Menjaga Kebersihan Pakaian
Seorang
ibu setiap Senin sore mendapati baju putih anaknya kelihatan kotor. Seragam
lengan panjang yang mestinya dipakai pula esok hari Selasa sudah tidak
memungkinkan lagi, karena amat kotor oleh tanah terutama pada bagian
pergelangan tangan dan bagian belakang bawah. “Mas, kenapa sih, kok bajunya
kotor sekali? Main apa di sekolah,” tanya ibunya sambil menenteng baju kotor
anaknya. “Ya…, main apa saja di sekolah bersama teman-teman, tadi main tanah
ketika halaman sekolah disiram”, jawab si anak.
“Bu…baju
kalau dipakai ya kotor, kenapa sih bu?” lanjut si anak menimpali komentar ibu
tentang bajunya yang amat kotor sepulang sekolah. “Mas kalau baju putih kena
kotoran menjadikan tidak pantas untuk dipakai, kalau terlalu sering dikasih
pemutih, akan cepat rusak, dan logo di sekolah yang ada di saku dada itu akan
rusak sehingga tidak nampak jelas logonya”, lanjut ibu menasehati anaknya.
Ketika
pertemuan orangtua murid, terungkaplah berbagai persoalan tentang anak-anak
berkait dengan belajar, penataan buku dan kebersihan pakaian. Penulis ingin
berbagi dengan para guru dan orangtua murid berkait dengan kebersihan baju,
terutama baju putih, menjaga kebersihan baju membutuhkan upaya pemahaman bagi
anak-anak, sekaligus pembiasaan hidup bersih.
Hendaklah
para murid diberi pemahaman tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kesucian
pakaian berkait dengan ibadah shalat. Mengenakan pakaian ketika menjalankan
sholat adalah keharusan, bahkan membuat sholat seseorang tidak sah karena
mengenakan pakaian yang terkena najis.
Guru
mesti memberikan landasan syar’i ketika menghunjamkan pemahaman tentang menjaga
diri dan pakaian agar tetap bersih dan suci, setidaknya ketika murid-murid
badan atau pakaiannya terkena kotoran atau najis tahu untuk segera membersihkan
dan mensucikannya. Guru harus menerangkan secara utuh mengapa harus menjaga
kebersihan dan kesucian pakaian. Guru bisa menambah pemahaman para murid
tentang pentingnya menjaga kebersihan pakaian dari sisi etika pergaulan.
Hendaklah
orangtua melibatkan anak dalam memelihara dan membersihkan pakaian. Anak diajak
turut mencuci pakaian yang telah dikenakan, terutama pakaian yang amat kotor.
Anak tidak hanya ditugas mengantar pakaian kotor ke jasa laundry, sebaiknya
anak dilibatkan mencuci secara langsung pakaian miliknya, suatu ketika penulis
praktekkan mengajak anak kami mencuci baju putih yang amat kotor. “Ini kok lama
ya bersihnya, kotoran sulit dibersihkan. Padahal sudah aku sikat berkali-kali
tapi masih juga kotor” “He…he…iya apa Mas? Ya harus diupayakan sampai bersih,
apalagi itu baju putih, sedikit ada noda kelihatan kotornya” jawab umminya
menanggapi keluhan anak ketika mencuci baju.
“Dibawa
ke laundry saja ya, Mi? Biar bisa bersih, malu kalau pake baju kotor” tukas si
anak. “Kita harus menjaga pakaian ketika mengenakannya, lintinglah baju ketika
akan bermain tanah, perhatikan pula ketika mau bersandar atau duduk, pastikan
tempatnya bersih terlebih dahulu. Kita harus menjaga kebersihan dan kesucian
pakaian karena menyangkut kesahan ibadah sholat. Ketika sholat kita harus
mengenakan pakaian yang suci.
Jika
kita bisa menjaga kebersihan pakaian saat dikenakan kita bisa lebih hemat uang,
tidak perlu dicuci di laundry, kita bisa membersihkan sendiri kotoran di pakaian
dengan mudah. Itulah nasehat seorang Ibu kepada anaknya ketika proses mencuci
baju.
*)
Nur Siti Fatmah, S.Ag , Guru MI
Darussalam Selokerto Sleman Yogyakarta
Post a Comment