Di Rumah Lebih Banyak Sumber Belajar Alamiah
Oleh Slamet Waltoyo
Ada beberapa sekolah yang telah mengadakan
pelatihan atau sosialisasi tentang Kurikulum 2013 bagi orangtua murid. Kita
hargai dan ini penting. Penting bagi kelancaran pembelajaran dan terutama bagi keberhasilan
anak dalam belajar agar orangtua tidak sekedar tahu apa kurikulumnya tetapi harus
pula memahami bagaimana proses belajarnya sehingga bisa mengambil peran dalam
mendukungnya.
Pada Kurikulum 2013 tingkat Sekolah Dasar, proses
pembelajarannya adalah terpadu (integrated
instruction) dengan model tematik. Sistem pembelajaran yang memungkinkan
anak (secara individu atau kelompok) aktif untuk menemukan konsep-konsep
keilmuan secara holistik, bermakna dan otentik sehingga pembelajarannya
berorientasi pada praktik sebagai bentuk pengalaman belajar.
Pembelajaran tematik terpadu menekankan pada
pembentukan kreativitas, pemberian sejumlah kegiatan dalam suasana yang alamiah
(natural). Keaktifan murid yang merupakan wujud dari rasa ingin tahunya sangat berperan
dalam menunjang keberhasilannya sebagai pembelajar.
Berangkat dari tema yang telah ditentukan,
murid bereksplorasi dengan cara mengamati, membaca, menanyakan, mencoba
melakukan, dan sebagainya dari berbagai sumber belajar yang telah disiapkan dan
disekenario oleh guru di sekolah. Di sini kelengkapan sarana sekolah dan
kreatifitas guru sangat berpengaruh. Karena keterbatasan waktu dan mungkin juga
fasilitas sekolah, kegiatan eksplorasi menjadi terbatas. Ini disadari oleh
guru. Maka guru sering memberi tugas kepada murid untuk melengkapi kegiatan
eksplorasi di rumah. Ini tantangan bagi orangtua.
Dengan memahami model pembelajaran pada
Kurikulum 2013, paling tidak orangtua akan memaklumi jika anak akan melakukan
banyak tugas bereksplorasi di luar sekolah. Selanjutnya orangtua tentu akan
memberi dukungan terhadap tugas-tugas yang dilakukan anak. Maka penting bagi
orangtua mengetahui informasi tentang tema, sub tema, dan bentuk aktivitas yang
harus dilakukan pada setiap pekannya.
Kegiatan eksplorasi di rumah sangat penting
karena dapat mengatasi keterbatasan di sekolah. Apalagi di lingkungan rumah
banyak sumber belajar yang alamiah (natural), sumber belajar yang tidak
disekenario oleh guru sehingga bisa memberi pengalaman belajar yang autentik
dan bermakna.
Misalnya di SD/MI kelas satu tema 2 sub tema 3
ada kegiatan mengenal profesi. Sumber informasi di sekolah sangat terbatas.
Mungkin guru akan menyajikan dalam bentuk gambar atau poster. Berbagai gambar
orang sedang bekerja dengan menggunakan alat tertentu, menghasilkan karya
tertentu dan keterangan nama profesinya. Atau dalam bentuk video. Dari sumber
belajar ini anak mendapatkan banyak informasi ragam profesi. Meskipun itu gambar asli tetapi anak tidak
bisa terlibat langsung. Sehingga mengurangi nilai uotentik, kebermaknaan serta
orientasi praktiknya.
Jika orangtua mengetahui konsentrasi aktifitas
belajar anak di sekolah, maka orangtua dapat membantu dengan lebih leluasa
dibandingkan keterbatasan waktu anak di sekolah. Misalnya sambil mengantar atau
menjemput anak, orangtua dapat menunjukkan langsung berbagai profesi, seperti diajak
mampir ke beberapa tempat misalnya ke bengkel, ke tukang jahit, ke toko buah
dan sebagainya. Anak dapat berkomunikasi langsung dan mencoba alat yang
digunakan. Maka akan memberi pengalaman belajar yang outentik, bermakna.
Orangtua juga perlu mengetahui bahwa proses
pembelajaran di sekolah dengan pendekatan sain. Sehingga ketika mendampingi
anak belajar di rumah akan melakukan dengan pendekatan sain juga. Praktisnya
orangtua tidak akan langsung memberi ikan tetapi akan memberitahukan jalan agar
anak bisa menangkap ikan sendiri.
*) Slamet Waltoyo, Kepala
Sekolah SD Islam Al-Kautsar Cebongan Sleman Yogyakarta
Post a Comment