Makanan Cerdas : Labu Siam


Oleh Ana Noorina

Labu siam atau yang mempunyai nama ilmiah sechium edule adalah jenis tumbuhan suku labu-labuan yang dikonsumsi buahnya. Di daerah Jawa Barat  buah labu siam sering disebut waluh, di Jawa Tengah dengan sebutan waluh jipang, sedangkan di Jawa Timur disebut dengan nama gondes.

Labu siam mengandung beberapa vitamin dan nutrisi penting lainnya. Satu setengah cangkir porsi menyediakan sekitar 17%  dari kebutuhan vitamin C harian Anda. Selain itu, buah sayuran ini juga mengandung vitamin B kompleks, seperti folat sejumlah 61 mcg dan sejumlah kecil niacin, thiamin, riboflavin, asam pantotenat dan vitamin B6. Vitamin B berperan penting dalam proses metabolisme tubuh. Selain itu buah labu ini juga mengandung zat mineral seperti zat besi, mangan, fosfor, seng, dan tembaga.

Tanaman ini tumbuh dengan cara merambat, baik di tanah atau di batang kayu yang ada di sekitarnya. Tanaman ini biasa dibudidayakan di area sekitar rumah.  Sebagian orang pun biasa menanam tanaman ini di dekat kolam ikan. Dinamakan labu siam karena memang tanaman ini berasal dari daerah Siam, Thailand.

Labu siam memiliki khasiat untuk mengobati sejumlah penyakit, seperti gusi berdarah. Manfaat labu siam lainnya adalah mengatasi sariawan. Bagi penderita sariawan dianjurkan memakan buah labu siam sebagai sayuran atau juga bisa dimakan sebagai lalapan (labu siam yang telah dikukus). Disamping mengobati sariawan, mengkonsumsi labu siam juga sangat baik bagi wanita yang sedang menyusui, karena dapat meningkatkan produktifitas ASI sebagaimana manfaat daun katuk.

Tidak hanya wanita menyusui saja, wanita hamil juga dianjurkan untuk mengkonsumsi labu siam. Hal ini karena seorang wanita hamil membutuhkan asupan asam folat yang cukup, sedangkan kandungan asam folat pada buah labu siam bisa memenuhi kebutuhan tersebut. Setiap 100 gram labu siam mengandung asam folat 93 mkg. Jadi, hanya dengan mengkonsumsi 100 gram labu siam setiap hari sudah bisa memenuhi 23,25 persen kebutuhan tubuh akan asam folat. Seorang wanita hamil yang kekurangan asam folat beresiko terhadap kelahiran bayi yang cacat atau bobot bayi yang diluar standar.

*) Ana Noorina, Pemerhati gizi
Powered by Blogger.
close