Tantangan Mendidik di Era Digital
Oleh : Muhammad
Abdurrahman
Teknologi yang semakin maju dan
perkembangan dunia digital yang semakin pesat ternyata memberikan tantangan
baru bagi para orang tua. Membesarkan anak di era digital ini terbilang berat.
Sebagai orang tua, selain harus bisa mengikuti perkembangan teknologi, kita
juga perlu memiliki siasat baru dalam mengasuh anak. Sebagai orang tua, kita
perlu mengetahui tantangan besar yang harus kita hadapi saat membesarkan anak
di era digital yang semakin mengglobal ini.
Anak-anak
dan remaja di era digital ini punya kecenderungan lebih terbuka dalam berbagi
informasi pribadi di dunia maya. Mereka banyak memiliki teman baru dan di
antaranya mudah percaya dengan orang yang baru dikenalnya lewat jejaring
sosial. Maka tak heran bila ada di antaranya yang menjadi korban penipuan,
pelecehan dan berbagai kejahatan lain yang dilakukan oleh teman “maya”nya.
Melalui media sosial mereka juga acapkali mengekspresikan diri dengan
mengunggah foto atau video kegiatan mereka.
Selagi
itu sesuatu yang positif tentu tak mengapa. Lalu bagaimana bila foto atau video
yang diunggah tidak patut? Bagaimana pula jika kicauan atau komentar
putra-putri kita di media sosial dipenuhi oleh cacian dan makian? Atau mungkin
anak kita yang menjadi korban hujatan, bullying atau korban penipuan
yang bersembunyi di balik identitas palsu dengan tampilan foto cantik dan
tampan palsu pula?
Belum lagi beredarnya game dan konten-konten negatif bermuatan
pornografi dan kekerasan yang kerap beredar di jejaring sosial. Apalagi jika
anak-anak sudah memegang gadget sendiri. Oleh
karena itu diperlukan pengawasan orangtua terhadap aktivitas berinternet anak.
Orangtua di era digital juga harus waspada dan berperan aktif. Jangan sampai
kita terlambat tahu jika anak kita kecanduan game online , menyimpan
video dewasa yang tidak layak mereka konsumsi atau dampak buruk dari
penyalahgunaan media digital lainnya.
Di
era digital ini orangtua dituntut untuk sadar
teknologi dan melek media.
Jangan asal membelikan gadget untuk anak tanpa memberikan edukasi yang
cukup mengenai manfaat dan dampak buruknya. Tahu saat yang tepat pada usia
berapa anak membutuhkan gadget. Karena sangat tidak bijak menghadirkan gadget
sebagai “pengasuh” bagi balita kita.
Ingatkan
putra-putri kita bahwa teknologi dibuat untuk memudahkan manusia, tetapi
agamalah yang akan menyelamatkan manusia. Oleh karena itu arahkan mereka agar
tetap menjaga etika dan berlaku santun sesuai tuntunan agama ketika
berinteraksi melalui media sosial. Tidak mengunduh foto atau video pribadi atau
orang lain yang melanggar norma kesusilaan dan agama serta tidak menulis status
atau kicauan rasis atau hujatan karena bisa saja terjerat kasus hukum.
Selain
mengingatkan dan menasehati, orangtua juga dapat membatasi aktivitas
berinternet anak di rumah dengan menyimpan password dan memblokir konten yang
berisi pornografi. Tetapi yang paling penting adalah membentengi putra-putri
kita dengan nilai-nilai agama sebagai bekal atau tameng dalam menghadapi godaan
dan kejahatan yang mengintai ketika mereka berselancar mengakses internet.
Hal
inilah yang utama harus dilakukan orangtua, karena kita tidak bisa mendampingi
atau memantau anak terus menerus. Dengan demikian di manapun anak mengakses
internet diharapkan mereka sudah memiliki pengetahuan bagaimana berinternet
dengan sehat dan aman. Begitu pula ketika menggunakan akun-akun digital yang
dimiliki, mereka sudah tahu rambu-rambu atau batasan-batasannya.
Dan
yang terpenting adalah nasehat yang kita sampaikan pada saat yang tepat dan
menggunakan komunikasi dan teladan yang baik. Jangan sampai anak justru meniru
kita orangtuanya yang anteng bergadget ria.
Untuk
kita orangtua yang masih gaptek, bukan berarti harus memiliki akun-akun
digital dan ikut-ikutan bersosial media. Tetapi harus peduli dan mau belajar
atau mengenal apa itu teknologi beserta manfaat dan dampaknya. Sehingga kita
tetap dapat mengedukasi putra-putri kita atau memberi panduan penggunaan media
digital yang bertanggungjawab dan produktif.
Muhammad Abdurrahman, Pemerhati
dunia anak.
Admin @emthorif
Foto https://nelsidotme.files.wordpress.com/2014/12/smartphone-pelajar-indonesia.jpg
Post a Comment