Penilaian Keadaan Sebenarnya


Oleh R. Bagus Priyosembodo


Suatu standar dibutuhkan.  Standar berperan sebagai patokan. Standar adalah pemicu perbaikan amal dalam kehidupan.

Standar dalam pendidikan dibutuhkan sebagai acuan kemampuan minimal  yang musti dipenuhi oleh seorang lulusan. Setiap calon lulusan akan dinilai apakah ia telah dapat memenuhi standar minimal yang ditetapkan. Diharapkan seluruh bagian yang terlibat dalam pengelolaan pendidikan akan berusaha  mengarahkan upayanya pada pencapaian standar yang telah ditetapkan.

Guru diharapkan memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang harus dikuasai muridnya.
Guru diberi kebebasan yang luas dalam merancang dan melakukan proses pembelajaran yang dipandangnya terefektif dan terefisien dalam mencapai standar tersebut. Guru akan terus dipicu agar dapat menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran tuntas dan tidak sekedar berupaya dengan berpusat perhatian pada pencapaian target kurikulum semata.

Dalam melakukan Penilaian otentik guru menapaki proses pengumpulan data tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan murid melalui berbagai cara yang mampu mengungkapkan, membuktikan, atau menunjukkan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran dan kemampuan  telah benar-benar dikuasai dan dicapai.

 

Prinsip-Prinsip Penilaian Otentik

1.    Proses penilaian harus merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran, bukan bagian terpisah dari proses pembelajaran. Penilaian harus mencerminkan masalah dunia nyata, bukan sekedar masalah dunia sekolah
2.    Penilaian harus menggunakan berbagai ukuran, metoda dan kriteria yang sesuai dengan karakteristik dan sari pengalaman belajar,
3.    Penilaian harus bersifat menyeluruh yang mencakup semua aspek dari tujuan pembelajaran (sikap, keterampilan, dan pengetahuan).

Guru perlu melakukan proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar murid. Gambaran perkembangan belajar murid perlu diketahui oleh guru. Karena guru berkebutuhan memastikan bahwa murid mengalami proses pembelajaran dengan benar. Apabila data menunjukkan bahwa murid mengalami kelambatan atau kesukaran dalam belajar, guru segera bisa mengambil tindakan yang tepat. Penilaian tidaklah cukup hanya dilakukan di akhir saja. Kegiatan penilaian dilakukan bersamaan dengan kegiatan pembelajaran.

penilaian otentik mengukur, memonitor dan menilai semua aspek hasil belajar, baik yang tampak sebagai hasil akhir maupun berupa perubahan dan perkembangan kegiatan, serta perolehan belajar selama proses pembelajaran didalam kelas maupun diluar kelas.

Guru hendaklah menggunakan format penilaian yang memungkinkan murid untuk menyelesaikan suatu tugas atau menunjukkan suatu bentuk dalam memecahkan  masalah. Format penilaian ini dapat berupa :
      tes yang menghadirkan benda atau kejadian ke hadapan murid,
      tugas (tugas ketrampilan, tugas investigasi ),
      rekaman kegiatan belajar  (misalnya : portfolio, interview, daftar cek, presentasi dan diskusi).


Tujuan dari penilaian adalah untuk pemeringkatan, seleksi, mengetahui tingkat penguasaan kompetensi, bimbingan, diagnosis, dan prediksi.
1.    Sebagai grading, penilaian ditujukan untuk menentukan atau membedakan kedudukan hasil kerja seorang murid dibandingkan dengan murid yang lain.
2.    Sebagai alat seleksi, penilaian ditujukan untuk memisahkan antara murid yang masuk dalam kategori kualitas tertentu dan yang tidak termasuk.
3.    Untuk menggambarkan sejauh mana seorang peserta didik telah menguasai kompetensi.
4.    Sebagai bimbingan, penilaian bertujuan untuk mengevaluasi hasil belajar murid dalam rangka membantu murid memahami dirinya, membuat keputusan tentang langkah berikutnya, baik untuk pemilihan program, pengembangan kepribadian maupun untuk penjurusan.
5.    Sebagai alat diagnosis, penilaian bertujuan menunjukkan kesulitan belajar yang dialami murid  dan kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan. Ini akan membantu guru menentukan apakah seseorang perlu pengulangan atau pengayaan.
6.    Sebagai alat prediksi, penilaian bertujuan untuk mendapatkan informasi yang dapat memperkirakan  kinerja murid pada jenjang pendidikan berikutnya atau dalam pekerjaan yang sesuai.


*) R. Bagus Priyosembodo, Redaktur Ahli Majalah Fahma
Powered by Blogger.
close