Anak Sehat : Gula, Jangan Kurang, Jangan Pula Berlebihan
Oleh : Arhie Lestari
Gula dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan energi dan
pertumbuhan sel-sel tubuh. Tapi bila jumlahnya terlalu banyak, malah menimbulkan
berbagai gangguan kesehatan. Sampai
saat ini, sebagian besar bahan pemanis yang digunakan adalah yang berasal dari
gula. Misalnya, sukrosa (gula pasir, gula yang diperoleh dari tanaman tebu)
yang banyak dipakai dalam pembuatan convectionary
(makanan bergula seperti permen), kue, cokelat, aneka minuman, dan sebagainya.
Gula
memang tidak mengandung zat gizi lain, seperti protein, vitamin atau mineral,
juga tidak mengandung serat. Tapi, sebagai bagian dari karbohidrat, gula adalah
sumber kalori penghasil energi (sebagai pemberi tenaga) untuk aktivitas dan
menjaga proses metabolisme tubuh, serta pertumbuhan sel-sel tubuh.
Pemberian
gula pada makanan anak juga sebaiknya dibatasi. Mengapa? Untuk menjadi kalori,
gula di dalam tubuh akan mengalami proses pemecahan. Proses tersebut memerlukan
vitamin B1. Jadi, bila kita banyak makan gula, atau karbohidrat, tentu akan
semakin banyak vitamin B1 yang dibutuhkan.
Jika
tidak diimbangi dengan asupan yang cukup dari makanan yang kita makan, maka
tubuh akan kekurangan vitamin B1. Akibatnya, timbul gangguan pada fungsi sistem
saraf yang akan menimbulkan gejala-gejala kelelahan, kurang konsentrasi,
menjadi lebih peka dan sebagainya. Sumber vitamin B1 antara lain kacang-kacangan
dan biji-bijian.
Efek
samping bila anak terlalu banyak mengonsumsi gula adalah terjadinya kerusakan
pada gigi. Bila setelah mengonsumsi makanan bergula, anak tidak segera
membersihkan (menyikat) gigi, maka akan mengakibatkan kerusakan pada gigi,
seperti gigi berlubang (karies). Karies timbul karena karbohidrat yang sudah
terurai oleh enzim pada air liur akan difermentasi oleh bakteri dalam mulut dan
menghasilkan asam. Asam inilah yang dapat merusak lapisan email gigi,
sehingga timbul karies.
Setiap
kelebihan kalori dari yang dibutuhkan tubuh sehari-hari akan disimpan dalam
bentuk lemak. Karena itu, konsumsi makanan, termasuk gula, yang berlebihan,
bila tidak disertai peningkatan aktivitas fisik, dapat mengakibatkan penambahan
berat badan. Akhirnya, menjadi kegemukan atau obesitas dengan berbagai
komplikasi dan dampaknya di masa datang.
*)
Arhie Lestari, Pemerhati dunia anak
Admin @emthorif
Foto http://media.suara.com/thumbnail/650x365/images/2014/05/06/Harga-Gula-e1412509359835.jpg?watermark=true
Post a Comment