‘Kolaborasi’ antara Iman, ilmu, dan amal


Oleh : O. Solihin

Keimanan yang kita miliki akan menjadi sia-sia jika tak memiliki ilmu. Itu sebabnya, kewajiban setelah kita beriman adalah mencari ilmu. Sabda Rasulullah saw.: “Apabila Allah menginginkan kebaikan bagi seseorang maka dia diberi pendalaman dalam ilmu agama. Sesungguhnya memperoleh ilmu hanya dengan belajar.” (HR Bukhari)

Rasanya perlu juga mendengar nasihatnya Imam Syafi’i, Sesungguhnya kehidupan pemuda itu, demi Allah hanya dengan ilmu dan takwa (memiliki ilmu dan bertakwa), karena apabila yang dua hal itu tidak ada, tidak dianggap hadir (dalam kehidupan).”

Keimanan yang mantap dan keilmuan yang tinggi tidak akan berdaya guna jika tidak diamalkan. Maka, mengamalkan Islam dalam kehidupan adalah sebuah keniscayaan. Selain untuk diri sendiri, kita juga diminta untuk menyampaikan kepada orang lain. Inilah yang populer dengan sebutan dakwah. Ya, dakwah. Kewajiban ini subur dengan keutamaan jika dilakukan. Untuk memberantas kerusakan tidak bisa selesai dengan diam kita, tapi insya Allah akan bisa diselesaikan dengan aktivitas kita. Yakinlah. Allah Swt. sudah meminta kita untuk berdakwah, “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.” (QS an-Nahl [16]: 125)

Jadi, nyalakan terus semangat kita untuk berdakwah. Menyampaikan kebenaran Islam yang insya Allah akan mengalahkan ideologi lain. Karena, Islam bukan semata sebuah agama, tapi juga ideologi. Apa pun yang bakal terjadi. Ini pilihan hidup kita. Jalan yang insya Allah bisa mengantarkan kebangkitan Islam dan umatnya. Yuk, ikat-kuatkan ‘kolaborasi’ antara iman, ilmu dan amal. Tetap semangat, sobat!

Salam,
O. Solihin
Twitter @osolihin
Powered by Blogger.
close