Tips Cerdas : Berkomunikasi Efektif dengan Anak




Oleh : Zakya Azizah

Setiap keluarga mendambakan kehidupan harmonis, baik bersama pasangan hidup dan juga buah anak mereka. Namun di zaman modern sekarang ini, banyak terlihat orangtua baik ayah ataupun ibu sangat sibuk dengan pekerjaannya dan mengejar karir mereka sendiri sehingga sering menitipkan anak kepada orang lain.

Sebenarnya meminta bantuan kepada orang lain dalam mengasuh anak tidaklah salah, namun bagi orangtua yang terlalu sibuk hingga tak ada waktu sedikitpun untuk bercanda atau bahkan memberikan perhatian kepada anak yang semuanya dilimpahkan kepada sang pengasuh, maka cara itu sangatlah tidak benar. Orangtua seperti contoh berikut beranggapan bahwa mereka terlalu sibuk untuk masa depan anak juga. Namun apakah mereka tau apa yang dibutuhkan anak-anak saat ini? yaitu perhatian orangtua.

Apabila anak-anak jauh dari perhatian orangtua maka anak-anak akan tumbuh tidak akan sesuai dengan harapan orangtua. Yang lebih parahnya, anak-anak akan jauh dari orangtua mereka. Mereka akan cendrung lebih senang terbuka dan berkomunikasi dengan pengasuhnya ketimbang orangtuanya sendiri.

Salah satu masalah yang sering terlupakan oleh para orangtua adalah menjaga komunikasi dengan anak mereka. Komunikasi yang berjalan dengan lancar akan membuat anak-anak merasa selalu diperhatikan orangtua mereka sehingga keharmonisan akan selalu tumbuh. Anak-anak yang dibesarkan dengan keluarga bahagia umumnya akan membentuk anak menjadi karakter yang bertanggung jawab dan percaya diri, serta penyayang terhadap orangtua maupun orang lain

Keharmonisan keluarga berawal dari komunikasi yang intensif antara orangtua dengan anak-anak. Zaman sekarang, berkomunikasi yang baik dengan anak perlu disadari sebagai hal yang sangat penting dalam hubungan antara anak dan orangtua. Di sela kesibukannya, orangtua hendaknya menjaga komunikasi dengan anak. Cara berkomunikasi yang baik dengan anak akan berpengaruh pada sifat dan karakter anak di masa depan. Komunikasi yang baik akan menimbulkan kepercayaan anak kepada orangtuanya. Kepercayaan ini yang akan membuat anak mau terbuka bercerita kepada orangtuanya jika ia menghadapi sebuah masalah.

Kebanyakan orangtua belum paham betul bagaimana seni dan cara berkomunikasi yang baik dengan anak. Orangtua yang cenderung malas berpikir, biasanya kurang variatif dalam mengolah pertanyaan untuk berkomunikasi lebih dalam dengan anak. Padahal ini adalah kunci dalam menggali apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh anak. Kemudian, jadilah pendengar yang baik. –

Tips komunikasi yang efektif dengan anak

Kontak mata
Salah satu cara berkomunikasi yang baik dengan anak adalah kontak mata. Kontak mata penting dalam berkomunikasi. Usahakan kontak mata antara anak dan orangtua sejajar. Misalnya, ketika kita sedang berkomunikasi dengan anak sebaiknya tidak sedang berdiri, karena kontak mata sulit terjadi dan komunikasi menjadi kurang efektif.
Bicaralah dengan jelas dan singkat
Cukup berbicara dengan jelas dan singkat apa yang ingin disampaikan, agar anak bisa langsung mengerti apa yang sedang kita bicarakan. Jika anak belum juga paham, maka ulangilah dengan perlahan. Dibutuhkan kesabaran hingga anak benar-benar mengerti.

Jadilah pendengar yang baik
Sediakan waktu ditengah kesibukan bekerja untuk mendengar keluhan anak. Biasanya orangtua hanya maunya didengarkan dan dituruti oleh anak. Saat ini belajarlah mendengar keluhan anak. Bisa jadi masalah besar justru muncul karena orangtua yang mengabaikan keluhan anak.

Berikan pujian kepada anak
Kata-kata positif berupa pujian dibarengi sentuhan fisik dapat memunculkan perasaan nyaman pada anak. Dengan demikian, anak akan semakin bersemangat bercerita kepada orangtua.

Sesuaikan dengan usia anak
Cara berkomunikasi dengan anak prasekolah dan anak usia sekolah tentu berbeda, karena tingkat perkembangannya juga berbeda. Anak prasekolah biasanya tidak perlu komunikasi yang panjang dan bertele-tele, cukup dengan kalimat ringan dan sederhana, karena daya serapnya juga masih sederhana. Anak usia sekolah biasanya butuh respon nonverbal yang lebih banyak, misalnya jika ia sedang berbicara dengan kita, maka kita harus langsung merespon, dengarkan dia yang sedang berbicara. Dengan respon ini anak merasa bahwa orangtuanya mendengarkan dan mengerti perasaan mereka.

Zakya Azizah, Pemerhati dunia anak
Admin @emthorif
Foto http://assets-a2.kompasiana.com/statics/files/14230069461046675633.jpg?t=o&v=760
Powered by Blogger.
close