Kajian Utama : Menyiapkan Keindahan Ramadhan untuk Anak
Oleh : Drs. Slamet Waltoyo
Mengingat
masa kecil, di saat kita belajar puasa. Gairahnya saat menjelang berbuka,
nikmatnya saat menyantap hidangan buka puasa, meraihnya bersama teman-teman
sebaya menuju masjid menjelang Isya, semangatnya berebut jaburan (aneka jajanan
hidangan penutup tarawih). Di luar beratnya menahan haus dan lapar ketika hari
memasuki dan meninggalkan siang, semua yang ada dalam memori kita adalah
keindahan bulan Ramadhan. Masihkah keindahan itu ada? Masihkah dirasa oleh
anak-anak yang sedang belajar puasa saat ini?
Keindahan
Ramadhan tidak akan hilang. Mari kita siapkan agar keindahan itu dapat
dirasakan anak-anak yang sedang mengawali ibadah puasa. Di saat kita menanti
sesuatu dengan penuh semangat dan suka cita, pasti yang akan datang adalah
suatu yang indah.
Siapkanlah
dengan penuh semangat dan suka cita , Ramadhan akan tiba! Beberapa hal yang
bisa kita siapkan untuk menciptakan suasana semangat dan suka cita antara lain
;
Pertama,
perbarui suasana di ruang makan. Di sinilah nanti kenikmatan bersama dirasakan
saat buka dan sahur. Mungkin dengan memperbarui posisi meja makan, menyapkan
alas meja yang lebih indah, mengecat kembali ruang makan, menambah sudut minum
di ruang makan. Atau hal-hal lain yang bisa ditunjukkan kepada anak bahwa kita
bersemangat menjadikan acara buka dan sahur yang lebih indah. Karena
menyegerakan berbuka dan mengakhirkan makan sahur termasuk dalam keutamaan
puasa.
Kedua,
bawalah pulang beberapa buku yang terkait dengan ibadah puasa. Termasuk buku
anak-anak. Bisa dengan meminjam teman, meminjam di perpustakaan atau membeli. Bisa
juga dengan saling menukar koleksi bacaan dengan teman. Sempatkan membaca untuk
menunjukkan dan memotivasi pada anak bahwa kita bersemangat menyambut Ramadhan
dengan mempelajari ilmunya.
Cara
lain untuk menyemangati mempelajari ilmunya adalah dengan mengajak anak
berkunjung ke perpustakaan, toko buku, atau pameran yang biasanya diadakan
khusus untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan.
Ketiga,
ketika berbicara dalam keluarga atau dengan tetangga, masukkan Ramadhan sebagai
bagian dari topik pembicaraan. Mungkin mengenang indahnya Ramadhan masa lalu,
evaluasi kegiatan Ramadhan tahun kemarin, serta rencana kegiatan ibadah
Ramadhan tahun ini. Biarkan anak terlibat dalam pembicaraan .
Keempat,
ajaklah anak berbicara tentang target ibadah Ramadhan. Dengan tema sentral;
Tahun ini harus lebih baik dari tahun kemarin. Target puasa, misalnya sepekan
pertama sampai jam sepuluh, pekan kedua sampai jam duabelas, pekan ketiga
sampai jam tiga. Bikin target pula untuk ibadah lainnya. Misalnya target
menyelesaikan buku Iqro’, target mengkhatamkan Al Qur’an, target hafalan Al Qur’an
dan sebagainya.
Ini
untuk menunjukkan kepada anak bahwa bulan Ramadhan sangat bernilai. Jangan
sampai terlewatkan. Jangan sampai hari-hari Ramadhan berlalu kita tidak
mendapatkan tambahan apa-apa. Maka buatlah target dan peganglah.
Kelima,
membangun motivasi berpuasa yang benar. Banyak orangtua yang sangat bersemangat
dalam memotivasi anak-anak agar mau berpuasa dengan menjanjikan hadiah materi.
Misalnya setiap anak puasa sehari sampai maghrib, maka ia berhak mengantongi
duapuluh ribu rupiah. Jika hanya sampai dhuhur berhak mengantongi sepuluh ribu
rupiah. Jika hanya sampai jam sepuluh maka hanya berhak mengantongi lima ribu
rupiah.
Menjelang
akhir Ramadhan anak tadi mengkalkulasi, di hari raya Idul Fitri nanti ia dapat
bekal uang sekian ratus ribu rupiah dari Bapaknya. Bisa terjadi anak memasang
target sekian ratus ribu rupiah dalam sebulan untuk membeli sesuatu. Bukan
target peningkatan ibadah yang dicanangkan tetapi target uang yang dikantongi.
Orangtua
yang memberi motivasi dengan materi ini biasanya karena terpaksa. Ia mampu dan
yang terpenting anak mau melakukan ibadah puasa. Tetapi ketika anak sudah mampu
memahami makna ibadah motivasinya harus diluruskan. Bahwa tujuan akhir ibadah
hanya untuk Allah pencipta alam semesta. Maka pengerian keikhlasan dalam
beribadah harus ditanamkan sejak anak mulai berlatih puasa.
Drs. Slamet
Waltoyo,
Kepala Sekolah MI Al-Kautsar Gabahan Sleman Yogyakarta | Redaktur dan Kolomnis Majalah
Fahma
foto http://idepernikahan.com/wp-content/uploads/2014/05/10-Tips-Mengajari-Anak-Puasa-Ramadhan-Sejak-Dini.jpg
Post a Comment