Kajian Utama : Pembelajaran Berbasis Kreativitas
Oleh : Drs. Slamet Waltoyo
Pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan
harus dikembangkan oleh setiap guru di SD/MI. Diantara tugas terpenting bagi
guruadalah menumbuhkan kreativitas pada anak didik.Kreativitas sering diartikan sebagaikemampuan
yang istimewa dalam menciptakan sesuatu yang baru, menemukan cara-cara
pemecahan masalah yang tidak dapat ditemukan orang lain, ide-ide serta
alternatif baru.
Tugas penting
itu harus selalu ada dalam benak guru ketika merancang sebuah pembelajaran. Membuka
wawasan, memberikan berbagai contoh kreativitas dan memberi kesempatan kepada
anak untuk menggali hal-hal yang baru. Beberapa item yang bisa dimasukkan dalam
komponen kegiatan pembelajaran antara lain:
Pertama, bercerita. Hampir semua
anak menyukai cerita. Maka bercerita harus menjadi kemampuan wajib oleh guru.
Cerita yang mampu menyentuh emosi anak akan membekas kuat dalam diri anak, sehingga
anak mendapatkan hikmah dari balik cerita yang disampaikan. Bagaimana
mengembangkan aspek kreatifnya? Bisa melalui isi cerita. Ucapan, ide-ide, atau
perilaku yang mengejutkan dalam alur ceritanya. Anak mendapatkan sesuatu yang
baru dari alur yang ia tebak. Seperti ide-ide cemerlang Si Kancil. Bisa juga
melalui media cerita yang dibawakan oleh guru. Misalnya guru memvisualisasikan
cerita dengan alat peraga yang kreatif. Dengan alat peraga yang sederhana
misalnya, membawa imajinasi anak dalam sebuah cerita. Kreatifitas anak akan
lebih terasa melalui imajinasi.
Kedua,permainan. Bermain adalah dunia anak. Berbagai
bentuk permainan pasti disukai anak. Masukkan unsur bermain dalam kegiatan
pembelajaran. Permainan dengan aktivitas membentuk, menyusun, merangkai,
membangun, menghindar dan sebagainya akan memicu dan memacu kreativitas anak.
Anak akan mencoba berbagai cara, tidak takut salah untuk mendapatkan sesuatu.
Ketiga, memberi peran. Dengan memberi tugas anak akan berlatih tanggung jawab. Anak
diberi kesempatan untuk melakukan yang terbaik. Beri keleluasaan dalam mengekspresikan
tanggung jawab. Misalnya dalam keorganisasian kelas. Buatlah organisasi yang
dinamis yang memberi kesempatan setiap anak untuk memegang peran. Guru harus selalu
memberi apresiasi atas peran yang telah dilaksanakan. Bentuk lain adalah
berbagi peran dalam sosiodrama dengan memberi sedikit arahan dan memberi kebebasan
berekspresi.
Keempat, menggambar. Semua anak suka menggambar. Manfaatkan sebagai bentuk
ekspresi visual. Di kelas atas ada anak yang tidak suka menggambar karena
otot-otot halusnya tidak terlatih untuk menvisualkan idenya. Maka pelajaran
menggambar harus diberikan di kelas satu dan diampu oleh guru yang punya
kompetensi untuknya. Dengan menggambar,
anak akan mengembangkan imajinasinya dan berani mengekspresikannya karena
diliputi rasa gembira. Maka berilah kebebasan dan fasilitas anak untuk
menggambar.
Kelima, pengakuan. Kadang guru
masih keluar egonya. Menganggap murid sebagai anak kecil yang masih belum tahu
apa-apa. Lupa bahwa mereka menyimpan potensi besar yang harus dikembangkan.
Akuilah anak kita sebagai manusia utuh yang selalu diperhitungkan keberadaan
dan potensinya. Dengan motivasi dan kesempatan yang kita berikan kita akan
menunggu kejutan-kejutan ide atau karya yang akan muncul darinya. Sikap menyepelekan
justru akan melumpuhkan kreativitas yang semestinya keluar.
Hasil kadang-kadang tidak seindah yang kita gambarkan. Proses tidak semulus
yang kita angankan. Kita perlu mencermati beberapa kendala yang mungkin
terjadi. Baik kendala eksternal maupun internal.
Kendala
eksternal antara lain; hambatan sosialisasi
dengan teman. Kadang dijumpai anak yang memerlukan perhatian super untuk
mengendalikannya. Anak ini menjadi ancaman atau menghambat sosialisasi bagi
yang lain. Kendala bisa datang dari rumah. Terutama pada bentuk pengasuhan.
Misalnya orangtua yang terlalu protek atau sering memaksakan kehendak pada
anak. Dari sekolah sendiri bisa juga menjadi kendala. Misalnya sikap guru yang
diktator. Bisa juga metode dan pendekatan belajar yang
monoton atau terlalu berpusat pada guru.
Drs. Slamet Waltoyo, Guru MI Al-Kautsar Sleman
Admin : @emthorif
Post a Comment