Asyiknya Belajar Sains
Tak bisa
dipungkiri, banyak siswa di Indonesia yang lemah dalam mata pelajaran yang
berhubungan dengan sains. Padahal sebetulnya, sains adalah mata pelajaran yang
asyik. Paling menarik, karena kita sebenarnya belajar diri kita sendiri. Agar
sains tidak terkesan berat, maka sains seyogyanya tidak diajarkan kepada siswa
sebagai suatu materi pelajaran yang langsung jadi, yang harus dihafalkan oleh
siswa. Sains sebaiknya dipelajari melalui suatu proses penemuan, proses belajar
sendiri dari alam sebagai objek yang dipelajari.
Dalam belajar
sains, proses pembentukan pengetahuan ini harus dibangun sendiri oleh siswa
berdasarkan realitas yang ada di alam, yang dibimbing atau difasilitasi oleh
guru. Belajar sains merupakan suatu proses mencari tahu mengenai benda-benda,
makhluk hidup dan berbagai fenomena atau kejadian alam untuk membangun
pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, proses penemuan serta membangun sifat
ilmiah. Dalam dunia pendidikan di sekolah dasar, sains alam atau yang lebih
dikenal dengan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) merupakan wahana bagi peserta didik
untuk mempelajari dirinya sendiri dan alam sekitarnya, serta prospek
pengembangan lebih lanjut dalam penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam
pembelajaran, belajar IPA harus dirancang sesuai dengan kebutuhan, karakter dan
kemampuan anak didik. Tidak bisa hanya dilakukan hanya sekedar transfer ilmu (transfer
knowledge) dari guru ke siswa, apalagi tingkat berpikir anak usia SD (6-12
tahun) adalah operasional konkret sehingga program pembelajaran Sains Alam SD
yang tepat adalah belajar dari alam langsung sebagai objek yang dipelajari.
Permodelan sangat diperlukan untuk belajar sains alam. Manusia, hewan, tumbuhan
dan berbagai kejadian alam yang ada di lingkungan siswa itulah yang sebenarnya
merupakan model untuk belajar. Siswa harus diajak untuk mengamati obyek alam
tersebut dengan panca inderanya sendiri. Dengan demikian pembelajaran akan
terasa lebih bermakna.
Misalnya
dalam pembelajaran IPA, siswa bisa dikenalkan dengan pendidikan kecakapan hidup
(life skill education). Dalam hal ini siswa tidak hanya diajak untuk
belajar mengetahui, mengerti dan memahami pengetahuannya mengenai alam. Tetapi
siswa juga diajak untuk membiasakan diri dalam menggunakan pengetahuannya itu
untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Seperti belajar bagaimana
cara menggunakan, merawat dan melestarikan alam. Sehingga melalui pembelajaran
sains alam siswa mampu membangun keyakinannya bahwa alam semesta diciptakan
oleh Allah sehingga mampu menumbuhkan pribadi yang selalu bersyukur.
Tips agar anak nyaman belajar sains
Hilangkan
ketakutan anak terhadap sains.
Sebelum berhubungan dengan sains,
ada satu hal yang perlu terlebih dahulu dipastikan, tak ada rasa takut terhadap
sains. Anak-anak (dan Anda) harus paham bahwa sains itu menarik. Bermain dengan
aneka pewarna, magnet, mainan yang bisa terbang dan bisa bergerak, itu juga
sains.
Jangan
hentikan rasa ingin tahu anak.
Setiap jawaban yang kita berikan
justru mengundang pertanyaan lanjutan. Sebaiknya, jangan hentikan rasa ingin
tahunya, jawablah terus meski capek meladeni pertanyaan-pertanyaan anak. Kalau
Anda tak tahu jawabannya, akui saja dan lanjutkan dengan mencari tahu jawaban
itu bersama-sama si kecil.
Ajukan
pertanyaan kepada anak untuk menstimulasi rasa ingin tahunya.
Misalnya dari kejadian di
kehidupan sehari-hari. Saat hujan, tanyakan padanya kenapa air bisa turun dari
langit. Saat makan buah-buahan, tanyakan bagaimana pohon bisa menghasilkan
buah. Atau saat main sepeda, tanyakan bagaimana roda sepeda bisa berputar.
Jadikan
belajar sebagai hal yang ingin mereka lakukan.
Cara terbaik bagi anak-anak untuk
belajar adalah lewat pengalaman langsung, ketika mereka melihat secara riil
bagaimana sesuatu bekerja. Biarkan mereka memilih aktivitas yang menjadi minatnya
dan selipkan sains di situ.
Sediakan waktu setengah jam
beberapa kali seminggu untuk melakukan eksperimen-eksperimen menyenangkan
bersama anak. Tidak perlu yang susah-susah. Anda dapat menggunakan benda-benda
yang memang ada di rumah, seperti gelas plastik, pewarna makanan, air, sayur,
buah, apa saja yang bisa Anda temukan sehari-hari.
Post a Comment