Tips Cerdas : Ketika Ada Masalah di Sekolah


Oleh : Suhartono

Suatu ketika, Bu Mira, guru kelas Aldi di kelas 1 melapor ke Ibunda Aldi bahwa Aldi di sekolah begitu bandel, sulit diatur. Bahkan sempat mendorong temannya hingga terjatuh dan luka. Aldi juga sering membuat gaduh di kelas sehingga pembelajaran tidak kondusif . Akan tetapi, ketika Ibunda Aldi mengkonfirmasi ke Aldi, Aldi justru memberikan jawaban yang berbeda dengan apa yang disampaikan oleh gurunya. Sebaliknya, Aldi justru mengatakan bahwa gurunya memperlakukannya dengan galak.

Jika ilustrasi seperti di atas terjadi pada kehidupan kita, bagaimana kita menyikapinya? Jika hal ini benar-benar terjadi, tentu akan menjadi dilema yang besar. Di satu sisi, kita tak ingin menjadi sosok orangtua yang menaruh curiga pada anak. Apalagi usia si anak masih begitu kecil. Akan tetapi, di sisi lain, kita pun dibuat bingung. Bagaimana mungkin seorang guru berbohong dengan ucapannya? Saat hal ini terjadi, seringkali akan membuat kita bingung dan tak tahu harus berbuat apa. Terkadang hal ini malah akan menjadi beban pikiran.

Sebelum terburu memutuskan mana yang salah dan mana yang benar, sebaiknya kita lebih bijak untuk mengetahui dengan baik karakter si anak di rumah. Jika kita melihat karakter anak terlihat baik, pendiam dan lain sebagainya. Maka, kita bisa mempertimbangkan laporan si kecil. Namun, jika karakter anak di rumah seringkali menjahili anak lain, maka kita bisa menentukan sikap anda selanjutnya. Akan tetapi, tidak bijak pula jika anda langsung menyalahkan guru. Untuk itulah, kenali terlebih dahulu sifat dan sikap anda di rumah dan di sekolahnya.

Penting juga untuk anda mengetahui sikap dan karakter mereka di sekolah. Hanya karena anak terlihat aktif di rumah, seringkali jahil dengan saudaranya dan kerap membuat kegaduhan, bukan berarti sikap yang sama mereka aplikasikan di sekolahnya, begitupun sebaliknya.Adakalanya, sikap seorang anak akan berubah saat di sekolah. Hal ini dikarenakan anak akan menimbang kehadiran teman-temannya, orang lain dan bahkan gurunya. Dalam hal ini, bisa jadi si anak berubah menjadi pemalu, atau malah sebaliknya. Untuk itu, kenali dengan pasti sikap dan karakter anak.

Tips untuk mensinkronkan laporan guru dengan laporan anak
> Klarifikasikan hal ini pada teman-teman anak, atau mengkonfirmasi guru lain yang tidak bersangkutan dengan laporan guru tersebut, seperti misalkan guru mata pelajaran lain yang juga mengajarkan di kelas anak atau mungkin wali kelasnya.

> Perlu sekali bagi anda untuk mengetahui dengan jelas akan kronologis peristiwanya. Cerita dari si anak biasanya tidak berurut dan tidak lengkap. Selain itu, bisa jadi pernyataan yang diberikan oleh si anak hanya diungkapkan dari kondisi yang menguntungkannya saja. Sementara itu, cerita yang didapat dari si guru juga tidak bisa diterima mentah-mentah, bisa jadi si guru tidak melihat peristiwa ini dari awal dan hanya menyimpulkan bagian yang dilihatnya saja.

> Jika kesalahan ada pada anak, maka mintalah anak untuk meminta maaf baik pada teman-temannya, gurunya dan bahkan pada kita. Sebaliknya, jangan pernah tunjukan rasa kekesalan pada anak karena sudah membuat kita malu.

> Hal yang tak kalah penting adalah introspeksi bagaimana pola didikan yang sudah kita berikan pada si kecil. Sudah tepatkah selama ini anda mendidik si buah hati? Dari sini, kita bisa meminta anak dengan perlahan untuk mau meminta maaf atas kesalahan yang mereka perbuat. Selain itu, kita juga bisa langsung menghubungi guru yang bersangkutan dan menyampaikan permohonan maaf anda padanya atas kesalahan yang dilakukan si buah hati.

*) Suhartono, Pendidik, Tinggal di Yogya

Admin @emthorif
Powered by Blogger.
close