Menjadi Idola bagi Anak


Oleh Suhartono

 “Wah…, Mbak Shifa cantik lho, kaya artis Korea,” kata Bunda kepada salah satu anak perempuannya.

“Gak donk, Bunda! Shifa itu cantik kaya Bunda,” jawab sang anak.
Sebegitu cintanya sang anak pada ibunya hingga ia tak mau disamakan dengan orang lain, bahkan dengan orang yang banyak mengidolakan. Ia hanya ingin disamakan dengan ibunya, walau tak banyak orang yang mengidolakannya.

Shifa dapat bersikap seperti itu pasti karena hasil didikan didikan orangtuanya sejak masih kecil. Sejak kecil, orangtuanya sering memberi pengarahan kepada anak-anaknya agar tidak selalu menonton televisi. Ia memposisikan dirinya sebagai figur yang baik di hadapan anak-anaknya. Baik itu dalam bertingkah laku, berpakaian, berkata dan lain sebagainya. Hingga akhirnya, anak yang masih dalam proses meniru itu, dapat menirukan keseharian dari dirinya. Lambat laun anak pun menjadi terbiasa melakukan hal sama seperti apa yang dilakukan oleh ibunya itu.

Pola mendidik anak dengan tindakan seperti itu, ternyata memberikan efek yang cukup kuat. Dan dengan didikan sejak kecil itulah, karakter anak akan terbentuk. Hingga, ketika anak telah menginjak usia remaja, ia akan tetap menerapkan pola seperti itu. Ia pun akan melakukan hal-hal yang menurut ibunya itu baik.

Di masa sekarang ini, banyak anak-anak yang lebih suka mengidolakan artis. Maka, tak jarang bila kita sering melihat mereka bertingkah laku atau pun bergaya seperti layaknya artis yang diidolakan. Bahkan, bahasa-bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi dengan teman-temannya seringkali terselip sebuah kata yang sedang nge-trend di televisi.

Kini televisi menjadi sumber yang paling berpengaruh terhadap anak. Anak akan mudah meniru segala apa yang disajikan dalam salah satu media elektronik itu. Bahkan kala sang idola berperilaku tidak baik pun, banyak anak muda yang tetap saja membela dan mengidolakannya secara membabi buta.

Fenomena ini sepertinya menunjukkan pada kita betapa saat ini generasi muda mengalami krisis idola. Bahkan untuk mencari sosok idola saja mereka harus mencari sejauh itu. padahal sosok idola bisa ditemui di rumah mereka sendiri. Ya, kita sebagai orangtua pun bisa menjadi idola bagi anak.

Karena itu, perlu rasanya kita merubah metode pendidikan bagi anak dengan menjadikan diri kita sebagai idola bagi sang buah hati. Buat mereka terpikat kepada kita, orangtua yang menjadi figur yang menarik perhatiannya. Memang tidak begitu mudah. Semua itu butuh proses. Namun, bila kita melakukannya sedikit demi sedikit dan istiqomah, insya Allah kita bisa menjadi idola bagi sang buah hati.

Oleh sebab itu, marilah kita rubah perilaku kita menjadi orang yang lebih baik. Setelah perilaku kita diubah menjadi cukup baik, maka jadikan diri kita contoh bagi anak-anak kita. Dengan begitu, kita dapat menjadi figur yang baik bagi sang buah hati yang kelak akan menjadi penerus kita

Menjadi teladan adalah salah satu cara bagi orangtua untuk mendidik anaknya. Teladan di masa anak anak tidak hanya berguna saat itu saja tetapi juga bermanfaat kelak saat si anak mencapai umur dewasa.

Tips Menjadi Orangtua Idola Anak
Ø Beri contoh kepada anak bagaimana berperilaku yang baik seperti tidak suka berbohong, bersifat adil, mencintai sesama, tekun belajar, berdisiplin dan lain lain.  Contoh-contoh perilaku ini akan lebih baik bila tidak hanya keluar dari mulut saja. Orang tua harus mampu bertingkah laku seperti yang mereka katakan kepada anak-anak sehingga si anak langsung mendapatkan gambaran bagaimana tingkah laku yang baik tersebut. Bagaimanapun, perbuatan dan tingkah laku jauh lebih mudah diingat bila dibandingkan hanya sebatas kata-kata.
Ø Tanamkan perilaku yang baik saat masa anak anak maka hal tersebut jauh lebih mudah bila dibandingkan hal yang sama dilakukan saat mereka sudah remaja atau dewasa.
Ø Contoh berperilaku yang baik ini akan sangat bagus lagi jika didukung oleh lingkungan di luar orangtua baik yang tinggal serumah maupun di luar rumah.

*) Suhartono, Pendidik, tinggal di Yogya
Powered by Blogger.
close