Anak Sehat : Diare pada Balita
Oleh Beta Haninditya
Pengertian
diare pada anak adalah bila anak buang
air besar yang keluar berupa cairan dan terjadi lebih dari 3 kali dalam sehari
baik itu disertai atau tanpa adanya lendir atau darah di dalamnya. Sedangkan
yang dimaksud dengan diare akut
adalah diare yang terjadi secara mendadak dan hal ini berlangsung kurang dari 1
minggu dan sebelumnya sang bayi atau pun sang balita dalam keadaan yang sehat.
Di Indonesia, penyebab kematian balita tertinggi
adalah oleh karena disebabkan penyakit diare. Karena dalam hal penyebaran
penyakit ini bisa terjadi dengan cepat dan dalam waktu waktu singkat
Penularan
diare bisa melalui beberapa jalan, di
antaramya faktor makanan, yaitu bila makanan yang dikonsumsi oleh balita kurang
terjaga kebersihan dan kehigienisannya. Bisa pada waktu proses mencuci bahan
makanan atau pun dalam proses pengolahan bahan makanan yang kurang bersih. Kebiasaan
anak-anak yang kurang baik seperti halnya kesukaan menghisap jari tangannya
bisa menjadi pintu masuk penyebab masuknya virus, jamur, bakteri, dan parasit,
serta mikroorganisme jahat yang bisa menjadi salah satu faktor penyebab diare.
Kotoran adalah salah satu metode dan
media penularan berjangkitnya penyakit diare pada anak-anak. Sarana air bersih
dan pembuangan tinja yang kurang baik serta kurang sehat dapat menjadi penyebaran
virus/kuman penyebab diare.
Media penyebaran bibit penyakit
penyebab diare ini bisa melalui hewan seperti lalat. Lalat yang hidup di
lingkungan yang kotor, seringkali terbang dan hinggap pada makanan dan minuman.
Pasukan lalat tersebut menyebarkan virus/kuman di makanan/minuman yang nantinya
dikonsumsi oleh anak-anak, sehingga menyebabkan diare akut atau disentri.
Bahaya
diare pada anak yang harus benar-benar kita
perhatikan adalah dehidrasi. Anak akan kehilangan sejumlah cairan dan
elektrolit tubuh karena muntah dan diare yang cair. Anak menjadi dehidrasi,
mulai dari dehidrasi ringan sampai dehidrasi berat, bahkan sampai bisa
menimbulkan kematian.
Pada dehidrasi ringan, berat badan
(BB) anak turun sekitar 0 - 5%, namun ia masih bisa beraktivitas (misalnya, jalan-jalan).
Pada dehidrasi sedang, BB anak akan turun sebanyak 5 - 10%, ia merasa kehausan
dan masih bisa duduk. Jika sudah dehidrasi berat, BB anak turun lebih dari 10%.
Selain itu, ia merasa lemas, haus berat dan sering mengigau.
*) Beta Haninditya, Apoteker
RSKIA Sadewa Sleman
Post a Comment