Meningkatkan Daya Ingat Anak
Oleh Suhartono
Mengingat adalah
proses yang sangat komplek. Anak usia 6 sampai 8 tahun sedang mengembangkan
strategi untuk membantu mereka mengingat informasi. Mengingat membutuhkan
kemampuan menyimpan informasi selama beberapa detik (memori jangka pendek),
kemudian selama beberapa menit sambil mengolah informasi (memori kerja aktif) ,
dan akhirnya mengingat untuk suatu periode tertentu (memori jangka panjang).
Misalnya, ketika merekam kata-kata dari papan tulis, anak-anak harus terlebih
dahulu mengingat urutan huruf kemudian mereka menulis kata-kata di kertas dalam
waktu yang singkat tanpa melihat kembali papan. Bisikan kata-kata sambil
menulis merupakan proses mengingat.
Sebagai orangtua,
kita harus bisa membimbing anak-anak menjadi orang yang dapat berguna di
kemudian hari. Salah satunya dengan membimbing anak agar mau dan mudah untuk
menghafal. Bila kita sebagai orangtua masih bingung bagaimana agar anak
menghafal dengan mudah, inilah beberapa cara yang dapat Anda dilakukan.
Pertama, latih anak untuk
fokus. Melatih anak untuk bisa fokus, bukan berarti memaksa anak untuk
memperhatikan apa yang kita jelaskan. Hal yang terpenting di sini adalah
memberikan sesuatu yang menarik sehingga anak bisa dengan senang hati
memperhatikan apa yang kita jelaskan.
Kedua, berikan motivasi. Berikan motivasi dengan pujian dan dorongan yang positif untuk
menambah kepercayaan diri pada anak bahwa ia mampu melakukannya. Berikan pujian
setiap kali melakukan kegiatan menstimulasi daya ingat anak walaupun anak
kurang berhasil melakukannya. Tunjukkan rasa sayang anda pada anak, sehingga ia
akan selalu merasa optimis dan percaya diri.
Ketiga, pembiasaan. Seperti kata pepatah “bisa karena biasa”, ini juga merupakan hal
yang penting dalam meningkatkan daya ingat pada anak. Jangan bosan mengajarkan
pembiasaan pada anak. Misalnya, setiap diberikan sesuatu oleh orang lain
ajarkan anak untuk mengucapkan terimakasih. Ingatkan selalu dengan menanyakan
kembali kepadanya. Contohnya saat ada temannya yang memberikannya makanan,
tanyakan padanya “Ayo adek bilang apa sama temannya?” Lakukan selalu dan ini
akan terus melekat didalam ingatan anak hingga ia dewasa kelak.
Keempat, berikan pemahaman.
Anak yang tidak paham akan apa yang didengarnya tentu saja akan sulit menerima
informasi tersebut, apalagi untuk mengingatnya. Dengan menghafal saja informasi
ini akan mudah hilang dari ingatannya. Jadi sebelum memberitahukan sesuatu
kepada anak, pastikan anak paham akan apa yang diterimanya.
Kelima, lingkungan belajar. Lingkungan belajar juga berpengaruh pada proses belajar anak.
Mungkin anak Anda memiliki intellegensi yang cukup bagus. Namun sulit jika ia
belajar di tempat yang gaduh dan banyak gangguan. Anda harus menyediakan tempat
belajar anak yang “layak”. Maksud dari lingkungan belajar yang “layak” adalah
khusus sebagai tempat belajar, tidak gaduh, dan penataan ruangan yang rapi.
Keenam, tidak
membanding-bandingkan. Hindari membanding-bandingkan dengan
anak yang lain, apalagi saudaranya sendiri. Hal ini bisa melemahkan semangat
anak untuk belajar. Yang patut Anda pahami di sini adalah bahwa setiap anak
memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dalam hal mengingat sesuatu,
setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda-beda, ada yang bisa mengingat dengan
cepat, ada juga yang membutuhkan waktu lebih lama. Karena ada kemungkinan anak
mengalami “low memorizing” karena kurang perhatiannya Anda sebagai orangtua,
sehingga anak merasa terbebani disaat harus menghadapi segala masalahnya
sendiri.
*) Suhartono, Pemerhati dunia anak
Post a Comment