Tips Cerdas : Bangga, Berjilbab Sejak Dini
Oleh : Zakya Nur Azizah
Kita tentu telah mengetahui tentang hukum berjilbab bagi seorang
muslimah. Ya, benar bahwa hukumnya ialah wajib. Hukum ini berlaku ketika
anak perempuan telah mencapai masa balighnya. Oleh sebab itu, orangtua wajib
mengajarkan anak perempuannya untuk berjilbab. Namun, cara yang orangtua
terapkan dalam mengajarkan anaknya untuk berjilbab seringkali belum tepat.
Banyak orangtua yang baru mengajarkan anaknya untuk berjilbab ketika mereka
sudah tumbuh menjadi dewasa. Apakah hal ini salah? Tentu tidak, tetapi belum
tepat.
Alangkah baiknya apabila orangtua mengetahui cara untuk mengajarkan
anak berjilbab sejak dini sehingga mereka dapat menerapkannya. Hal ini
bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta sang anak terhadap jilbabnya. Tak hanya
itu, sang anak juga dapat mengetahui sejak dini bahwa jilbab ialah salah satu
identitas dari seorang muslimah yang harus selalu mereka jaga. Tak hanya
sekadar mengajarkan hal itu, orangtua juga harus memiliki kemampuan untuk
melatih anak-anaknya berjilbab dalam kesehariannya. Dengan demikian, mereka
akan terbiasa memakai jilbab sejak kecil dan kelak ketika mereka sudah dewasa,
mereka tidak akan merasa asing lagi dengan jilbab.
Masa akil baligh
pada anak perempuan berlangsung lebih awal, yakni 9-12 tahun. Maka mereka mulai
dibebani dengan hukum syara’ (mukallaf). Amal dan dosa mereka dihisab. Agar
saat baligh mereka telah siap menjalankan hukum syara’, mereka perlu dilatih
dan dibiasakan menjalankannya sedari kecil. Rasulullah bersabda:
“Jika seorang anak
telah mampu membedakan tangan kanan dan kirinya maka perintahkanlah ia untuk
melakukan shalat.” (HR Thabrani).
Rasulullah juga
bersabda: “Perintahkan anakmu shalat usia 7 tahun, dan bila telah berusia 10
tahun pukullah bila ia mengabaikannya .” (HR Abu Dawud, Tirmidzi dan
Daruquthni)
Dari perintah
membiasakan anak shalat saat usianya belum menginjak baligh, dapat diambil
analogi bagi pembiasaan hukum-hukum syara’ yang lain. Telah masyhur bahwa para
shahabat mengajarkan anak-anak mereka berpuasa saat mereka masih kecil,
sampai-sampai mereka membuatkan mainan dari wol agar anak-anak bisa bermain
sampai tiba waktu berbuka (HR Bukhari –Muslim).
Dari apa yang
diperintahkan Rasulullah dan apa yang dilakukan para shahabat, maka pembiasaan
bagi anak dalam menjalankan hukum syara’ adalah hal yang harus kita lakukan.
Tanpa adanya pembiasaan di awal, dikhawatirkan anak akan merasa berat
menjalankan hukum syara’ saat usia mereka masuk baligh. Sementara mereka telah
dikenai dosa ketika meninggalkan kewajiban-kewajiban syara’
.
Tips
mengenalkan anak perempuan dengan jab sejak dini:
Biasakan
anak memakai pakaian muslimah secara bertahap
Biasakan mereka untuk memakai
pakaian muslimah secara bertahap, seperti memakaikan kerudung dan baju panjang.
Tidak perlu setiap saat, lakukan saja ketika mereka keluar rumah atau saat
berpergian. Dalam hal ini, penting bagi orangtua untuk memilihkan bahan yang
cocok untuk sang anak. Pilihkan bahan yang mudah menyerap keringat sehingga
membuat anak tidak gerah dan nyaman ketika memakainya.
Beri
motivasi dan pujian
Untuk anak bayi atau balita,
mungkin mereka belum mengerti manfaat dari berjilbab itu seperti apa atau
ketika orangtua memberikan motivasi dan pujian kepada mereka. Namun, ketika
anak tumbuh besar, mereka akan mulai bertanya-tanya kegunaan dari berjilbab.
Maka tugas orangtua adalah memberikan penjelasan kepada sang anak yang tentunya
harus disesuaikan dengan usia dari anak tersebut. Memberikan motivasi dan
pujian kepada anak juga perlu dilakukan agar anak merasa bahwa yang mereka
lakukan merupakan suatu hal baik
Beri
pemahaman tentang jilbab
Ajarkan anak bahwa berjilbab
ialah perintah Allah. Ajarkan kepada anak bahwa berjilbab sepenuhnya harus
diniatkan karena Allah, bukan sekadar untuk pujian dari orang lain saja.
Sampaikan pada mereka secara bertahap dan lembut bahwa Allah akan terus melihat
yang mereka lakukan dan Allah sangat mencintai wanita yang berjilbab karena
Allah. Tanamkan hal ini sedari dini dengan menggunakan pendekatan yang tepat.
Dengan demikian, mereka akan terbiasa berjibab semata karena Allah, bukan
sekadar untuk pujian orang lain.
Sesekali
berikan reward pada anak
Sesekali berilah hadiah atau reward
kepada anak karena telah rajin dan semangat dalam berjilbab. Namun, orang tua
harus selalu mengingatkan anaknya bahwa hadiah terbesar yang kelak akan mereka
dapat atas ikhtiar mereka dalam berjilbab ialah hadiah dari Allah, yakni surga.
Dengan demikian, sang anak semakin termotivasi utnuk dapat dicintai Allah dan
menggapai surga-Nya.
Zakya Nur Azizah, Beliau adalah seorang Ibu
rumah tangga
Admin : @emthorif
Post a Comment