Menjaga Kebersihan Pakaian

 

Oleh
Nur Siti Fatmah, S.Ag

Seorang ibu setiap Senin sore mendapati baju putih anaknya kelihatan kotor. Seragam lengan panjang yang mestinya dipakai pula esok hari Selasa sudah tidak memungkinkan lagi, karena amat kotor oleh tanah terutama pada bagian pergelangan tangan dan bagian belakang bawah. “Mas, kenapa sih, kok bajunya kotor sekali? Main apa di sekolah,” tanya ibunya sambil menenteng baju kotor anaknya. “Ya…, main apa saja di sekolah bersama teman-teman, tadi main tanah ketika halaman sekolah disiram”, jawab si anak.

“Bu…baju kalau dipakai ya kotor, kenapa sih bu?” lanjut si anak menimpali komentar ibu tentang bajunya yang amat kotor sepulang sekolah. “Mas kalau baju putih kena kotoran menjadikan tidak pantas untuk dipakai, kalau terlalu sering dikasih pemutih, akan cepat rusak, dan logo di sekolah yang ada di saku dada itu akan rusak sehingga tidak nampak jelas logonya”, lanjut ibu menasehati anaknya.

Ketika pertemuan orangtua murid, terungkaplah berbagai persoalan tentang anak-anak berkait dengan belajar, penataan buku dan kebersihan pakaian. Penulis ingin berbagi dengan para guru dan orangtua murid berkait dengan kebersihan baju, terutama baju putih, menjaga kebersihan baju membutuhkan upaya pemahaman bagi anak-anak, sekaligus pembiasaan hidup bersih.

Hendaklah para murid diberi pemahaman tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kesucian pakaian berkait dengan ibadah shalat. Mengenakan pakaian ketika menjalankan sholat adalah keharusan, bahkan membuat sholat seseorang tidak sah karena mengenakan pakaian yang terkena najis.

Guru mesti memberikan landasan syar’i ketika menghunjamkan pemahaman tentang menjaga diri dan pakaian agar tetap bersih dan suci, setidaknya ketika murid-murid badan atau pakaiannya terkena kotoran atau najis tahu untuk segera membersihkan dan mensucikannya. Guru harus menerangkan secara utuh mengapa harus menjaga kebersihan dan kesucian pakaian. Guru bisa menambah pemahaman para murid tentang pentingnya menjaga kebersihan pakaian dari sisi etika pergaulan.

Hendaklah orangtua melibatkan anak dalam memelihara dan membersihkan pakaian. Anak diajak turut mencuci pakaian yang telah dikenakan, terutama pakaian yang amat kotor. Anak tidak hanya ditugas mengantar pakaian kotor ke jasa laundry, sebaiknya anak dilibatkan mencuci secara langsung pakaian miliknya, suatu ketika penulis praktekkan mengajak anak kami mencuci baju putih yang amat kotor. “Ini kok lama ya bersihnya, kotoran sulit dibersihkan. Padahal sudah aku sikat berkali-kali tapi masih juga kotor” “He…he…iya apa Mas? Ya harus diupayakan sampai bersih, apalagi itu baju putih, sedikit ada noda kelihatan kotornya” jawab umminya menanggapi keluhan anak ketika mencuci baju.

“Dibawa ke laundry saja ya, Mi? Biar bisa bersih, malu kalau pake baju kotor” tukas si anak. “Kita harus menjaga pakaian ketika mengenakannya, lintinglah baju ketika akan bermain tanah, perhatikan pula ketika mau bersandar atau duduk, pastikan tempatnya bersih terlebih dahulu. Kita harus menjaga kebersihan dan kesucian pakaian karena menyangkut kesahan ibadah sholat. Ketika sholat kita harus mengenakan pakaian yang suci.

Jika kita bisa menjaga kebersihan pakaian saat dikenakan kita bisa lebih hemat uang, tidak perlu dicuci di laundry, kita bisa membersihkan sendiri kotoran di pakaian dengan mudah. Itulah nasehat seorang Ibu kepada anaknya ketika proses mencuci baju.


*) Nur Siti Fatmah, S.Ag , Guru MI Darussalam Selokerto Sleman Yogyakarta
Powered by Blogger.
close