Membangun Sportivitas Melalui Olahraga
Oleh Muhammad Rizal
Distorsi dalam segi moral yang melanda
karakter masyarakat Indonesia dapat dibangun melalui pendidikan olahraga.
Pendekatan dengan pendidikan olahraga itu sendiri dapat dilakukan kepada siswa
di kelas, sekolah ataupun di dalam rumah.
Pendidikan karakter dapat dilakukan
bersamaan dengan kegiatan belajar mengajar yang diintegrasikan dalam setiap
mata pelajaran. Sebab, pendidikan jasmani tersebut tidak sekadar gerak badan, tapi
juga alat yang strategis untuk membina karakter.
Selain harus dibiasakan dalam kehidupan
keseharian siswa dan juga dapat diintegrasikan ke dalam kegiatan
ekstrakurikuler seperti Pramuka, karya tulis, dan sebagainya. Salah satu mata
pelajaran yang dapat kita gunakan untuk mengimplementasikan pendidikan karakter
adalah pelajaran olahraga. Dalam olahraga, terkandung nilai-nilai kejujuran dan
sportivitas. Karena itu, merupakan langkah sangat maju untuk memposisikan
kembali olahraga dalam pembentukan karakter.
Sekurangnya ada 100 model pembangunan
karakter yang dikumpulkan berdasar masukan dari para guru. Antara lain
menggunakan strategi melalui permainan dan olahraga serta mengembangkan sikap
sportif dalam interaksi keseharian.
Pendidikan karakter membutuhkan proses
internalisasi nilai-nilai. Karena itu, diperlukan pembiasaan diri untuk masuk
ke dalam hati. Nilai-nilai karakter seperti menghargai orang lain, disiplin,
jujur, amanah, dan sabar dapat diintegrasikan dan diinternasilisasi ke dalam
seluruh kegiatan sekolah.
Olahraga dengan segala aspek dan
dimensinya, lebih-lebih yang mengandung unsur pertandingan dan kompetisi, harus
disertai dengan sikap dan perilaku berdasarkan kesadaran moral. Kepatutan
tindakan itu bersumber dari hati nurani yang disebut dengan istilah fair play.
Dalam kode fair play terkandung makna
bahwa setiap penyelenggaraan olahraga harus dijiwai oleh semangat kejujuran dan
tunduk pada tata aturan, baik yang tersurat maupun tersirat. Setiap
pertandingan harus menjunjung tinggi sportivitas, menghormati keputusan
wasit/juri, serta menghargai lawan, baik saat bertanding maupun di luar arena
pertandingan.
Kemenangan dalam suatu pertandingan,
meski penting, tetapi ada yang lebih penting lagi, yaitu menampilkan
keterampilan terbaik dengan semangat persahabatan. Lawan bertanding sejatinya
adalah juga kawan bermain.
Tidaklah diragukan bahwa pendidikan
olahraga adalah wahana yang sangat ampuh bagi perkembangan karakter dan
kepribadian anak bangsa apabila dikembangkan secara sistematis. Olahraga mengandung
dimensi nilai dan perilaku positif yang terbukti faktanya.
Pertama, sikap sportif, kejujuran,
menghargai teman dan saling mendukung, membantu dan penuh semangat kompetitif.
Kedua, sikap kerja sama team, saling percaya, berbagi, saling ketergantungan,
dan kecakapan membuat keputusan bertindak. Ketiga, sikap dan watak yang
senantiasa optimistis, antusias, partisipasif, gembira, dan humoris. Keempat,
pengembangan individu yang kreatif, penuh inisiatif, kepemimpinan, kerja keras,
kepercayaan diri, dan kepuasan diri.
Keunggulan pendidikan olahraga dalam
pembentukan karakter terletak pada perlengkepan nilai-nilai ke dalam perilaku.
Itu suatu ciri yang tidak mudah dilakukan pada pendidikan yang lain dalam
kurikulum dan pembelajaran yang cenderung ke arah teori, abstrak, dan lain
sebagainya. Mari kita budayakan pendidikan karakter melalui aktivitas olahraga
di kalangan siswa khususnya dan semua orang pada umumnya secara sistematis.
*) Oleh Muhammad Rizal, Pendidik, tinggal di
Yogya
Post a Comment