Kajian Utama : “Nak, Berbuat Baiklah dalam Segala Hal!”


Oleh Irwan Nuryana Kurniawan

Nak, ihsan itu mengerjakan segala sesuatu dengan baik.”Allah Ta’ala senang jika kalian mengerjakan sebuah pekerjaan dengan baik.” (HR Al-Thabrani). Kasih sayang Allah Ta’ala sangat dekat dengan orang-orang yang berbuat ihsan (QS Al-A’raf [7]:56). Allah Ta’ala juga bersama-sama dengan orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat ihsan (QS An-Nahl [16]:128). Dan Allah Ta’ala memberikan hadiah kepada orang-orang yang berbuat Ihsan dengan balasan yang terbaik yaitu menjadi penghuni syurga (Darussalam) selama-lamanya. Wajah-wajah mereka berseri-seri, tidak ditutupi sedikit pun oleh debu akibat kesedihan dan tidak pula kehinaan akibat rasa rendah diri (QS Yunus [10]:26).

Nak, Allah Ta’ala senang sekali sama orang-orang yang berbuat ihsan (QS Ali-‘Imran [3]:134). Allah Ta’ala menyuruh kita untuk berbuat adil, bersikap ihsan, dan memberi kepada kaum kerabat (QS An-Nahl [16]:90).”Allah mewajibkan ihsan dalam segala hal.” (HR Muslim, HR Abu Daud, HR Al-Tirmidzi, HR Al-Nasa’i, HR Ibnu Majah, HR Imam Ahmad). Dalam ibadah, misalnya shalat, ketika engkau membaguskan shalat, menunaikan shalat dengan sebaik-baiknya, maka itu adalah akhlak, itu disebut ihsan. Itu cara yang disukai dan disenangi Allah Ta’ala, Nak.

Begitu juga berbuat ihsan kepada kedua orangtua (QS Al-Isra’ [17]:23). Nak, bahkan, jika engkau berbuat ihsan kepada kedua orangtuamu, engkau mendapatkan pahala seperti yang akan kau dapatkan dalam hijrah dan jihad (HR Muslim). Dalam tatapan mata, janganlah melihat dengan tajam. Dalam nada suara, janganlah meninggikan suaramu, apalagi mengejek dan mengolok-olok. Nak, ayo kita cium tangan mereka, segera menjawab dengan baik panggilannya, menemaninya dengan santun, mencintainya dengan tulus, dan mengungkapkan pandangan kita dalam berbagai situasi secara sopan dan dengan ucapan yang baik.

Nak, Allah Ta’ala juga meminta kita untuk berlaku ihsan dalam memberi salam.”Jika kalian diberi sebuah salam, balaslah dengan salam yang lebih baik atau balaslah yang serupa” (QS An-Nisa [4]:86). Dalam bicara, engkau juga ihsan jika engkau mengucapkan perkataan yang terbaik dan benar terhadap siapa pun (QS Al-Isra’ [17]:53). Bahkan, dalam berdebat pun kita dituntut untuk ihsan (QS Al-Nahl [16]:125).

Sebagaimana  yang dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad Shalallahu’alaihi wasallam ketika beliau menanggapi ungkapan penghinaan dan sangat tidak pantas dari Utbah bin Rabiah—menawarkan harta, istri, dan kepemimpinan untuk meninggalkan dakwah, serta menawarkan tabib kalau beliau terkena penyakit gila. Beliau berkata, “Bicaralah Abu al-Walid, aku siap mendengarkan.” Ketika ia selesai bicara, Nabi berujar, “Sudah selesai, Abu al-Walid?”

Nak, engkau juga ihsan jika mendengarkan secara tekun dan bersungguh-sungguh terhadap perkataan siapa pun yang berucap baik, lalu mengikuti secara bersungguh-sungguh pula, dan melaksanakan apa yang paling baik di antaranya (QS Al-Zumar [39]:18). Mengulang dengan sebaik-baiknya pelajaran yang baru saja diajarkan gurumu di sekolah, maka itu adalah ihsan. Sebagai muslim, engkau harus menjadi orang yang unggul dan engkau tidak bisa unggul kecuali jika berbuat ihsan dalam mengulang pelajaran sekolah.

Nak, engkau mau kan dinilai oleh Allah Ta’ala sebagai orang yang berlaku ihsan? Ingat ya, Nak, “Allah mewajibkan ihsan dalam segala hal.”


*) Irwan Nuryana Kurniawan, Pimpinan Redaksi Majalah Fahma | Dosen Psikologi Universitas Islam Indonesia
Powered by Blogger.
close