Mendampingi Anak Memasuki Taman Kanak-Kanak
Oleh : Hepi Wahyuningsih
Ketika hari pertama
masuk Taman Kanak-Kanak, Sofwan menangis sambil memegangi baju ibunya. Ia tidak
mau ditinggal oleh ibunya, ia ingin ibunya menungguinya di sekolah. Meskipun
ada anak yang mau ditinggal oleh orangtua ketika hari pertama masuk sekolah, apa
yang dilakukan oleh Sofwan masih merupakan hal wajar yang biasa dilakukan
anak-anak seusianya ketika baru pertama kali masuk sekolah. Hal ini terjadi
karena Sofwan belum familiar/mengenal lingkungan sekolahnya yang baru. Ia
membutuhkan orangtua untuk memberikan dukungan dalam menyesuaikan diri dengan
lingkungan barunya.
Orangtua disarankan
untuk mendampingi putra putrinya pada minggu pertama masuk sekolah. Biasanya
sekolah juga memperbolehkan orangtua untuk mendampingi anaknya di minggu-minggu
pertama masuk sekolah. Hal ini memang cukup merepotkan bagi orangtua yang
kedua-duanya bekerja, tetapi demi kepentingan anak tentunya orangtua perlu
meluangkan waktu untuk urusan penting ini. Pengalaman minggu pertama di sekolah
sangat penting bagi anak. Jika ia memiliki pengalaman buruk pada awal masuk
sekolah, maka akan dapat berdampak buruk pada anak, terutama terkait dengan
sekolah. Anak kemudian dapat menjadi trauma dan mogok sekolah. Bila anak mogok
sekolah tentu akan semakin merepotkan orangtua. Oleh karena itu, lebih baik
orangtua meluangkan waktu di minggu pertama untuk mendampingi putra putrinya
masuk sekolah dan tidak mewakilkan tugas ini pada baby sister atau pembantu.
Apa yang perlu
dilakukan oleh orangtua ketika menunggui anaknya di minggu pertama masuk TK?
Apakah hanya sekedar duduk di dekat anak ? Tentu saja tidak, bila hanya sekedar
duduk di dekat anak, tugas ini dapat diwakilkan pada baby sister atau pembantu.
Dan jika itu yang hanya dilakukan, hampir pasti setelah satu atau dua minggu
berlalu anak masih terus minta ditunggu.
Jadi apa yang harus dilakukan ?
Pertama, anak biasanya
akan tegang ketika pertama kali masuk sekolah, oleh karena itu orangtua perlu
memberikan rasa aman pada anak. Memberikan rasa aman pada anak dapat dilakukan
dengan mengajak anak berbicara dan menunjukkan ekspresi wajah yang menenangkan
pada anak. Kedua, sambil menunggu, orangtua dapat menunjukkan baik dengan
bahasa verbal maupun nonverbal pada anak bahwa aktivitas-aktivitas yang diikuti
anak selama sekolah menyenangkan.
Ketiga, orangtua dapat
membantu anak untuk menjalin pertemanan setidaknya dengan satu orang teman
terlebih dahulu. Jika anak sudah dapat memiliki teman, maka nantinya anak dapat
melakukan aktivitas di sekolah bersama temannya tersebut. Ini akan membuat anak
enjoy dalam menikmati kegiatan
sekolah dan gampang ditinggal oleh orangtua. Keempat, orangtua dapat membantu
anak untuk akrab dengan guru dan dapat sambil menkomunikasikan ke guru mengenai
sifat dan kebiasaan anak agar guru dapat semakin memahami anak. Terakhir yang
tak kalah penting ketika menunggui anak adalah mengamati perilaku teman-teman
baru anak dan dinamika yang terjadi di dalam kelas. Bila memungkinkan orangtua
dapat menghafal nama teman-teman sekelas anak. Hal ini nantinya akan memudahkan
orangtua ketika anak memiliki masalah dengan satu atau beberapa temannya.
Penyesuaian
anak pada awal masuk sekolah akan lebih mudah lagi bila sebelum masuk sekolah
anak sudah cukup kenal dengan lingkungan sekolahnya yang baru. Mengakrabkan
anak dengan lingkungan sekolah sebelum hari pertama masuk sekolah dapat
dilakukan oleh orangtua dengan cara membawa serta anak ketika mencari informasi
tentang sekolah, ketika mendaftarkan anak dan ketika mengurus administrasi
sekolah. Jika memungkinkan orangtua dapat memperkenalkan anak terlebih dahulu
pada guru-guru yang akan mendampinginya di sekolah sehingga mulai tumbuh rasa
menerima dan diterima di lingkungan barunya. Selain itu, bila orangtua memiliki
cukup waktu luang, anak dapat dibawa beberapa kali ke sekolah hanya sekedar
untuk melihat-lihat lingkungan sekolah.
Orangtua juga perlu
mempersiapkan mental anak untuk masuk sekolah. Cerita orangtua mengenai
aktivitas sekolah yang menyenangkan akan dapat memberikan gambaran pada anak
mengenai apa yang akan dilakukannya nanti di sekolah. Jauh-jauh hari sebelum
anak mau masuk tk, orangtua juga perlu membekali ketrampilan bersosialisasi/berteman
pada anak sehingga anak dapat cepat
memperoleh teman saat baru masuk sekolah. Selain itu, kepandaian anak dalam
menjalin pertemanan juga akan membuat anak dapat diterima oleh teman-temannya
sehingga ia bisa enjoy di sekolah. Allahu’alam.
Dr. Hepi Wahyuningsih, M.Psi.
Dosen Fakultas Psikologi Dan Ilmu Sosial Budaya
Universitas Islam
Indonesia
Post a Comment