Kajian Utama : Saatnya Wisata Edukatif
Oleh : Drs. Slamet Waltoyo
Libur sekolah hampir tiba. Saatnya orangtua
mendapat jatah mengelola belajar anak. Karena hanya satu-dua kali dalam setahun, maka
perlu disiapkan dengan baik dan dengan pertimbangan yang masak. Beberapa hal yang
perlu dipertimbangkan adalah: bersifat rekreatif, bersifat inspiratif, tambahan
pengetahuan atau keterampilan, aman dan terjangkau.
Obyek yang dituju harus menarik bagi
anak. Ada sesuatu yang menarik sehingga anak bersemangat. Bermain adalah
dunianya, jalan-jalan adalah kesukaannya. Sebaiknya dua hal ini masuk dalam kemasan
acaranya. Terutama jika obyek belajarnya tidak menarik bagi anak-anak, maka dua
hal di atas bisa menutupinya.
Misalnya orangtua ingin mengajak anaknya
mengunjungi sebuah museum. Orangtua bersemangat karena akan banyak yang bisa
dipelajari oleh anak. Akan banyak nilai-nilai yang bisa diserap dari museum.
Tetapi bagi anak, museum adalah tempat yang tidak disukai. Bangunan kuno,
benda-benda masa lalu, suasana yang menyeramkan. Tidak ada yang menarik bagi
anak. Kecuali museum yang bisa membawa anak berfantasi, misalnya museum pesawat
terbang, museum purbakala, museum dirgantara dan sebagainya.
Hal lain yang membuat anak tertarik
adalah ada sesuatu yang dibuat atau dihasilkan dan bisa dibawa pulang. Misalnya
anak diajak ke suatu sentra industri kecil. Ia bisa mencoba membuat sesuatu dan
hasilnya dibawa pulang. Misalnya di rumah batik, anak bisa mencoba membatik dan
hasilnya dibawa pulang. Di sentra gerabah, anak bisa membuat gerabah yang
sederhana dan hasilnya dibawa pulang. Atau di agro industri, misalnya anak mengamati
langsung peternakan sapi, pembuatan kompos dan gas dari kotoran sapi,
pasteurisasi susu sapi, pembuatan bakso sapi. Selesai pengamatan anak dapat
membawa pulang susu segar dan bakso.
Tidak perlu obyek yang kompleks dan
mahal. Yang simpel dan sederhana saja tetapi bisa dinikmati oleh anak. Home industry bisa menjadi pilihan obek
yang menarik asal orangtua bisa mengemasnya. Justru obyek yang demikian akan
memberi banyak inspirasi bagi anak karena anak bisa berperan langsung.
Hal penting yang perlu dipikirkan oleh
badan atau lembaga baik milik pemerintah maupun swasta hendaknya memberi ruang
khusus bagi anak-anak sebagai sumber belajar. Baik tentang industri atau suatu
profesi. Ini bisa dimasukkan sebagai bagian dari bentuk pengabdian dari badan
atau lembaga tersebut kepada masyarakat.
Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar)
merupakan salah satu instansi yang siap untuk dikunjungi anak-anak sebagai
sarana edukasi. Damkar sudah menyiapkan miniatur pakaian dan peralatan yang
bisa digunakan oleh anak. Atau area simulasi ketika petugas melakukan aksi.
Dinas Pertanian dan Perkebunan pun demikian. Mereka telah menyiapkan area
khusus yang bisa dimanfaatkan anak untuk belajar. Anak bisa mencoba aneka macam
perbanyakan tanaman.
Dari sisi lain, anak juga harus
disiapkan. Dia mendatangi sumber belajar memang mau belajar. Mau mengetahui
sesuatu, mau bisa melakukan sesuatu. Bukan sekedar rekreasi. Maksudnya jangan
sampai anak datang hanya iseng, berperilaku iseng, sehingga akan merugikan
lembaga yang sudah menyiapkan sumber belajar.
Sisi keamanan anak harus menjadi
perhatian. Bukan hanya keamanan jasmani tetapi juga keamanan rohani. Keamanan
jasmani tampak nyata sehingga mudah diperhatikan. Misalnya keamanan saat
berkendaraan, keamanan ketika menggunakan suatu alat, dan sebagainya.
Keamanan rohani harus diperhatikan pula.
Terutama keamanan akidah. Apalagi jika berada di tempat umum. Melalui berbagai
cara, anak-anak muslim diincar untuk dilemahkan dan dijauhkan dari akidahnya
seperti melalui kesukaan makanan, pakaian dan hiburan (mainan).
Terjangkau juga menjadi bahan
pertimbangan. Jaraknya terjangkau. Tidak menghabiskan waktu untuk perjalanan.
Tidak melelahkan badan sebelum sampai tujuan. Biayanya terjangkau. Perhitungkan
seluruh biaya yang diperlukan dan tebal kantong yang disiapkan. Materinya
terjangkau. Anak kita kelas berapa? Dan obyek belajarnya setingkat apa?
Sesuaikah?
Drs. Slamet Waltoyo, Guru MI Al Kautsar Sleman Yogyakarta
Admin @emthorif
Foto http://bpbd.slemankab.go.id/wp-content/uploads/2013/09/petgs.jpg
Post a Comment