Kisah Cerdas : Hadiah Terbaik


Oleh : Asnurul Hidayati

Alhamdulillah. Segala puji kita panjatkan kepada Allah Ta’ala atas karunia nikmat dari-Nya kepada kita. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi wasalam. Semoga kisah Fahma  ini bisa menginspirasi para pengasuh dan pendidik dalam mendidik  anak-anak. Ada hikmah dari kisah ini untuk anak-anak kita.  Selamat menyimak.

Suatu hari Abu Ayyub menyembelih kambing muda dan memerintahkan istrinya untuk memasaknya. Setelah makanan sudah matang lalu dihidangkan di hadapan Nabi dan kedua sahabatnya. Nabi mengambil  sepotong daging dan meletakkannya di atas sepotong roti, beliau bersabda, “Wahai Abu Ayyub, berikanlah ini dengan segera kepada Fatimah, karena sudah lama ia tidak  makan seperti ini.”
Lalu mereka makan sampai kenyang. Nabi bersabda, “Roti, daging, kurma,kurma segar, dan kurma setengah matang.” Tiba-tiba kedua mata nabi meneteskan air mata, kemudian beliau bersabda:  “Demi Dzat yang jiwaku ada di tanganNya. Sesungguhnya ini adalah kenikmatan di mana kalian akan ditanya tentangnya di hari kiamat. Jika kalian mendapatkan seperti ini lalu kalian hendak menyantapnya maka ucapkanlah, “Bismillahirrahmaanirrahiim.” Jika kalian sudah kenyang maka ucapkanlah, “Segala puji bagi Allah yang telah membuat kami kenyang dan memberikan nikmat dengan melimpah.”

Kemudian Nabi bangkit dan berkata kepada Abu Ayyub, “Datanglah kepada kami besok.”

Nabi tidak pernah diberi sebuah kebaikan oleh seseorang kecuali beliau ingin membalasnya. Namun Abu Ayyub tidak mendengar ucapan Nabi tersebut. Maka Umar berkata kepadanya, “Nabi memintamu untuk hadir kepada beliau besok wahai Abu Ayyub.”

Abu Ayyub berkata, “Aku mendengar dan menaati undangan Rasulullah.”

Besoknya Abu Ayyub datang kepada Nabi. Maka Nabi memberinya seorang hamba sahaya kecil yang biasa membantu beliau, seraya berkata : “Berbaik-baiklah kepadanya wahai Abu Ayyub, kami tidak melihat darinya kecuali kebaikan selama dia bersama kami.”

Abu Ayyub pulang membawa seorang hamba sahaya. Ketika Ummu Ayyub (istrinya) melihatnya, dia bertanya, “Milik siapa dia wahai Abu Ayyub?”

Abu Ayyub menjawab, “Milik kita, hadiah dari Rasulullah kepada kita.”
Istrinya berkata, “Hadiah yang sangat berharga dan pemberian yang sangat mulia.”

Abu Ayyub berkata, “Nabi memintaku untuk berbuat baik kepadanya.”

Istrinya bertanya, “Apa yang akan engkau lakukan sehingga engkau bisa melaksanakan permintaan Rasulullah itu?”

Abu Ayyub menjawab, “Demi Allah, tidak ada cara yang lebih baik untuk melaksanakan wasiat Rasulullah selain memerdekakannya.”

Ummu Ayyub berkata, “Engkau telah dibimbing kepada kebenaran, Engkau telah diberi taufik.” Kemudian Abu Ayyub memerdekakan hamba sahaya hadiah dari Rasulullah tersebut.

Masya Allah. Hikmah yang sangat bagus dari perbuatan Abu Ayyub, yang dicontohkan dengan berlaku sebaik-baiknya kepada seorang budak. Keputusan Abu Ayyub yang dibimbing dengan taufik dan kepada kebenaran maka dia memutuskan untuk memerdekakan budak tersebut. Hal itu merupakan karunia dan kebahagiaan tersendiri bagi si budak, yaitu merdeka. Semoga kita sebagai orang tua bisa mengambil hikmah tersebut untuk kita dan juga untuk kita didikkan kepada anak-anak kita.

Asnurul Hidayati. Guru MI.
Sumber : Mereka adalah para Shahabat. DR. Abdurrrahman Ra’fat Basya. At-Tibyan.
Powered by Blogger.
close