran harus puloa dimasukkan kepada mereka, sehingga lenyaplah kekuatan spiritual islam dalam diri mereka"
6.    Seorang pemimpin kolonialis berkata, "Hanya ada dua hal yang dapat menghancurkan persatuan umat Muhammad, dan itu lebih baik daripada seribu meriam, yakni kesenangan kepada harta (materi) dan pelampiasan hawa nafsu. Itulah yang akan dapata menenggalamkan mereka"
7.    Seorang missionaris berpendapat bahwa aktivitas seorang ibu dalam mendidik anak-anaknya, baik dari tingkah laku, perbuatan maupun ucapan untuk anak yang berusia sampai sepuluh tahun merupakan hal yang sangat penting. Wanita adalah unsur pertama yang membentengi aqidah Islam. Oleh karena itu, ikatan missionaris hendaknya memberikan perhatian khusus kepada kegiatan para muslimah, mengingat mereka merupakan saran penting untuk mempercepat program kristenisasi di negara-negara islam.

Membaca fakta-fakta itu saya jadi paham dengan propaganda yang muncul akhir-akhir ini, perempuan cantik itu yang putih (dan sekarang ditambah dengan putih korea -,-) cantik itu yang pake celana pendek (ini saya dapatkan dialog disebuah FTV), isu kesetaran gender, feminisme dll.

Yuk, teman-teman kita tetap waspada, jangan sampai terpengaruh dengan bujuk rayu siapa saja yang mencoba menghancurkan Islam dengan senjata perempuan. Cukuplah kita memperbaiki kualitas ibadah kita dengan sami'na wa atho'na sesuai  Al-Qur;an dan As SunnahSemoga kita diberikan kejernihan dalam berpikir agar kalimat-kalimat Al Qur'an bisa sampai kedalam hati kita dan tidak ada keraguan suatu apapun.

Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim. (QS. Al Ankabut:49)


Shiva Ulya Azizah, Alumni Psikologi UGM, Guru Sekolah Islam di Yogyakarta.
Tulisan ini di ambil di blog : http://azashisukasuka20.blogspot.com/
Powered by Blogger.
close