Cerdas di Sekolah : Knowledge Management (2)
Oleh
: Saryo, MPd
Pada
Majalah Fahma edisi April yang lalu, kita telah membicarakan dua langkah
pertama dalam proses pengelolaan sumber daya
guru di suatu sekolah,
yakni tenaga pendidik dan tenaga kependidikan harus diperhatikan oleh pengelola
secara layak termasuk gaji yang diterima oleh tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan,
serta fokuskan seluruh ketersediaan sumber daya manusia untuk
mencapai keunggulan yang telah direncanakan. Baca BAGIAN PERTAMA
Langkah
selanjutnya, pengelola sekolah harus mengetahui
secara persis kompetensi guru di suatu sekolah, lakukan penelusuran kemampuan yang telah dimiliki oleh
guru sebagai modal awal untuk pengembangan ke tahap ideal. Perencanaan keunggulan sekolah juga harus dilakukan secara matang oleh segenap
pengelola sekolah untuk menentukan kegiatan yang akan dilakukan. Pengelola
sekolah dengan mengetahui kemampuan yang dimiliki guru dan memiliki program keunggulan secara
matang bisa berfungsi secara efektif dalam pembuatan perencanaan pengembangan
sumber daya guru untuk bisa mencapai
standar minimal yang harus dimiliki oleh setiap guru sekaligus menyiapkan
sumber daya guru untuk mencapai program unggulan. Selanjutnya segenap pemangku kebijakan sekolah
bisa membuat program dan kegiatan untuk
pengembangan sumber daya guru sesuai kebutuhan.
Selain
itu, pengelola sekolah harus melakukan knowlegde
management. Knowledge management sekolah merupakan pengelolaan pengalaman kerja dan pengalaman
belajar bagi setiap individu yang menjadi bagian dari suatu
sekolah. Pengetahuan dan
pengalaman masing-masing individu dikelola sedemikian rupa sehingga apa
yang telah menjadi keunggulan suatu institusi bisa terjaga
karena adanya standar pengetahuan dalam melakukan proses. Knowledge Managemen (KM) di sekolah antara lain
ditandai dengan perhatian terhadap hal-hal yang telah dijalankan para tenaga pendidik
dan tenaga kependidikan. Bentuk perhatian yang
dimaksud adalah adanya forum atau media internal untuk menampung pengetahuan
dan pengalaman masing-masing individu di sekolah. Diskusi
mendalam internal sekolah yang melibatkan semua tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan untuk meramu pengetahuan dan pengalaman mereka dalam menjalankan fungsinya masing-masing setiap hari. Praktek-praktek
yang telah membuahkan hasil terbaik masing-masing individu tidak boleh hilang
begitu saja bersamaan dengan hilangnya individu yang bersangkutan.
Pengalaman
setiap individu di sekolah yang tidak tertulis biasanya hanya dimiliki oleh orang
yang mengalami saja. Jika keunggulan suatu sekolah masih belum tertulis dan
belum terkelola dengan baik, bisa jadi sekolah yang bersangkutan akan
kehilangan keunggulannya bersamaan dengan perginya orang yang “menyimpan”
konsep dan strategi keunggulan sekolah tersebut.
Setiap
pengalaman individu maupun kelompok di sekolah dalam menjalankan fungsinya
masing-masing perlu dicatat,
semua pengalaman yang telah berlalu baik pengalaman sukses maupun pengalaman
gagal bisa dipelajari pada masa-masa yang akan datang. Dengan penerapan KM
sekolah bisa memperkuat kualitas secara
berkesinambungan dan
banyak hal berharga yang didapat dari catatan pengalaman individu. Semua pengalaman dan pengetahuan yang didapat oleh
masing- masing individu di sekolah Kemudian di diskusikan dan di verifikasi
sehingga apa yang telah dilakukan di masa lalu bisa di replika untuk melaju di
masa depan dengan penuh pengalaman dan pengetahuan.
Lakukan
mulai sekarang juga. Sekolah mempunyai kegiatan KM untuk
menjaga keunggulan sekolah. Berilah kesempatan orang-orang yang telah
membaca buku tentang apa saja yang berkait dengan pendidikan untuk
presentasi. Sempatkan menanggapi apa yang telah dipresentasikan oleh kawan guru
itu. Catat apa-apa yang telah disepakati dalam diskusi. Berilah kesempatan juga kepada kawan guru yang telah mengikuti
pelatihan untuk mengkonstruksi ulang apa yang telah didapat,
tugaskan untuk menularkan pada kawan-kawan pengetahuan baru yang telah didapat. Kemudian lakukan
pencatatan dan pendiskusian dalam
tim kecil secara matang,
verifikasi hal - hal yang telah didiskusikan, bukukanlah
pengetahuan yang telah mengalami proses panjang sebagai kekayaan institusi
untuk diaktualisasikan bagi orang-orang yang akan melanjutkan keunggulan sekolah
terutama orang yang baru bergabung. Insya Allah kesinambungan keunggulan sekolah akan tetap
berjalan dengan baik sekalipun konseptor keunggulan sekolah telah pensiun.
Saryo, MPd, PSDM LPI
Salsabila, Yogyakarta
Post a Comment