Kisah Cerdas : Akibat Meremehkan


Oleh Dra. Asnurul Hidayat

Dahulu di daerah Bushro hidup seorang laki-laki yang dijuluki Abu Salamah. Abu Salamah senang berkelakar ketika bergaul dengan orang lain. Jika berbicara kadang tanpa dipikirkan terlebih dahulu.

Pada suatu hari, di hadapan Abu Salamah ada orang yang menyebutkan tentang siwak (alat untuk menggosok gigi yang terbuat dari kayu pohon siwak) dan keutamaan-keutamaannya. Setelah Abu Salamah mendengarnya, tanpa diduga dia berkata , “Demi Allah, aku tidak akan bersiwak kecuali di dubur!” Kemudian ia mengambil sebuah siwak dan memasukkan siwak itu ke dalam duburnya kemudian mengeluarkannya lagi.

Setelah Abu Salamah melakukan perbuatan tersebut, maka ia menderita sakit perut dan dubur. Dia mengeluh kesakitan selama sembilan bulan. Kemudian pada suatu saat keluarlah dari duburnya seekor hewan seperti tikus mondok yang pendek dan besar, memiliki empat kaki, kepalanya seperti kepala ikan. Hewan itu memiliki empat taring yang tampak menonjol, panjang ekornya satu jengkal empat jari, dan memiliki dubur seperti dubur kelinci.

Ketika keluar, hewan itu menjerit tiga kali. Maka bangkitlah anak perempuan Abu Salamah dan memecahkan kepala hewan itu hingga mati. Setelah keluar hewan dari duburnya, Abu Salamah hidup selama dua hari, dan meninggal pada hati ketiga. Sebelum meninggal, ia berkata, “Hewan ini telah membunuhku dan memotong-motong ususku.”

Sungguh kejadian ini telah disaksikan oleh sekelompok penduduk daerah tersebut dan para khothib tempat itu. Di antara mereka ada yang melihat hewan itu dalam keadaan hidup dan di antaranya ada yang melihatnya setelah mati.

Masya Allah, Allahu Akbar. Berawal dari menganggap remeh dan menyepelekan sunnah nabi. Kemudian Abu Salamah mengejek dengan penuh ekspresi yaitu menghinakan siwak secara sangat tidak pantas disebabkan dari kebenciannya pada sunnah bersiwak. Perbuatan Abu Salamah sungguh tidak pantas dan benar-benar menghina. Akibatnya adalah nampaklah kekuasaan Allah pada peristiwa yang menimpa Abu Salamah pada kisah tersebut. Sebagai akibat atau hukuman atas perbuatan sombongnya. Dan Abu Salamah yang sombong itu pun tidak mampu menghindari serangan hewan aneh yang menimpa dirinya.

Para pengasuh yang budiman, semoga kita dimudahkan Allah dalam mendidik dan mengasuh anak kita agar menjadi anak yang taat kepada Allah dan terhindar dari sikap sombong. Yaitu menolak kebenaran dan meremehkan orang lain. Semoga anak  kita terhindar dari meremehkan perintah Allah dan petunjuk yang dituntunkan oleh Rasulullah.  Mari kita becermin pada berbagai hikmah kisah itu. Semoga kita semua berakhir dalam keridhoan Allah Ta’ala.

Referensi : Biografi Kehidupan Ulama Ahlus Sunnah. Attuqa. Yogyakarta.

*) Dra. Asnurul Hidayat, Guru MITQ di Bantul
Powered by Blogger.
close